Bang Jay kini tengah terlelap pulas, masih bersama Haruto di dalam ruangan studio. Pasalnya dua anak kembar tersebut telah menghabiskan banyak makanan dalam durasi waktu yang sangat singkat.
Wagelaseh
Sampai-sampai Bang Jay gak kuat buat berdiri, belum lagi Haruto yang tiba-tiba perutnya mengembang persis seperti babi.
"Kenyang banget anjir." gumam Bang Jay.
Haruto mengganguk, ia kini tengah menepuk-nepuk perutnya berharap panggilan alam segera datang.
"Lu beli apa aja sih sampe kita kayak begini?" tanya Haruto.
"Gak tau, abis sejuta lebih tadi."
Haruto yang hampir terjungkal pun terkejut mendengar nominal uang yang disebutkan Bang Jay, yang dipakai untuk membeli makanan via go-food.
"Yaudah si santuy, sekali-kali gak masalah."
"Jay, itu bisa buat gue makan sebulan anjir."
"Kasian banget lu, Bokap masih gak peduli emang?"
Haruto menatap Bang Jay dengan tatapan yang tak bisa diartikan, seketika ia terlihat lemah mengenai pertanyaan yang telah dilontarkan oleh Bang Jay.
"Eh sorry To, gue gak bermaksud." ucap Bang Jay, sedikit menggaruk lehernya, ia merasa tak enak.
"Sans, gak se-menyedihkan itu juga kok."
"Nasib kita gini amat ya To." Bang Jay menepuk punggung Haruto, sepertinya ia juga ikut terbawa suasana.
"Nyokap gue sampe sekarang gak ada kabar. Gue benci banget ama dia, dia lebih milih karrier nya daripada keluarga." sekarang gantian, giliran Bang Jay yang malah curhat.
"Gue sama Jihan ditelantarin, bahkan dari kecil kita gak pernah ngerasain yang namanya dimasakin, dikelonin, sampe dianterin ke sekolah pun gak pernah. Bokap gue yang berjuang mati-matian ngerawat gue sama Jihan, walaupun emang gak sepenuhnya dia ngeliat tumbuh kembang gue. Kalo diinget-inget, Mamih cuma pernah bilang ke gue buat selalu jadi anak baik." lanjutnya dengan panjang lebar.
Haruto mengganguk paham, perasaannya juga ikut nyesek kala mendengar cerita Bang Jay. Pasalnya, Haruto juga memiliki cerita yang serupa mengenai permasalahan keluarga yang cukup rumit.
"Gue punya Adik cewek, namanya Airi. Gue sayang banget sama dia, tapi suatu hari, Nyokap sama Bokap terpaksa harus cerai karena sikap Bokap yang tukang selingkuh, dan alhasil hak asuh Bokap Nyokap jadi dibagi-bagi. Airi dipegang Bunda, gue sama Ayah. Tapi makin kesini, Ayah jadi gak peduli sama gue Jay. Ayah jadi bandar, dan sekarang gak tau kemana, gue cuma ditinggalin rumah sama beberapa uang yang sekarang lagi gue pake buat usaha." jelas Haruto, Bang Jay menatap Haruto iba, lalu memeluknya, keduanya saling menyalurkan cerita yang kalau didengar cukup membuat hati teriris.
"Ish anjirt gue nanggis." gumam Bang Jay.
Haruto menepuk pundak Bang Jay, seraya menenangkan, "It's okay bro! Gue yakin kok kita kuat."
"Iye yakin gue."
"Eh btw, ngapain peluk-pelukan gini anjir ish gelayyyy!!" Bang Jay melepaskan pelukannya, dan langsung mendorong Haruto hingga tersungkur di atas lantai.
"Awhh sakit njing!" Haruto meringis kesakitan, seraya mengusap-usap pantatnya yang sepertinya memar.
Bang Jay tenaganya kayak badak, Haruto sampe mental :)
-
Sementara di dalam ruangan kamar yang semuanya serba berwarna pink, terlihat seorang Gadis tengah meringkuk malas-malasan, tatapannya fokus kepada layar laptop miliknya yang sedang menyaksikan serial anime favoritnya, Ao haru ride.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan's Story
FanfictionJihan Natalia, panggilannya Jihan. Babu nya Koko, alias kucing hitam miliknya, tapi mengapa namanya harus 'Koko'? kenapa gak ada yang lain ya? Suatu hari Jihan sedang jalan-jalan dengan Koko, majikan kesayangannya itu. Tiba-tiba turun hujan, sehingg...