CHAPTER 3

292 55 3
                                    

Sudah satu bulan Hinata tinggal dirumah dan sekolah di tempat yang sama dengan Sasuke, dia selalu berusaha dekat dan mengikuti kemanapun Sasuke pergi. Sasuke masih mengacuhkannya tapi tidak mengusirnya untuk pergi menjauh. Masalah Hinata kini adalah seorang Naruto Uzumaki kakak kelas yang juga mengekori Hinata di sekolah.

"Naruto-senpai. Bukankah ini bukan kelasmu?" Naruto duduk di kursi depan bangku Hinata dengan menopang dagunya di meja. Sejak masuk gerbang sekolah Naruto sudah mengikuti Hinata sampai masuk dalam kelasnya.
"Kau tidak merindukan aku, hinata-chan?" Naruto merasa aneh kenapa ada gadis yang tidak terpesona kepadanya. Naruto Uzumaki adalah siswa yang sangat populer dia bermata biru, tampan, pintar dan jago olahraga. Dia terkenal playboy, berkepribadian lucu dan ramah kepada semua orang.
"Sebaiknya segera kembali ke kelasmu senpai." Hinata tidak bisa mengusir Naruto yang mengikutinya dengan tegas karena dia juga melakukan itu pada Sasuke, Hinata merasa seperti mendapat karma.
"Rasanya aku ingin sekelas denganmu. Aku tidak bisa jauh darimu hime. Aha.... bagaimana kalau tahun ini aku tidak lulus sekolah saja." Ucapan Naruto membuat Hinata hening dan berfikir ternyata ini yang dirasakan Sasuke saat seseorang memutuskan sesuatu hal tentangnya sepihak, sangat tidak nyaman.
"kenapa hime ?" Naruto melihat Hinata yang ternyata menatap sendu kearah Sasuke yang sedang main game di handphone-nya.

Setelah bel masuk kelas berbunyi Naruto masih menatap Hinata yang belum berhenti menatap Sasuke.
Plakk "Sakit!!!" Naruto memegangi kepalanya yang sudah di pukul tumpukan buku oleh Kakashi sensei.
" Cepat kembali ke kelasmu Naruto, dari tadi ucapanku kau acuhkan."
"Sensei kejam sekali. Aku tadi tidak dengar, aku kan dulu juga muridmu berkunjung sebentar tidak apa-apa kan ?"
"Jangan aneh-aneh ayo cepat pergi." Kakashi menarik kerah belakang Naruto untuk mengeluarkannya dari kelas ini.
"Wahhh..... baiklah, baiklah, baiklah sensei aku bisa jalan sendiri." Ucapan Naruto membuat Kakashi melepaskan pegangannya.

"Sampai jumpa Hinata-chan ! Dan sampai jumpa gadis-gadis manis ." Naruto berpamitan dan melambaikan tangan pada Hinata yang mengacuhkannya dan juga berpamitan pada gadis-gadis fans naruto di kelas ini yang dari tadi memandangi maupun berteriak "kyaaa."seperti bertemu seorang idol terkenal saja.
"Dasar..." Kakashi hanya bisa geleng-geleng.

*****

"Ini, sejak kapan kau suka minum susu pisang?" Shikamaru menyerahkan sekotak minuman dan duduk di sebelah Hinata di bangku taman sekolah.
"Sejak aku tahu Sasuke-kun menyukainya." Hinata menjawab dan langsung meneguk habis susu pisang yang di belikan Shikamaru.
"Hah.....Mendokusai." Shikamaru hanya bisa mengeluh tanpa membantah memang begitulah sifat Hinata sejak dulu.
"Hmmmm ternyata rasanya memang enak sekali." Hinata mengacuhkan protes Shikamaru karena sejak kecil Shikamaru selalu mengatakannya namun tidak pernah benar-benar marah atau meninggalkan Hinata apapun yang terjadi.
"Kenapa kau memanggilku kemari ? Tumben sekali ?"
"Shika-kun jadi dingin ya semenjak kita pindah ke Jepang."
"Merepotkan sekali, kalau mau curhat segera katakan saja."
"Shika-kun.... ketika kau terpaksa untuk menemaniku seperti ini sejak dulu, apa aku menyakiti perasaanmu ? Apa kau ingin bebas dariku ?"
Hinata sadar keberadaan shikamaru adalah karena ikatan keluarga Nara yang mengabdi pada keluarga Hyuuga. Hinata tidak pernah memaksa Shikamaru dan sebenarnya ingin Shikamaru menentukan jalannya sendiri.

Tidak ada jawaban dari Shikamaru membuat Hinata menunduk memandang sendu kotak susu pisang yang sudah habis diminumnya.
"Aku sudah sangat mencintai Sasuke-kun meski dulu kami hanya bertemu sekali dan sejak lama perasaan ini tidak berubah, tapi sepertinya hanya aku yang mengingat dan merasakannya. Aku berusaha untuk di dekatnya agar dia mengetahui keberadaan dan ketulusanku. Shika-kun beritahu aku bagaimana caranya menghadapi cinta bertepuk sebelah tangan ?" Hinata memandang Shikamaru yang kini mengambil kotak susu yang di pegang Hinata dan melemparkannya tepat masuk dalam tempat sampah di seberang tempat duduk mereka.

Mengejar OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang