O3 : Keep Walking

552 45 1
                                    

For You J

O3 : Keep Walking

Taehyung muak ketika sang Papa membelikannya ini dan itu, tak mempedulikan saudaranya di luar sana bekerja susah payah, dengan mental dan jiwanya yang hancur setengah mati.

"Makasih Pa." Ucapan itu berhasil membuat pria paruh baya itu tersenyum dengan lebarnya kemudian mengacak-acak rambut Taehyung.

"Sebenarnya anak lo satu apa dia sih." Ucap Taehyung menatap pintu kamarnya yang tertutup dengan rapat, dengan sebuah jam baru yang ada terpasang alat kesehatan di jam itu.

Kemudian sebuah senyuman terukir di wajah Taehyung.

Lantas pria itu mengambil bukunya, mengambil tinta putih lalu mulai menulis lagi.

Halaman Ketiga

Papa beliin jam baru nih, katanya buat lo tuh kan gue bilang juga apa, Papa gitu-gitu nggak benci sama lo Jey, besok gue kasih kok ini jam tapi nggak langsung dari tangan gue, gue kasih sama Jimin.

Di pake ya Jey.

Taehyung tersenyum kecil, lalu meletakkan kembali buku itu di tasnya yang tak akan pernah orang lain tau, dan juga meletakkan pulpen tinta putih itu di tempatnya.

Memasukkan jam itu ke dalam sebuah paper bag, lalu ia mengambil sticky notes dan mulai menuliskan sesuatu disana, tak penting hanya saja Taehyung ingin membuat Jungkook tersenyum karena... Taehyung peduli padanya.

Di pake woy! Papa udah beliin mahal-mahal buat lo

Taehyung menempelkannya di depan paper bag, supaya Jungkook dapat membacanya langsung tanpa harus mengambil kotak jam yang berada di dalam paper bag nya.

Kemudian pria itu memanggil Jimin lewat ponselnya dan menyuruh pria itu untuk segera datang ke rumahnya.

Tak butuh waktu lama, Jimin datang dengan membawa sepeda kesayangannya tersenyum lebar sambil melambai tangan ke arah Taehyung yang sudah berdiri di luar.

"Ngapain lo nyuruh gue kesini?" Tanya Jimin kemudian matanya beralih pada paper bag yang di pegang oleh Taehyung.

"Ini kasih ke Jungkook, dia masih ada di rumah lo kan?" Jimin mengangguk, bagaimana Taehyung tau jika Jungkook ada disana? Jawabannya ada di Jimin.

"Masih, tapi rencananya dia bakalan pindah besok katanya dia nggak mau  ngerepotin keluarga gue." Jimin menghela nafasnya. "Gue perih cuy liat dia begitu, kerja banting tulang, di musuhin, di bully..." Jimin juga tak bisa berbuat apa-apa ketika Jungkook di siksa di atap sekolah tadi, Jimin hanya tak mampu untuk mengkhianati teman-temannya yang sangat, sangat, sangat membenci Jungkook.

Padahal Jungkook tak memiliki salah apa-apa pada mereka.

Ya, kalian bisa mengatai Taehyung dan Jimin dengan sebutan manusia tolol.

Jungkook masuk ke dalam kamar Jimin, kemudian membereskan beberapa bajunya yang sudah terlipat rapih di samping tasnya.

Apakah Mama Jimin mencuci pakaiannya? Pria itu bergegas ke arah dapur, lalu wanita paruh baya itu tersenyum lebar sambil melebarkan tangannya.

"Jungkook mau peluk Ibu?" Tawarnya, lalu satu pelukan yang begitu erat datang, membuat Jungkook menitipkan air mata. Ini adalah kali pertamanya dia merasakan pelukan seorang Ibu, benar-benar hangat... hangat sekali.

"Jey, ini ada titipan dari Papa." Ucap Jimin, yang tiba-tiba datang sambil tersenyum lebar ketika melihat Jungkook dan Mamanya berpelukan.

Papa?

Jungkook lantas menerima paper bag itu dari tangan Jimin, kemudian melihat sebuah sticky note yang bertuliskan. "Di pake woy! Papa udah beliin mahal-mahal buat lo"

Seulas senyuman terukir di wajah Jungkook, ternyata ini tulisan Taehyung dan Jimin lah yang bilang kalau ini pemberian darinya, karena Taehyung sudah muak dengan barang-barang yang dibelikan Papa.

Sederhana Taehyung ingin berbagi pada adiknya.

"Lo yakin mau cari kosan?" Tanya Jimin sambil melihat ke arah Mama yang berharap kalau Jungkook tak usah mencarinya, karena dia bisa tinggal disini.

"Aku udah ketemu tempatnya, jadi Terima kasih maaf sudah merepotkan Mama Jimin." Mama tersenyum kecil, kemudian mengusap kepala Jungkook dengan lembut.

"Kalau ada apa-apa datang kesini ya." Ucap Mama sambil memberikan kertas yang Jungkook tulis tadi, karena Mama Jimin tak bisa bahasa isyarat.

"Sekali lagi, Jungkook berterima kasih."

***

Jungkook tersenyum lebar ketika dirinya tiba di rumah kecilnya, yang tak cukup luas dan minimalis ini, hanya ada tempat yang hanya bisa di gunakan untuk tempat tidur, dapur, dan bahkan toilet hanya bisa di lihat dari depan pintu saja sudah terlihat.

Biayanya tak begitu mahal, karena ini adalah tempat yang di rekomendasikan oleh J-Hope untuknya.

Pria itu tersenyum kecil ketika memakai jam yang langsung terdengar suara operator wanita yang mengatakan.

Halo ini jam kesehatan, saya akan terus memantau kesahatan Anda dari sini, jika tubuh Anda sedang tidak baik-baik saja maka jam ini akan berbunyi bip yang berulang-ulang, jaga kesahatan Anda.

Lucu, Jungkook tersenyum kecil sambil melihat jam yang ia kenakan, pasti harganya bukan main.

Terima kasih Abangku sayang.




















Bersambung...




























-crmyltte

[✓] For You J | Jungkook & Taehyung (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang