Haruto yang sedang tertidur pulas di dalam flatnya dikejutkan oleh ketukan pintu dari seseorang.
Tokkkkk..... tokkkk.....
Pagi-pagi begini, Haruto merasa terganggu. Padahal matahari belum terbit ditambah ia tengah asyik menjelajahi di dalam alam mimpinya.
"HARUTO INI GUE JAY BUKA DONG PINTUNYA!" teriak Jay, dari luar flat Haruto.
"Ngapain sih lu pagi-pagi?" Haruto membukakan pintu untuk Bang Jay, Bang Jay tersenyum kecil, seraya menyerahkan satu kantong plastik yang entah apa isinya.
"Apaan nih?"
"Bokap dapet kiriman hampers, tapi kebanyakan, doi nyuruh kasih ke lu." jelas Jay, Haruto mengganguk paham.
"Makasih."
Haruto membuka hampers pemberian dari Jay, wow daebak! hampersnya berisi satu kotak sarung dan peci, bisa dipake untuk hari raya besok. Kebetulan Haruto belum sempat belanja sarung untuk kebutuhan rohaninya.
"Keren Jay, suka gue warnanya." seru Haruto saat melihat sarung bermerak wandimo* itu, salah satu brand sarung terkenal dan ternama di Indonesia.
"Yoi..."
Tatapan Jay sibuk menjelajahi seluruh ruangan di dalam flat Haruto. Lumayan berantakan, Haruto bukan tipe manusia yang suka bersih-bersih. Ia terlalu sibuk beraktivitas di luar rumah, jadinya tempat tinggalnya sendiri kurang terurus.
"Ini rumah apa kandang ayam?" celetuk Jay asal.
Namun Jay segera menutup mulutnya rapat-rapat, perkataannya cukup sompral, dan bisa dibilang kurang ada adab.
"Nyari pembantu dimana sih Jay, depresi gue beres-beres rumah." gumam Haruto, yang memang menyadari rumahnya sangat berantakan.
"Yaelah To, kayak gini mah lu beresin aja sendiri."
Haruto setuju tapi agak malas, ia tak punya waktu benar-benar tak ada waktu lagi untuk mengurusi rumahnya. Kecuali di hari libur Sabtu dan Minggu, itupun ia pakai untuk berleha-leha di atas pulau kapuk.
"Lu ngapain pagi-pagi kesini? tumben amat." tanya Haruto, menatap Jay heran.
"Gue mau minta tolong sama lu To."
"Minta tolong apaan?"
Jay menatap mata Haruto dengan tampang yang sengaja dimelas-melasin, ah Haruto jadi takut Jay minta yang aneh-aneh!
"Apaan bego?" Haruto menampar pipi mulus milik Jay yang bagaikan lantai mushola . Ia jijik sendiri melihat ekspresi Jay yang cukup membuatnya merasa mual.
"Jay geli bego!" geramnya.
Jay tertawa kecil, "Jihan nebeng lo ya, gue mau ada urusan negara sama my bebeb Ryunjin." ucapnya, sambil nyengir-nyengir kayak orang crazy.
Haruto gak denger Haruto pake speaker
"Gue titip tu anak bawel, awas aja ampe di celaka gue lelepin lu di gorong-gorong!" ancam Jay, Haruto bergelidik ngeri.
"Om Michael gimana nanti?" ragu Haruto,
"Sans Ryunjin bawa mobil jemput gue."
"Emang bisa?"
"Ya di depan gang lah, susah amat!" tegas Jay, memperjelas keadaan.
Haruto tak kuasa menahan tawanya, seriusan, ia jadi teringat kata-kata yang sempat viral di instagram "Ganteng doang jemput cewek dipanggang." gitu-gitu Haruto juga sering nge scroll TL, wajarlah manusia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan's Story
FanficJihan Natalia, panggilannya Jihan. Babu nya Koko, alias kucing hitam miliknya, tapi mengapa namanya harus 'Koko'? kenapa gak ada yang lain ya? Suatu hari Jihan sedang jalan-jalan dengan Koko, majikan kesayangannya itu. Tiba-tiba turun hujan, sehingg...