Sudah malam, Hinata terbangun dan sedang berbaring di kasur dalam kamarnya di rumah Sasuke, dia memakai piyama dengan motif kelinci yang lucu. Mengingat kembali dirinya yang tadi sore dengan sangat berani mengecup pipi Sasuke membuatnya berdebar dan sangat malu. Sasuke mengetuk pintu kamarnya dan datang membawa nampan berisi semangkuk bubur juga segelas air putih. Sasuke bertekat merawat Hinata seperti saat gadis itu begitu perhatian merawatnya saat sakit dulu.
"Makanlah, aku membeli bubur ini di layanan pesan antar makanan." Ya, Sasuke tidak bisa memasak jadi membelinya.
"Arigatou." Hinata menatap Sasuke dan pipinya merona parah, setiap melihat pemuda itu yang ada dipikiran Hinata adalah kejadian memalukan tadi sore.Hinata menghabiskan buburnya dan Sasuke membantunya minum obat. Sasuke sangat berubah dari sebelumnya, apakah benar yang dikatakan Sasuke saat di bandara beberapa waktu lalu yang akan menerima Hinata dalam hidupnya, apakah ini waktunya, apakah ini kesempatan mereka menjadi lebih dekat. Hinata terus bertanya dalam hati dengan memandangi Sasuke tanpa henti.
"Jangan menatapku dan terus-terusan tersenyum seperti itu." Sasuke duduk di samping ranjang Hinata dan menaruh nampan diatas nakas.
"Memangnya senyumku menakutkan?" Hinata mengambil kaca kecil di nakas samping tempat tidurnya dan memeriksa wajahnya.
"Uhmmm. Senyummu sangat lebar, bisa-bisa sobek bibirmu." Hinata agak terkejut untuk pertama kalinya Sasuke mengajaknya bercanda, tapi kenapa agak aneh selera leluconnya.
"Biar sajalah, aku tidak peduli, saat ini aku sedang bahagia. Kamu mengobrol banyak denganku, kamu tersenyum untukku, kamu khawatir padaku, kamu perhatian padaku."
"Kenapa semuanya tentang aku ?" Sasuke heran gadis ini sangatlah sederhana dalam memaknai kebahagiaan.
"Tentu saja karena aku jatuh cinta padamu, sejak pandangan pertama dulu saat kecil. Bukan hanya karena Sasuke-kun sangat tampan tapi juga karena sangat berani dan berhati hangat." Hinata merona dan masih salah tingkah meski sudah berulangkali mengatakan perasaaannya pada Sasuke. Grebbb, Hinata terkejut Sasuke saat ini memeluknya.
"Arigatou, sudah mencariku, menemukanku dan bersabar menunggu kebodohanku." Ya, Sasuke merasa sudah cukup untuk memikirkan semua yang terjadi padanya. Semua rasa khawatirnya, rasa marahnya, rasa cemburunya dan rasa tenangnya itu semua karena Sasuke menyadari meski lambat bahwa Hinata ada dalam hatinya.
"Sa—-Sa-Sasuke-kun." Hinata terbata karena rentetan ucapan Sasuke yang tidak pernah disangka akan didengarnya.
"Aku ingat semua tentang kita. Kenangan dulu dan sekarang kamu selalu bersinar dan membawaku keluar dari kegelapan." Sasuke melerai pelukannya dan menangkup kedua pipi Hinata, mereka saling berpandangan. " Aku tidak ingin menjadi pecundang lagi dan menyesali semuanya di kemudian hari. Hatiku kini milikmu." Air mata Hinata mengalir mendengar ungkapan Sasuke dan pemuda itu mengusap tetesan kebahagiaan itu dengan ibu jarinya. Sasuke menempelkan keningnya pada kening Hinata menunggu gadis itu selesai menangis."Hiks..hikssss jadi sekarang aku benar-benar kekasih hatimu ? Aku pacarmu?" Hinata bertanya sambil sesenggukan menahan tangis bahagianya.
"Tentu saja, bahkan kau sudah menjadi tunanganku." Sasuke ingin tersenyum melihat tingkah Hinata yang seperti anak kecil.
"Benarkah ? Apakah ini benar bukan mimpi?"
"Maaf butuh waktu lama, tapi percayalah padaku Hinata. Aku juga menyukaimu." Mendengar itu malah membuat tangis Hinata semakin kencang.
Sasuke memeluk Hinata lagi dan kali ini lebih erat dari sebelumnya, lama setelah Hinata tenang dari tangisnya terdengar dengkuran halus.
Sasuke menyamankan posisi Hinata yang tadinya ketiduran dalam pelukannya menjadi terbaring di kasur, menata bantal yang dikenakan hinata dan menyelimuti gadis itu agar nyaman. Sasuke mengambil nampan bekas Hinata makan dan membawanya keluar dari kamar gadis itu.***
Pagi ini Sasuke mengantar Hinata ke rumah sakit Konoha untuk chek up kesehatan karena kemarin sempat pingsan.
"Hinata-chan.... Ibu sangat khawatir mendengar kabarmu dari Sasu-chan." Mikoto berlari dan langsung memeluk Hinata yang baru datang di lobby rumah sakit.
"Aku baik- baik saja ibu."
"Ibu jangan memeluknya terlalu erat dan membuatnya kesulitan." Sasuke menginterupsi kelakuan ibunya.
"Ahhh benar.... gomenasai Hinata-chan." Mikoto melerai pelukannya dan menatap khawatir pada calon menantunya.
"Daijoubu." Hinata tersenyum membuat Mikoto merasa lega.
"Aku berangkat ke sekolah dulu, nanti saat jam istirahat siang aku jemput untuk pulang."Sasuke mengelus surai Hinata dan berbalik untuk pergi.
"Hai. Itterasshai." Hinata melambai pada Sasuke yang pergi meninggalkan rumah sakit.
Melihat interaksi dari kedua muda-mudi ini membuat mikoto memegang kedua bahu Hinata, karena bergidik ngeri Hinata menoleh ke belakang dan dilihatnya muka seram ibu Sasuke.
"Hiiii naaaa taaaa -channnn sepertinya ibu melewatkan sesuatu yang penting." Setelah itu mikoto menginterogasi Hinata.***
Setelah selesai melakukan rontgen untuk mendeteksi kesehatan jantung Hinata dokter Iruka kini duduk dan membawakannya minum."Apa ada keluhan lain yang kamu rasakan Hinata ?"
"Tidak ada, aku merasa baik-baik saja."
"Baiklah berarti kau hanya perlu istirahat cukup."
"Terimakasih dokter."
"Jantung itu, terimakasih telah menjaganya dengan baik."
"Saya yang berterimakasih dan terus bersyukur karena dokter Iruka dan dokter shion yang terus menjaga hidup saya.""Bahkan kini wajahmu semakin mirip dengan adikku shion." Hinata melihat mata dokter Iruka yang berkaca-kaca, pria itu mengingat adik kandungnya yang telah berada di surga dan mendonorkan jantungnya untuk Hinata.
"Tentu saja saya juga adik anda dokter. Dokter sudah merawat saya sejak kecil, dokter adalah keluarga saya."
"Aku bahagia mendengarnya."Kini Iruka tersenyum melihat Hinata.2 tahun lalu karena penyakit jantung bawaannya sejak kecil Hinata akhirnya mendapat transplantasi jantung dari seseorang saat di LA.
Kondisi Hinata membaik dan masih terus bertahan hidup berkat operasi jantung tersebut, sehingga sekarang Hinata hanya perlu menjaga kesehatannya dan rutin melakukan chek up kesehatan. Adik dokter iruka adalah pendonor jantung Hinata, dia bernama Shion wanita cantik, baik dan juga cerdas sehingga juga menjadi seorang dokter. Saat itu dokter shion mengalami kecelakaan dan sekarat namun detik terakhir hidupnya dia berpesan untuk mendonorkan jantungnya untuk Hinata pasien kakaknya yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.***
Setelah selesai chek up kesehatan dengan dokter iruka dan menghabiskan waktu bersama Mikoto untuk membahas Sasuke, kini sudah jam makan siang dan Sasuke akan menjemputnyaa pulang. Hinata berjalan dengan riang dan wajah bersemu hingga panggilan seseorang menghentikan langkah kakinya.
"Hinata."
"Dokter Gaara."
"Panggil saja Gaara, tidak perlu sungkan kita sudah lama saling mengenal."
"Maaf, Gaara-san."
"Bagaimana kabarmu Hinata ?"
"Aku baik, Kenapa Gaara-san ada disini ?"
"Aku pindah kerja ke RS Konoha."
"Ohhh begitu.."
"Ku dengar kau bertunangan dengan seseorang, selamat ya."
"Arigatou." Suasana hening diantara mereka hingga seseorang yang berlari melewati lorong rumah sakit menubruk punggung Hinata dan membuat keseimbangannya hilang, Hinata hampir jatuh jika bukan karena saat ini Gaara menangkap tubuhnya dan memeluknya."Gaa-Gaara-san. Gomenasai." Hinata berusaha berdiri tegap dan melepas pelukan pria itu namun Gaara malah memeluknya semakin erat. Perlakuan itu membuat jantung Hinata berdetak sangat keras karena terkejut dengan sikap tiba-tiba ini.
"Hinata, aku merasakannya. Bukankah jantung ini berdetak untukku. Shion masih mencintaiku Hinata dan kamu membawa Shion untukku."
"Hentikan Gaara-san !!" Hinata mendorong tubuh Gaara dengan kuat hingga pelukannya terlepas namun pria itu kini menggenggam pergelangan tangannya.
"Hinata, maaf aku tidak berniat mnyakitimu. Aku hanya rindu pada...." Ucapan Gaara terpotong saat pergelangan tangan yang menggenggam tangan Hinata di remas oleh seseorang.
"Lepaskan !!" Suara dalam dan berat Sasuke membuat Hinata mendongak melihat kekasinya kini berdiri disampingnya dan menatap Gaara dengan tajam.~see u next chapter~
Wahhh lama nggak update, banyak banget kejadian yang aku alami menuju tahun baru ini sampe nggak ada semangat buat ngelakuin apapun #curcoldikit tp sekarang semuanya sudah kondusif. Awalnya mau segera nyelesaiin cerita ini tapi aku malah masukin Gaara, kayaknya bakalan panjang nih. Masih berharap ada yang baca meskipun ceritanya membosankan. :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Otaku
FanfictionSummary : Hinata Hyuuga adalah putri salah satu konglomerat yang sempurna namun karena didiagnosis memiliki jantung yang lemah dia menjadi seperti rapunzel yang terkurung dan tidak pernah keluar dari istana mansionnya. Suatu hari saat berusia 7 tahu...