"Onii-chan turunkan aku, Neji nii-chan onegai..." kepala Hinata pusing karena entah dibawa kemana dia sekarang dan tidak ada jawaban.
BRAKKKK
"Ada apa ini ? Kalian selalu ribut sekali ..." Tsunade kaget saat menangani pekerjaan yang menumpuk malah dikejutkan dengan ketiga orang yang tidak asing dalam hidupnya datang dan mendobrak pintu.Neji dan Shikamaru mengabaikan keberadaan Tsunade, Neji yang mendudukkan Hinata di sofa langsung membuang sembarangan jaket Shikamaru yang menutupi wajah cantik adik sepupunya.
"Apa yang kau lakukan ini Hime ?? Cepat sekarang ganti bajumu Hinata." Gadis itu kaget saat dapat melihat dengan jelas malah terpampang wajah kakak yang khawatir berjongkok dan mencengkram kedua lengannya.
"Seragamku ada di loker dan onii-chan membawaku kemari, bagaimana bisa ganti baju sekarang." Hinata sudah paham dengan sifat kakaknya yang super overprotektif, apalagi melihatnya memakai pakaiannya saat ini dan Hinata hanya bisa menghela nafas.
"Kalau begitu pakai jas ku ini jangan sampai di lepas. Kau mengertikan ?!" Neji berkata dengan penuh penekanan dan Hinata hanya bisa megangguk patuh."Tunggu kalian ini benar-benar mengacuhkan aku ya, ini ruanganku bukan markas kalian dan bisa seenaknya ...." Tsunade mulai kesal karena sedari tadi di suguhi drama dan diacuhkan.
"Ini semua salah anda tidak mengecek festival dan terlalu membebaskan para murid yang mengikuti festival." Ucap Shikamaru mengambil jaketnya yang tergeletak di lantai dan memakainya lagi.
"Benar, bibi seharusnya membuat peraturan yang tegas meskipun ini acara untuk umum.""Kalian ini menyalahkan tanpa memberitahu alasannya ! Hinata-chan sebenarnya ada apa ?"
"Anu..... itu...... ehmmmmm itu..." Hinata juga bingung mengungkapkannya karena dia juga di paksa oleh teman-teman sekelasnya untuk memakai costum maid ini.
"Murid-muridmu membuat Hinata memakai pakaian seksi untuk menarik pengunjung, bukankah ini keterlaluan ! Ini sekolah !" Neji sudah tidak sanggup melihat Hinata yang sulit menjawab."Apa teman-temanmu memaksamu melakukan ini ?" Tsunade bertanya paa Hinata dengan memijit pelipisnya
"Bibi tolong jangan keras kepada teman-temanku, aku tidak keberatan memakai ini karena semua teman kelasku juga memakainya."
"TAPI AKU KEBERATAN !!" Teriak kedua pemuda itu bersamaan dan membuat nyali Hinata menciut untuk berkata-kata lagi."Baiklah-baiklah aku paham situasinya. Aku akan melihat langsung ke kelasmu dan kalian tenanglah jangan mengacaukan sekolah." Tsunade menatap tajam kedua pemuda itu dan meninggalkan ruangannya.
*****
"Hah.... siang-siang begini kita malah disuruh belanja dan tidak bisa menikmati festival dengan tenang." Teman Sasuke mengeluh.
"Benar....." teman Sekelas lainnya juga mengeluh.
Sasuke dan kedua temannya itu berjalan memasuki sekolah membawa banyak kantong belanja yang berisi bahan makanan yang akan dimasak untuk cafe yang dibuat oleh kelasnya, dia hanya diberi tugas belanja dan bersih-bersih oleh teman sekelasnya. Sasuke tidak keberatan dan merasa lebih santai bersama dua temannya yang lain dengan tugas yang sama."Bunny-chan cantik sekali..."
"Benar sekali, aku belum sempat berfoto seperti kalian tapi dia sudah menghilang ...." Sasuke melihat tiga orang yang berjalan di depannya sedang mengobrol dan melihat mereka memegang foto polaroid bergambar Hinata, apa hinata ? Sasuke yang kaget langsung mengambil foto itu secepat kilat dengan paksa."Hei apa yang kau lakukan !!" Pemuda berseragam sekolah lain itu kaget barang miliknya direbut orang tidak dikenal. Sasuke kaget melihat foto Hinata tersenyum cantik dan memakai pakaian seksi, meremas foto itu, membuangnya dan berlari meninggalkan kedua teman yang memunguti plastik belanjaan yang dijatuhkan sasuke padahal mereka sudah lelah juga tadi berkeliling belanja. Sasuke juga mengacuhkan orang yang mengamuk karena foto polaroidnya dirusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Otaku
FanfictionSummary : Hinata Hyuuga adalah putri salah satu konglomerat yang sempurna namun karena didiagnosis memiliki jantung yang lemah dia menjadi seperti rapunzel yang terkurung dan tidak pernah keluar dari istana mansionnya. Suatu hari saat berusia 7 tahu...