BAB 14

379 76 5
                                    

Rasanya canggung sekali duduk bersama Nayra dan keluarganya. Joan merasa seperti tamu yang dispesialkan. Di depannya ada Robin yang masih bermain bersama Kyra. Di sampingnya ada Pak Rahmat yang sesekali mengajaknya bicara, sementara Nayra dan Bu Mayang menyiapkan makan siang untuk semuanya.

Keluarga ini ramah dan baik sekali. Joan baru tau kalau ada keluarga sebaik dan seramah keluarga Nayra. Padahal, ini baru ketiga kalinya Joan bertemu mereka. Keempat kalinya khusus Bu Mayang. Kenapa Joan di sini merasa seperti bagian dari keluarga ini? Um... seperti suami Nayra?

Gak!

Joan menggeleng samar menghapus pikiran aneh itu dari kepalanya.

"Nak Joan kenapa?"

"H-hah?" Joan seketika menatap Pak Rahmat dan tersenyum kikuk.

"Eung... gak papa, Om," jawab Joan sambil tersenyum canggung.

"Gak nyaman, ya?" tanya Pak Rahmat.

Iya, banget, kata Joan dalam hati.

"Enggak kok, Om. Agak canggung aja. Sungkan udah diajak makan siang. Jadinya ngerepotin."

"Ah, santai aja, gak ngerepotin kok," kata Pak Rahmat.

"Asal gak sering, ya gak ngerepotin," sahut Robin.

"Aw!"

Robin memekik saat punggungnya dicubit gadis yang berdiri di belakangnya. Robin sontak saja menatap kesal kakaknya itu.

Sakit tau, katanya lewat tatapan matanya.

Yang sopan, balas Nayra lewat tatapan mata juga.

Tiba-tiba, bel rumah berbunyi. Robin sigap berdiri untuk membuka pintu.

"Kyra, dicari papamu," kata Robin yang kembali berjalan memasuki ruang makan.

"Yah..." Kyra langsung cemberut mendengar papanya sudah menjemput.

"Nak Jeremy datang? Suruh masuk makan siang sekalian, Bin," kata Pak Rahmat.

"Serius, Yah?" Tanya Robin tak percaya.

"Iya, suruh masuk cepetan. Kalau gak mau paksa aja."

Robin mengacungkan jempolnya, kemudian dia berlari kecil ke depan dan berselang beberapa detik kemudian terdengar keributan dari depan bersamaan dengan Jeremy yang ditarik masuk oleh Robin.

"Papa!" pekik Kyra sambil terkekeh.

"Papa ayo makan sini," ucap Kyra sambil melambaikan tangannya memanggil papanya.

"Gak usah, Bin. Ngerepotin," kata Jeremy.

"Papa yang nyuruh, Pak," kata Robin.

"Ayo Nak Jeremy, kita makan bareng. Alhamdulillah lagi masak banyak," kata Bu Mayang.

"Ayo, Pa."

Kyra turun dari kursi dan menarik papanya untuk duduk di sampingnya. Tepatnya di kursi Robin tadi.

"Ayo, Pa. Nenek sama Kak Nayra udah masak. Kyra juga bantuin bentar tadi."

Kalau sudah Kyra yang memaksa, Jeremy tidak bisa melawan. Dia kan bucinnya Kyra.

"Gak usah sungkan," kata Pak Rahmat sambil terkekeh.

Jeremy menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung.

"Udah sering ngerepotin saya, Pak. Sering nitipin Kyra di sini, sekarang makan siang bareng."

"Gak papa. Kita malah seneng kalau ada banyak orang gini, apalagi tetanggan," kata Bu Mayang.

Restart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang