[✓] For You J | Jungkook & Taehyung (SELESAI)

26 : 業力 (Karma)

For you J

26 : 業力 (Karma)

Jangan lupa play

Aku tau bagaimana cara kalian menghargai cerita sederhana ini :)

Taehyung memutar musik box nya yang baru saja ia beli di sebuah toko musik, dengan harga yang bisa dibilang tidak mahal.

Bersusah payah ia membolongi titik-titik note dan hasil kerjanya telah membuahkan hasil, Taehyung tersenyum bangga saat suara tenang itu masuk ke dalam telinganya secara lembut, dan menenangkan.

Nanti malam dia ada jadwal kerja di florist SeokJin, dan siang ini Taehyung berencana akan mampir sejenak ke minimarket tempat Suga dan J-Hope bekerja.

Taehyung sudah berteman baik dengan mereka semenjak Jungkook pergi, meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Kini Taehyung sedang menyiapkan beberapa makanan untuk kedua pria itu yang telah menyelamatkan hidupnya yang sudah putus asa.

J-Hope lah yang selalu memberikannya sebuah harapan-harapan yang akan selalu terjadi, dan benar saja saat J-Hope berkata maka keajaiban itu akan terjadi, entah ini sebuah keajaiban atau bukan yang penting dirinya bersyukur masih bisa di kelilingi orang baik seperti mereka.

"Widih Taehyung gimana nih kerjanya? Baik-baik aja kan?" Saat Taehyung baru saja membuka pintu minimarket ini pria itu langsung di sambut hangat oleh J-Hope yang menjaga kasir.

"Ini Kak, gue bawain makanan dimakan ya." Ucap Taehyung sambil meletakkan rantang di atas meja.

"Widih makasih loh Tet, btw lo jadi mau laporin kejadian itu ke polisi?" Tanya Suga.

"Iya jadi Kak."

"Tapi kalo lo lapor, lo juga bakalan ikutan kena Tet." Ucap J-Hope.

"Ya mau gimana lagi bang." Taehyung tersenyum lebar.

"Apapun pilihan lo, gue dukung kok Tet." Suga merangkul tubuh pria itu.

"Makasih Kak, cuman lo berdua yang gue punya sekarang."

Mereka berdua mengangguk, kemudian menyuruh Taehyung untuk singgah sebentar menyantap makanan ini bersama-sama.

Setelah acara makan-makan, Taehyung mengulurkan surat pengunduran dirinya ke tempat kerjanya. Alih-alih memaksa untuk tetap bekerja disini, Taehyung justru dibiarkan saja dirobek kertas itu di hadapannya lalu pemilik kafe itu berkata.

"Oh bagus, jangan datang lagi." Taehyung menundukkan kepala sambil melihat kertas surat pengunduran dirinya itu di robek, dan jatuh ke atas aspal.

Tangannya terulur, memungut kertas itu kemudian membuangnya ke tempat sampah. Taehyung marah tapi dia bisa apa? Dia sudah tak bisa lagi untuk meluapkan emosinya, dia tak tau cara bagaimana dirinya meluapkan emosi itu.

Taehyung... hilang rasa.

Kini, Taehyung membawa nampan juga berisi makanan lalu ia letakkan di atas meja pembeli, kemudian tersenyum dengan manisnya.

Setelah pria itu mengundurkan dirinya di tempat kerjanya yang lain

"Tet, lo kapan ke kantor polisi?" Benar saja, Taehyung hampir saja lupa dengan tujuannya.

"Lah gue masih kerja Bang." Seokjin melepaskan celemek dari tubuh Taehyung.

"Lo sekarang pergi aja, mau sampe kapan? Udah malem banget... lo pulang cepet hari ini." Taehyung mengangguk, lalu mengambil tas selempang nya dan berterima kasih pada SeokJin.

"Makasih bang."

Taehyung berlari kecil ke arah jalanan besar yang akan membawanya ke kantor polisi, jarak antara florist ke kantor polisi tak terlalu jauh. Jadi Taehyung bisa berjalan kaki.

...

Kini, pria itu tengah berdiri di pinggir sungai Han menatap sendu ke arah sungai itu sambil memikirkan apa yang akan ia dapatkan ketika di sidang nanti, Taehyung sudah melaporkannya dan nanti proses itu akan di lanjutkan besok, hari ini surat panggilan akan segera di sebarkan dan Taehyung akan siap menerima apapun.

"TAEHYUNG!" Satu jam saat surat itu sudah di sebarkan, tepat di jam sebelas lewat dua puluh malam Seung-ho datang menghampirinya lalu melayangkan satu pukulan ke wajah pria itu.

Taehyung tersentak kemudian terbatuk.

"ANAK TOLOL! LO SAMANYA, SAMPAH!" Seung-ho menendang tubuh Taehyung hingga membuatnya menjauh dari tempat sebelumnya.

"Semua yang udah lo perbuat... uhuk! ke adek gue, harus ada balasannya." Taehyung memuntahkan darah yang keluar dari mulutnya, membuat Seung-ho semakin geram pada pria ini.

Seung-ho tertawa miris. "Gue kena, mereka juga kena, termasuk lo!" Tunjuk Seung-ho, dibalas senyuman Taehyung yang semakin membuatnya geram setengah mati.

"Yang bilang gue nggak kena siapa? See kertas yang ada di atas rumput itu? Itu surat panggilan langsung dari Polisi buat gue." Seung-ho mengangkat tubuh yang tak berdaya itu, lalu melayangkan tiga pukulan ke arahnya membuat Taehyung babak belur di buatnya, alih-alih kabur Taehyung diam saja... sudah dibilang bahwa dia akan siap menerima apapun.

Tetapi, saat Seung-ho mengatakan bahwa Jungkook pantas untuk mendapatkan itu, Taehyung mendadak kesal tangannya yang semula lemas itu terkepal begitu kuat, alisnya bertaut, matanya penuh dengan sorot kebencian dan amarah, hingga satu tendangan melesat ke perut pria itu, membuatnya terjatuh dan mengerang kesakitan.

"BRENGSEK!" Taehyung membalas serangan yang Seung-ho lakukan untuknya, di habisinya wajah itu sampai babak belur.

Setimpal.

Taehyung mengambil tas nya ketika melihat Seung-ho mencoba bangkit, kemudian berlari menjauh dari area ini tanpa mempedulikan wajahnya yang sudah menjadi sorotan orang-orang.

Lalu... Taehyung merasakan sebuah sentuhan lembut yang memaksanya untuk ikut, angin membuat langkah kakinya terhenti kemudian pria itu memejamkan mata merasakan bahwa angin itu telah menghilangkan seluruh rasa sakitnya yang ada di wajahnya.

Seluruh orang histeris saat melihat pria itu berdiri di tengah jalanan dengan mobil SUV yang melaju dengan kecepatan tinggi, hingga...

Semua orang berteriak saat darah menjadi saksi ketika mobil itu melewati tubuh pria yang berdiri di tengah jalan penyebrangan.

Banyak yang segera berkerumun, untuk menolong pria itu yang sudah berdarah dengan tarikan nafas yang berat, sudah tak dapat di jelaskan lagi bagaimana keadaan Taehyung sekarang.

Jey... Abang dateng.

Seung-ho menatap kosong ke arah jasad pria itu yang sudah di kerumuni banyak orang, sebelum itu... saat Taehyung berlari meninggalkannya, Seung-ho sudah menyuruh seseorang untuk membunuh pria ini.

Bersambung...

-crmyltte