CHAPTER 8

217 37 0
                                    

Hinata, Sasuke, Naruto dan Karin sedang jalan-jalan berempat di Mall. Hinata kesal karena Sasuke dan karin terus berdekatan seperti sedang berkencan dan dunia milik berdua, Hinata sudah mencoba menarik perhatian Sasuke tapi selalu terabaikan saat ada Karin.

"Sasu-chan.... apa topi ini cocok denganku ?" Karin bertanya dan terus menempel pada Sasuke seperti melupakan keberadaan Hinata serta Naruto.
"Uhmmm." sasuke hanya mengangguk dan tersenyum.

Melihat mereka berdua yang berinteraksi dan terus berjalan berdua di depan membuat Hinata meresa sangat panas karena terbakar api cemburu.
"Hinata-chan, kita acuhkan saja mereka. Bagaimana kalau kita berpisah dari mereka dan berkencan bedua saja?"
"Jangan menggangguku senpai, kalau kau ingin pergi ya pergi saja sana." Hinata berjalan cepat agar tidak kehilangan pengawasan pada mereka berdua meninggalkan Naruto yang hanya bisa menghela nafas.

Kini hinata mendapat kesempatan untuk berdua dengan Sasuke saat karin berkata ingin ketoilet dan Naruto sibuk memilih parfum, mereka memasuki toko produk kecantikan dan perawatan di Mall.
"Sasuke-kun, aku akan membeli ini. Ini adalah parfum aroma lavender kesukaanku." Hinata menyemprotkan sedikit sample parfum toko ke pergelangan tangannya."Bagaimana menerutmu Sa....su...ke-kun." Hinata ingin Sasuke juga mencium aroma dan membrikan pendapat namun ucapannya semakin lirih dan menghilang karena Sasuke yang diajaknya bicara dan disampingnya sekarang sedang berjalan menghampiri Karin yang melambaikan tangan memanggil Sasuke di toko baju seberang.

"Hmmmm wangi lavender. Sangat kamu sekali, aku suka Hinata-chan." Hinata yang sebelumnya terpaku melihat Sasuke berjalan menjauh dari pandangannnya kini terkaget karena Naruto mengambil pergelangan dan mengendus aroma parfum yang sempat di semprotnya.
"Na-na-naruto-kun...... Kau terlalu dekat dan le-le-lepaskan tanganku."perlakuan Naruto yang semakin mendekat memperpendek jarak wajah mereka membuat Hinata terbata, berdebar dan bersemu.

"Bagaimana jika aku tidak ingin melepas tanganmu? Apalagi melepaskanmu untuk orang lain ?" Hinata kaget karena pegangan Naruto pada pergelangan tangannya malah semakin erat dan tidak bisa menjawab pertanyaan pemuda tampan itu.

"Hinata-chan jujur awalnya aku sudah sangat tertarik padamu. Sepertinya semakin hari aku tidak bisa lagi menahan perasaan suka ini. Jadilah pacarku saja tuan putri." Kini tangan satunya Naruto yang bebas menyentuh pipi Hinata yang bersemu. Hinata sempat kaget karena pemuda itu tampak tulus tapi selama ini semua tahu Naruto adalah playboy dan Hinata tidak percaya karena ketulusan Naruto seperti kurang pembuktian di perasaan Hinata. Jika hanya rasa suka atau di beri pernyataan cinta pria tampan Hinata sudah sering merasakannya, tidak ada yang bisa membuatnya merasakan seperti perasaannya pada Sasuke dan selalu menolak pernyataan dengan sopan adalah jalan pilihannya. Harus Hinata akui semua perlakuan Naruto padanya selama ini adalah yang paling manis hingga membuatnya takut jika sampai berpaling rasa.

"Kumohon jangan bercanda. Apa kau sedang pamer skill merayu mu?" Hinata melepaskan pegangan Naruto dan menghindar.
"Yare,yare..... mungkin memang perjalananku untuk mendapatkan hatimu masih panjang." Naruto menggeleng karena pasti title playboynya belum hilang di hadapan Hinata, meskipun sudah memutuskan semua pacar, menghindari kejaran kaum hawa tapi memang masih banyak yang harus dibuktikan dan Naruto paham itu.

"Naruto-kun sesuai janji kau akan memberitahu aku segalanya tentang Sasuke-kun. katakan padaku apa yang membuat Sasuke-kun menyukai kakak mu ?"

*****

Flasback saat  Sasuke masuk ke SMP dia mendapat perlakuan bully dari kelompok anak orang kaya di sekolahnya karena dia diam dan tidak melawan. Saat pulang sekolah Sasuke diseret di gang sempit dan dipukuli, wajahnya lebam dan bibirnya mengeluarkan darah.
"kau pikir hanya dengan wajahmu, kau bisa bersikap angkuh !!" Salah satu anggota kelompok pembully itu menjambak rambut sasuke untuk mendongak menatapnya, yang dilihat sasuke adalah kakak kelasnya ada 4 laki-laki dan 1 perempuan yang berdiri menonton.
"Jadi, kau menyukai tikus ini ?" laki-laki yang menjambak Sasuke menatap tajam kearah perempuan yang sebelumnya hanya diam.
"Tidak mungkin, dialah yang menggodaku dan sangat mesum saat menatapku." Sasuke tidak kaget dengan pernyataan perempuan yang selalu mengejarnya dengan sangat agresif itu namun selalu ditolak dan mendapat perlakuan dingin dari Sasuke.
"Cuihhh, murahan." Sasuke meludahkan darah dan menatap nyalang kepada perempuan yang jelek dan hanya mengandalkan tubuhnya untuk menggoda laki-laki dengan tujuan dimanfaatkan.

Mengejar OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang