For You J
O2 : Not Tired
Di atap sekolah menjelang sore hari, suara tawa dan riuh terdengar merdu di sana. Seolah-olah ada kebahagiaan yang muncul di atas sana, menikmati keindahan sore hari dengan menyiksa orang adalah salah satu sumber kebahagiaan mereka.
Mereka gila.
"Ayo dong! Lo ga seru banget sih." Satu pukulan melesat di wajah Jungkook, membuat pria itu terkapar di atas lantai atap ini dengan matanya yang melihat Taehyung tengah mengobrol asik dengan teman di sebelahnya.
Abang bantuin aku, aku udah sakit...
Jungkook bangkit kemudian, rambutnya di tarik dari belakang ketika seorang gadis datang dengan tiba-tiba lalu melempar tubuh Jungkook ke dinding.
"Gue lagi kesel banget sama guru sialan itu!"
"Sama gue juga! Hape gue disita anjing!"
Mereka sudah gila bukan? Mereka kesal dengan orang lain tapi yang jadi bahan pelampiasan mereka adalah Jungkook, yang tak punya salah apa-apa.
"Gue pulang." Jungkook tersenyum kecil dengan sudut bibirnya yang berdarah, jika Taehyung pulang maka semuanya akan pulang.
Makasih Bang..
Jungkook bangkit, lalu melihat ke arah jam sekolah yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan dia sudah telat masuk kerja.
"Jey! Bareng aja sini yuk." Jungkook menoleh, ketika Namjoon salah satu seniornya di sekolah yang baik hati itu menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Terima kasih Kak."
Namjoon tersenyum kecil sambil memperlihatkan dimplenya, ketika Jungkook memberikan catatan ke arah Namjoon, sederhana Namjoon tak bisa bahasa isyarat.
Kemudian mata Namjoon menyipit.
"Lo habis di bully lagi?" Jungkook diam, dia tak mau jujur karena pria yang ada di sampingnya ini adalah anak dari pemilik sekolah yang Jungkook singgahi.
"Jey jawab gue." Jungkook menoleh, saat mata Namjoon terlihat intens melihatnya.
"Iya, tapi jangan keluarin dia Kak justru aku yang akan kena masalahnya."
"Ya gabisa gitu dong! Mereka harus di hukum."
"Iya memang, tapi aku yang akan jadi kena akibatnya kak! Aku mohon kak! Aku udah capek, jadi aku mohon... jangan mempersulit hidupku lagi kak." Namjoon adalah sahabat dekat Taehyung, dan benar apa yang dikatakan pria tampan itu barusan. Jika Jungkook sedang mengalami masalah pada Papa dan Mamanya, sudah itu dengan temannya di sekolah.
"Yaudah deh."
...
Setibanya Jungkook hanya diberi omelan kecil dari yang mengganti pekerjaannya untuk sementara waktu, namanya Jung Hoseok tapi lebih sering di panggil J-Hope, ya sesuai dengan namanya. J-Hope adalah harapan dimana Jungkook bisa berkeluh kesah padanya... ah bukan hanya J-Hope saja, ada satu lagi namanya Suga.
"Eh lo kok berdarah sih." Ucap pria bernama J-Hope itu yang menyadari jika Jungkook terluka.
"Sini, gue obatin." Jungkook menggeleng
"Bisa sembuh kak, gapapa cuman luka kecil aja."
Yang namanya seorang Kakak tak akan pernah bisa melihat adiknya seperti ini, J-Hope sudah menganggap Jungkook sebagai adiknya sendiri, begitu juga dengan Suga.
Alhasil Jungkook di obati di luar minimarket yang sedang sepi kala itu.
Pria itu memejamkan mata dan meringis tanpa suara, ketika alkohol dan kapas itu menyentuh lukanya.
Perih yang ia rasakan.
"Lo nggak capek di bully terus, di pukulin? Hm? Nggak capek?" Jungkook menggeleng, lihat? Dia sudah jujur pada Namjoon tapi dia berbohong pada J-Hope.
"Kalau dibilang capek sih iya, tapi namanya juga udah jalan hidup aku kak mau gimana lagi." Membaca tangan Jungkook yang bergerak-gerak itu membuat hati J-Hope terasa perih, dan tercabik-cabik.
"Sabar ya..." Jadi apakah ini rasanya di elus oleh Kakak sendiri? Rambut Jungkook di usap dengan lembut oleh J-Hope, menatapnya dengan lembut kemudian mengeluarkan onigiri yang berada di dalam tasnya.
"Belom makan kan?" Jungkook mengangguk.
"Nih."
"Makasih kak."
Halaman kedua
Akhirnya lo bisa bahagia juga, sumpah gue seneng banget akhirnya lo bisa berteman dengan orang yang bener-bener mau Terima lo apa adanya.
Gua lagi liat lo nih disini, di deket kedai ayam panggang, lihat ke arah sini dong... Hahahaha nggak bakalan keliatan lah, orang lo juga nggak bakalan tau kalau gue ikut lo kemanapun, tanpa sepengetahuan lo.
Terus tersenyum Jeykey, gue emang Kakak yang buruk buat lo, seharusnya gue disitu tapi gengsi gue terlalu tinggi... Hahahaha miris ya
Taehyung menutup bukunya, kemudian tersenyum kecil ke arah Jungkook yang tersenyum dengan lebarnya, ketika pria di sampingnya itu membuat sebuah lelucon.
Dan Taehyung membayangkan, jika pria di samping Jungkook adalah dirinya apakah Jungkook akan tertawa dan bahagia seperti itu?
Kemudian pria itu beranjak sambil menghadap ke arah langit, ketika kejadian di atas atap itu membuat hatinya perih sejadi-jadinya. Dia melihatnya begitu juga Jungkook, tatapan mereka bertemu namun Taehyung urung.
Persetan dengan gengsi.
"See... gue Kakak yang buruk kan Jey."
Bersambung...
-crmyltte
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] For You J | Jungkook & Taehyung (SELESAI)
FanfictionDi pukuli, di khianati, di asingkan, di bully, apa lagi? apa lagi setelah ini sudah cukup dengan ini semua. dia tak kuat, Jungkook tak kuat lagi untuk menahannya, bahkan segala cacian dan makian pun sudah tak bisa ia tahan lagi. dia hanya pria yang...