"Hinata-chan. Akhirnya aku bisa menemuimu lagi. Kau menghubungi aku untuk makan siang ditaman sekolah tapi kenapa ada si teme ?"
"Apa maksudmu baka dobe ?" Sasuke sebenarnya juga kesal kenapa ada Naruto diacara makan siang di taman sekolah hari ini.
"Tentu saja seharusnya ini kencan romantisku dengan hinata-chan. Makan bekal masakan spesial dengan orang spesial beralaskan tikar dan pemandangan bunga Sakura yang sedang mekar."
"Hentikan senpai. Aku juga mengundang teman yang lain juga, jadi jangan berfikir aneh-aneh." Hinata mendorong Naruto yang duduk disampingnya namun kurang menjaga jarak itu."Ohhh itu orangnya sudah datang. Sakura-chan kemarilah !" Hinata melambaikan tangannya memanggil teman baru yang diundangnya untuk makan siang bersama.
"Konnichiwa." gadis dengan surai sebahu itu datang menghampiri dengan malu-malu.
"Sasuke-kun dan Naruto-senpai, kenalkan ini teman baruku Sakura Haruno."
"Salam kenal." Sakura mengangguk dan dibalas anggukan oleh Sasuke, sedangkan Naruto terbawa jiwa playboynya tersenyum cerah.
"Wahhh hari ini kita melihat bunga Sakura mekar dan seorang Sakura yang sama-sama cantik. Sangat beruntung ."
"A-anoooo..." Sakura memerah dan bingung merespon ucapan Naruto.
"Abaikan saja Sakura-chan, dia memang seperti itu. Ayo duduk kita mulai makan siangnya." Hinata yang berdiri di samping Sakura segara mengajaknya duduk.Mereka berempat menghabiskan waktu makan siang dengan menikmati hidangan dan bercanda sungguh menyenangkan di kelilingi teman.
Saat mereka bertiga tertawa dan bercanda hanya Sasuke yang diam namun terus memusatkan tatapannya pada Hinata. Sasuke sangat serius dengan ucapannya tentang memberi waktu dan kesempatan untuk menerima Hinata dalam hidupnya. Sasuke berfikir lagi semenjak ada Hinata datang hidupnya yang monoton dan hanya berwarna hitam-putih kini tampak lebih berwarna. Dia bisa duduk bercanda bersama orang lain yang bisa di panggil teman dan tidak menghabiskan banyak waktunya untuk bermain game seperti biasa. Hinata membuatnya tertawa, merasa takut, khawatir, berdebar dan mulai melupakan sedikit demi sedikit masa kesakitannya. Sasuke mengalihkan pandangannnya menatap langit yang biru cerah dengan kelopak Sakura yang bertebaran tertiup angin dan untuk pertama kalinya dia merasa bersyukur.*****
Hari berganti hari pertemanan Hinata dan Sakura semakin dekat. Kadang mereka pergi berbelanja atapun saling mengunjungi rumah untuk belajar bersama.
"Hinata-chan hari ini aku membawakanmu kue kering buatanku sendiri, kumohon terimalah dan kau bisa memakannya bersama Sasuke-san." Hinata yang baru akan masuk kelas setelah pergi ke toilet berdiri di depan pintu menerima barang pemberian teman baru yang sudah cukup dekatsaat ini.
"Uwahhh terimakasih Sakura-chan, hmmmm ini enak sekali." Hinata menerima dan langsung mencicipinya.
"Benarkah ? Senang mendengarnya. Apa aku boleh sering memberimu kue buatanku ? Sebenarnya aku suka sekali memasak."
"Tentu saja Sakura-chan. Arigatou."
"Baiklah, aku kembali ke kelasku ya. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa Sakura-chan."Setelah kepergian Sakura dari depan kelasnya beberapa gadis dalam kelasnya menghampiri Hinata.
"Hinata-chan kau berteman dengan gadis itu?" Seorang yang Hinata ketahui sebagai teman sekelasnya.
"Memangnya kenapa ?"
"Dia itu perayu laki-laki dan suka merusak hubungan orang lain." Sahut gadis lain yang ada diantara mereka.
"Benar, lihat saja pakaiannya pasti dia sengaja memotong pendek rok nya."
"Apa dia pernah merusak hubungan kalian dengan seseorang ?" Hinata kesal teman baru yang menurutnya baik di perlakukan seperti ini.
"Bukan begitu Hinata...."
""Jika kalian hanya menghakimi karena penampilannya atau rumor yang beredar maka hentikan." Hinata memotong kata-kata gadis itu dan berlalu pergi meninggalkan mereka untuk masuk ke dalam kelas.*****
Hari ini sekolah hanya masuk setengah hari karena sisanya adalah jam kosong yang disediakan khusus oleh pihak sekolah untuk mendukung team baseball kebanggaan di babak final pertandingan baseball antar SMA dan di selenggarakan di lapangan mewah KHS.
"Hinata-chan kau datang menontonku hari ini ?" Naruto menghampiri Hinata yang selesai membeli roti kacang di kantin sekolah.
"Tentu saja, Sasuke-kun dan Sakura-chan juga datang mendukungmu senpai."
"Ini pertandingan terakhirku sebelum lulus sekolah. Jika kau menyemangati dan meneriakkan namaku, aku janji akan menang untukmu."
"Hahhh apa hubungannya."
"Tentu saja, kan kau ini calon pacarku." Hinata merasa Naruto benar-benar tidak berniat berhenti untuk menjahilinya, padahal Naruto serius.
"Sudah sana siap-siap bertanding senpai, kenapa malah ke kantin dan menemuiku."
"Tentu saja untuk mengisi baterai energiku." Naruto mencubit gemas kedua pipi Hinata yang tembam.
"Sakitttt.... Cepat sana pergiii...!!!" Hinata menyingkirkan tangan Naruto dan mendorong punggungnya untuk pergi menjauh. Naruto hanya tertawa dengan respon Hinata dan melambaikan tangan sambil berlari menuju lapangan pertandingan baseball. Ternyata pandangan itu tertangkap oleh mata Sasuke dan membuatnya mengepalkan tangan karena kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Otaku
FanfictionSummary : Hinata Hyuuga adalah putri salah satu konglomerat yang sempurna namun karena didiagnosis memiliki jantung yang lemah dia menjadi seperti rapunzel yang terkurung dan tidak pernah keluar dari istana mansionnya. Suatu hari saat berusia 7 tahu...