BAB 18

388 71 15
                                    

Pagi-pagi sekali Bu Mayang sudah mengajak Nayra dan suaminya ke rumah sakit. Bukan untuk menjenguk Joan seperti semalam, tapi untuk menjenguk Kyra sekaligus mengantarkan sarapan pada Jeremy. Semalam, sebelum mereka pulang menjenguk Joan, Bu Mayang dan suaminya juga sempat menjenguk Kyra. Bocah itu masih tidur, jadi Bu Mayang masih belum lega, jadi hari ini kembali lagi.

"Permisi. Assalamualaikum."

"Iya, waalaikumsalam."

Pria di dalam ruangan itu cukup kaget saat melihat keluarga Nayra datang. Jeremy tersenyum ramah menyambut mereka.

"Bu Mayang, Pak Rahmat, Nayra. Kalian ke sini lagi?"

"Iya, Bunda ngajak jengukin Kyra," jawab Pak Rahmat.

"Nak Jeremy udah makan belum? Ibu bawain makanan," kat Bu Mayang sambil memberikan rantang berisi makanan pada Jeremy.

"Loh, kok repot-repot? Gak usah, Bu. Nanti bisa beli sendiri."

"Tapi udah terlanjut dibawain. Gimana, dong?"

Jeremy bergumam. Dengan perasaan tak enak, dia menerima rantang makanan itu.

"Makasih, Bu. Makin ngerepotin."

"Gak papa, Nak Jer. Oh iya, Kyranya belum bangun?" tanya Pak Rahmat.

"Udah tadi pagi, tapi tidur lagi. Habis sarapan sama minum obat," jawab Jeremy.

"Udah mendingan kan tapi?"

"Setelah ini dokter datang mau meriksa Kyra. Semoga gak papa, jadi bisa cepet pulang."

"Alhamdulillah kalau gitu."

"Oh, iya. silahkan duduk. Maaf sofanya berantakan, hehehe... semalem saya buat tidur."

"Eh, gak papa. Gak lama kok. Harus cepet pulang soalnya ada urusan," kata Pak Rahmat.

"Papa..."

Rengekan itu mengalihkan perhatian semuanya. Mereka kompak menatap bocah yang kini membuka matanya dan terlihat bingung menatap keramaian di ruangan itu.

"Pa..."

Jeremy bergerak mendekati Kyra kemudian menggendongnya dan mengusap punggungnya.

"Ssst... Papa is here. Kenapa?" ucap Jeremy dengan lembut.

Kyra tak memberikan jawaban, dia memiliki menempelkan pipinya dan bahu papanya sambil memeluk lehernya cukup erat.

"Ada Kak Nayra, kakek sama nenek, loh jenguk Kyra pagi-pagi," kata Jeremy sambil menghadapkan Kyra pada ketiga orang itu.

Kyra menatap ketiga orang itu. Nayra tersenyum sambil mengulurkan tangannya dan mendekati Kyra.

"Hai, sayang," sapa Nayra.

Kyra terdiam sejenak menatap Nayra.

"Kyra tau gak? Semalam Kak Nayra ikutan jagain Kyra, loh," kata Jeremy.

Kyra makin lekat menatap Nayra. Bocah itu kemudian merentangkan tangannya pada Nayra, memberikan kode jika dia ingin digendong Nayra juga.

Jeremy dengan hati-hati memindahkan Kyra ke gendongan Nayra. Begitu dalam pelukan Nayra, Kyra melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan pada papanya.

"Halo, cantik. Selamat pagi," sapa Bu Mayang sambil mengusap kepala Kyra.

"Kyra cepat sembuh, ya? Biar bisa main lagi ke rumah Nenek. Nanti Nenek buatin kue."

Kyra memberikan jawaban berupa anggukan membuat yang di sana tersenyum.

"Um... kayaknya kita gak bisa lama-lama. Habis ini ada janji sama orang." Pak Rahmat mengintrupsi.

Restart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang