For You Jungkook
O9 : Problems and Burdens Are Resolved
Di putar ya musiknya ~
Jungkook menangis sejak tadi dia hanya berdiri di depan kelas, tak tahu harus mencari tas nya yang hilang entah kemana, tadi saat dirinya kembali ke kelas tas nya sudah tak ada di kursinya, bahkan saat dia bertanya pada teman-temannya pun mereka tidak peduli, berjam-jam dia berdiri disini menahan rasa malunya yang sudah berada di ujung kepala.
Ia cari di atap sekolah, toilet, gudang, tempat kecil, bahkan tak ada.
Sampai siang ini di jam dua belas lewat tiga puluh satu menit, yaitu setengah satu. Jungkook masih saja mencari-carinya sampailah dimana ia melihat tas nya berada di tumpukan sampah. Bagai bertemu dengan harta karun, Jungkook tersenyum lebar dan mengambil tas itu yang sudah bercampur dengan aroma sampah yang khas.
Jungkook menentengnya, kemudian membawanya menuju kamar mandi mulai membersihkan dan mengeluarkan buku-buku pelajaran nya dari dalam tas itu.
"Akhirnya ketemu juga sama tas buluk dan busuk lo itu." Jungkook terkejut bukan main saat bukunya itu dilumuri oleh benda lengket dan berbusuk, kemudian suara tawa memekik di belakangnya. Ji-Hyun memasukkan telur busuk ke dalam tas pria ini.
"Memangnya aku salah apa?!" Ji-Hyun memandang tak suka ke arah Jungkook, lalu mendorong tubuh pria itu sampai terantuk tembok toilet.
"Lo berani sama gue?!" Gadis itu menunjuk ke wajah Jungkook memberikan peringatan untuk tidak melakukan ini padanya sekali lagi.
Jungkook ingin sekali menjambak rambut gadis ini, tapi dia adalah laki-laki dan Jungkook tak bisa melakukannya.
"DASAR ANAK HARAM! PANTES AJA LO NGGAK DI SAYANG SAMA KELUARGA LO!!!" Ji-Hyuk melempar cairan telur busuk itu ke wajah Jungkook, membuat aroma busuk menyeruak di sini.
"Bersihin tuh semua, byeeee." Ucapnya, berbalik arah dengan kedua tangannya yang dilipat di depan dada.
Jungkook menahan air matanya yang ingin menetes, ingin sekali dia kuat namun tak bisa... hati Jungkook tak sekuat yang kalian kira.
Kini Jungkook hanya bisa berharap bahwa aroma busuk ini menghilang dari tubuhnya, karena nanti malam Jungkook ada kerja di florist dan dia tak mau mengecewakan pemilik florist itu hanya karena Jungkook tak wangi, sampailah beberapa kali ketukan pintu terdengar membuat Jungkook dengan cepat membuka pintu rumahnya.
Jungkook terkejut saat Taehyung datang dengan membawa jaket musim dingin miliknya yang ia tinggal di rumahnya yang dulu, dan beberapa pakaian baru juga sebuah tas baru yang berada di tangan pria itu.
"Nih buat lo, gue tau Ji-Hyun risak lo lagi." Taehyung tau? Karena pria itu berada di dalam toilet saat itu sebelum Jungkook masuk dan mulai di risak oleh Ji-Hyun.
Taehyung yang awalnya ingin keluar tapi ia tak bisa, ketika mendengar suara Ji-Hyun. Dan firasatnya tak baik, benar saja saat Taehyung keluar sebuah aroma busuk itu masih tercium dan juga tas, buku pria itu masih ada disini.
Sampailah ia kembali ke toilet sekolah lalu melihat Jungkook membeli pengharum, dan mulai membersihkan toilet itu agar kembali wangi seperti sedia kala.
"Jangan sampe telat lo masuk kerja di florist." Jungkook melotot, bagaimana pria ini tau?
"Abang tau dari mana?"
"You never walk alone Jey."
...
Jungkook tersenyum lebar saat customer menyapanya dan menganggapnya seperti layaknya manusia, bahkan para pegawai disini juga sangat senang ketika Jungkook datang dengan pakaian rapih sekali, bersama dengan Taehyung yang mengantarnya.
Rupanya, pemilik florist ini sudah berteman baik dengan Taehyung sejak lama, kali ini Jungkook di bantu oleh Abangnya.
Katakan salah jika Taehyung selalu mengatakan dia bukanlah Abang yang berguna.
Dia sudah membuktikan bahwa dia adalah Abang yang berguna, untuk adiknya.
Taehyung duduk manis sambil menyesap kopi dengan laptop di depan mejanya, ya tak hanya sekedar florist, tapi juga cafe.
Jungkook meletakkan roti pesanan Taehyung di atas meja, membuat pria itu tersenyum manis ketika Jungkook meletakkannya dengan telaten.
Jika dilihat lagi, Jungkook nampak ahli dalam urusan seperti ini.
Kemudian pria itu mengambil bukunya dan mulai menulis, sambil melihat Jungkook yang tengah melayani pembeli, yang kebanyakan memesan kopi.
Di Korea meskipun jam menunjukkan angka dua belas malam, para pelajar itu tak kunjung pulang, mereka selalu sibuk dengan belajar, belajar dan belajar begitu juga dengan Taehyung.
Namun Jungkook? Pria itu bisa belajar kapan saja dan sejujurnya kerjanya ini tak berpengaruh apapun di kehidupannya.
Halaman ke delapan
Akhirnya gue membuktikan, kalau gue bisa menjadi Abang yang bisa berguna untuk lo Jey, liat... lo baru aja tersenyum sama customer lo, baju putih polos dengan celana hitam dan celemek milik tempat kerja lo, buat lo keliataan jauh lebih ganteng dari gue tau ga sih Jey. Hahahaha. Gue iri nih, coba kalo gue ikutan juga, buset klepek-klepek kali cewe-cewe liatin kita berdua ya.
Sehat-sehat ya Jey.
...
Jungkook harus pulang, karena ia berencana akan masuk sekolah dan saat pria itu melihat ke arah meja yang Taehyung tempati, pria itu sudah tak ada.
Taehyung sudah pulang sejak jam sepuluh tadi, dan kini Jungkook tengah menggenggam sebuah amplop cokelat berisikan uang senilai empat juta won, ini tak masuk akal dia baru saja bekerja dan mana ada florist yang menggaji karyawannya sebanyak ini.
"Belum pulang juga?" Pekik Jin, saat melihat Jungkook yang belum pulang sejak tadi.
"Uangnya kebanyakan." Aneh... pria yang benar-benar aneh, hey Jungkook anda sedang butuh uang tidakkah anda peka sedikit?
"Lo belom bayar uang sekolah kan?" Jungkook melotot, pria ini tau?
"Kakak tau dari bang Taehyung?" Pria itu mengangguk.
"Iya, terus lo juga ada masalah di minimarket kan? Nah itu uangnya lebih dari cukup untuk bayar permasalah lo, jangan menolak Jungkook, ini rezeki." Jin menepuk bahu pria itu meninggalkan Jungkook yang masih bertanya-tanya Taehyung cerita apa saja pada pria itu, yang kini sudah masuk ke dalam mobil.
Kemudian pria itu melihat sebuah sepeda yang terparkir di depan florist.
Jungkook mendekat kemudian mengambil salah satu sticky note berwarna kuning itu.
Semangat kerjanya, cepet kelarin masalah lo... ini sepeda buat lo biar lo berangkat nggak telat lagi, dan lo bisa antar susu kesana kesini.
Kalau lo mau tau jawabannya kenapa gue tau ini dan itu...
Sekali lagi gue akan bilang "you never walk alone Jey, you never walk alone."
Jungkook menangis sejadi-jadinya, ini lebih dari cukup untuk menjadi Abang yang berguna di matanya, setiap detik, waktu, jam, menit Taehyung akan selalu menjadi Abang yang berguna... tapi kenapa pria ini selalu saja beranggapan jika dirinya tak berguna?
Lantas Jungkook naik ke atas sepeda keren itu, kemudian membawanya pulang bersamanya, ini adalah kejutan yang paling indah bagi seorang Jungkook.
"Makasih bang."
Bersambung...
-crmyltte
![](https://img.wattpad.com/cover/266190243-288-k463991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] For You J | Jungkook & Taehyung (SELESAI)
FanfictionDi pukuli, di khianati, di asingkan, di bully, apa lagi? apa lagi setelah ini sudah cukup dengan ini semua. dia tak kuat, Jungkook tak kuat lagi untuk menahannya, bahkan segala cacian dan makian pun sudah tak bisa ia tahan lagi. dia hanya pria yang...