CHAPTER 15

246 37 5
                                    

Istirahat siang di sekolah hanya 1 jam, waktu yang cukup untuk menjemput Hinata dari Rumah Sakit Konoha dan mengantarnya pulang. Saat sasuke masuk kedalam Rumah Sakit dia melihat Hinata berbicara dengan seseorang pria yang memakai jas berwarna putih, sepertinya salah satu dokter di Rumah sakit ini. Berjalan kearah mereka dan langkah Sasuke terhenti saat pria itu memeluk Hinata yang hampir jatuh ditabrak seseorang. Sasuke melihat Hinata mendoorong pria itu untuk melepas pelukannya namun pria itu malah menggenggam erat pergelangan gadisnya. Sasuke marah, dia tidak suka ada yang menyentuh gadisnya, ya sekarang Hinata adalah miliknya. Sasuke melanjutkan langkah lebarnya yang tadi tertunda, dan meremas kuat lengan pria yang menyentuh kekasihnya.

"Lepaskan !!" Suara dalam dan berat Sasuke membuat Hinata mendongak melihat kekasihnya kini berdiri disampingnya dan menatap Gaara dengan tajam.
"Sasuke-kun...." Panggil Hinata pelan karena takut pada aura Sasuke yang untuk pertama kalinya menyeramkan, Hinata juga takut Sasuke salah sangka jika ternyata melihat insiden pelukan tadi.
"Kubilang lepaskan tanganmu dari milikku!" Sasuke mengulangi perkatannya karena Gaara tidak segera melepas genggaman tangannya pada pergelangan Hinata.
"Maaf, jangan salah sangka aku bukan orang jahat dan aku mengenal Hinata." Gaara berucap sambil melepas genggaman tangannya pada Hinata dan menyingkirkan cengkraman Sasuke yang meninggalkan bekas.
"Sasuke-kun... ini dokter Gaara. Dia dokter dirumah sakit ini."
"Hallo, Aku Gaara Sabaku." Pria itu mengulurkan tangannya namun Sasuke mengacuhkannya dan menarik bahu Hinata dalam pelukannya.

"Ayo pulang, setelah ini aku harus kembali ke sekolah." Gaara kesal karena diacuhkan oleh seseorang dianggapnya anak kecil dan lihatlah sikap posesifnya yang kekanak-kanakan. Sasuke menggiring Hinata menjauh namun Hinata menghentikan langkahnya.
"Tunggu, harus pamit dulu." Hinata memang gadis manis dan sopan.

"Gaara-san, Terimakasih dan permisi kami pergi dulu." Hinata membungkuk hormat dan dibalas hal yang sama oleh Gaara, namun Sasuke hanya berdiri dan menatap ke arah lain.

"Ayoo." Sasuke kini meraih telapak tangan Hinata untuk digenggam dan pergi keluar dari Rumah Sakit itu.

Mereka berdua berjalan beriringan dan bergandengan tangan di trotoar menuju halte Bus menuju kearah rumah.

"Sasuke-kun.." Hinata memecah kesunyian di perjalanan mereka.
"Hmmmm..." benar-benar hanya suara andalan Sasuke yang menjawabnya, dimana Sasuke yang banyak bicara saat mengungkapkan perasaannya kemarin.
"Tadi sudah lama sampai di rumah sakit ?"
"Hmmm..." Kenapa jawabannya hanya gumaman. Apakah Sasuke marah padanya, Hinata selalu bingun karena isi pikiran Sasuke tidak bisa ditebaknya
"Apa Sasuke-kun sudah makan siang ?" baiklah Hinata akan mengganti topik pembicaraannya.
"Hmmm..." Mendengar jawaban yang sama membuat Hinata kesal dan melepas tautan tangan mereka.
"Kau ini marah atau bagaimana ?! Membuatku bingung saja. Bukankah sepasang kekasih selalu berbagi perasaan dan cerita." Langkah Sasuke dan Hinata berhenti. Sasuke menatap Hinata yang cemberut lucu, membuat amarah yang dari tadi ditahannya karena cemburu langsung menghilang entah kemana.
Sasuke mendekat dan memeluk Hinata, meski masih kesal Hinata membalas pelukan pemuda impiannya dan bersemu bahagia.
"Jangan biarkan orang lain memeluk maupun menyentuhmu." Suara Sasuke akhirnya menenangkan hati Hinata.
"Ternyata Sasuke-kun sangat posesif." Hinata bergumam tapi Sasuke masih bisa mendengarnya.

***

Hari ini Itachi pulang kerumah dan melihat Sasuke sedang menopang dagu memandang Hinata yang sedang sibuk memasak dari meja makan.
"Kalian benar-benar seperti sepasang pengantin baru !" Suara Itachi mengalihkan Sasuke dan Hinata dari kegiatan mereka.

Mengejar OtakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang