Trettttt.......
"Asikkkk baliikk..."
"Jadi kan nonton?"
"Jadi jadi, lo ajak Felix juga ya."
"Gue tunggu dimana nanti?"
"Bareng aja deh."
"Anak-anak cukup sudah pembelajaran kita hari ini. Dimohon untuk tidak ribut, jangan lupa berdoa terlebih dahulu sebelum meninggalkan kelas. Saya pamit ya. Selanat sore semuanya." Pamit Pak Lay, seluruh siswa langsung menyiapkan doanya masing-masing dan segera bergegas pulang.
"Ehhh, Felix...." panggil Asahi, seraya menghampiri Felix yang baru saja mau keluar kelas.
"Ada apa?" tanyanya, Felix menunduk kaku. Ia tak biasa menatap lawan bicaranya, karena ia terlalu takut.
"Santai aja gue bukan Yedam, lo gak perlu takut." Asahi menepuk pundak Felix, berharap agar Felix bisa nyaman saat bicara dengan Asahi.
"Iya maaf."
Asahi mengganguk, "Nonton bioskop kuy, bareng sama gue, Mala, Jihan." ajaknya.
"Nonton bioskop? serius?" Felix berusaha meyakinkan Asahi, jujur, ia kaget akan hal ini.
"Iyoiii, gimana skuy lah, masa gak?"
Felix mengganguk girang. Demi Tuhan, dia sangat senang. Fikiran dan perasaannya menjadi bahagia, karena ia baru kali ini mendapatkan ajakan pergi/main bersama dengan teman-temannya.
"Saya mau kabarin Bunda saya dulu, takut Bunda khawatir." ucap Felix, Asahi mengganguk paham dan segera menghampiri Mala dan Jihan yang sedang sibuk merapihkan rambut mereka.
Sedangkan Felix ia kini sedang berusaha menghubungi sang Bunda melalui ponsel miliknya.
"Oiiiii, gue ke kelas Haruto bentar ya?"
"Eh, nitip sekalian panggilin Jihoon." pinta Mala, ia lupa mengabari Jihoon sebelumnya. Karena ponselnya lowbat.
"Ye kalo ketemu."
Asahi segera berlari menuju lantai atas, barisan para kelas MIPA. Asahi sedikit terkejut, pasalnya anak kelas MIPA belum pada bubar, masih dalam jam pembelajaran.
"Anjir, lama bener."
Asahi sedikit mengintip dari kaca jendela kelas MIPA. Terlihat sosok Haruto yang masih fokus dalam kegiatan pembelajarannya, disusul oleh sosok Jihoon yang sedang asyik terbaring lelap diatas mejanya.
"Bisa-bisanya si Bihoon masuk MIPA." umpat Asahi pelan.
Namun tanpa sadar, Asahi yang masih dalam posisi mengintipnya kini sedang diawasi oleh 3 orang pria dari kelas sebelah.
Hyunsuk, Jeongwoo, dan Yedam.
Mereka bertiga sedang mengawasi Asahi, disusul Yedam yang tiba-tiba langsung berjalan ke arah Asahi.
"Woiiii..." panggil Yedam, gak ada santai-santainya.
"Kenapa?" Asahi kaget ngeliat Yedam yang tiba-tiba ada dibelakangnya.
"Lo mau nobar ya sama Jihan?"
Asahi menatap Yedam aneh, ia hanya diam tak mau memberika jawaban.
"Jawab nyet!"
"Emang kenapa?" tanya balik Asahi.
"Yeh pake segala tanya, ya Yedam mau deketin Jihan lah. Kayak gak tau orang PDKT aja lu!" sindir Hyunsuk dengan wajah julidnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihan's Story
Fiksi PenggemarJihan Natalia, panggilannya Jihan. Babu nya Koko, alias kucing hitam miliknya, tapi mengapa namanya harus 'Koko'? kenapa gak ada yang lain ya? Suatu hari Jihan sedang jalan-jalan dengan Koko, majikan kesayangannya itu. Tiba-tiba turun hujan, sehingg...