For You J
23 : New Day
Buku For You J sudah selesai, berhenti di halaman kedelapan belas, tepat dimana Jungkook sudah mendapatkan kebahagiaannya... dan ini adalah penantian panjang yang akan membawa kalian ke sebuah realita yang benar-benar nyata.
Aku tau cara kalian menghargai cerita sederhana ini :)
Taehyung kini terduduk di atas atap sekolah, sembari menyenderkan kepalanya yang sedikit pening akhir-akhir ini... ya dia datang lagi, entah pesan apa yang dia bawa untuknya yang jelas... jika boleh Taehyung jujur, dia tak suka ketika dia datang dengan senyuman polosnya.
"Jey... Jey." Panggilnya entah pada siapa.
Hanya ada dia disini, sendirian dan tak ada siapa-siapa lagi.
Lantas pria itu mengambil sebuah buku berwarna hitam yang terdapat di dalam tas nya, buku yang ia simpan sebagai kenangan akan sebuah cerita pahit, dan akan selalu menjadi pembelajaran untuk di kehidupannya yang akan datang.
Lalu sebuah memori masa lalu terekam jelas di kepalanya seperti sebuah layar proyektor yang tiba-tiba saja terputar, saat membaca halaman pertama hati Taehyung sakit bukan main, lalu membaca halaman ke dua, kemudian berhenti di halaman ketiga dengan tatapan nanar, dia merasa tak mampu lagi.
Sudah cukup.
Taehyung menutup buku hitamnya, kemudian memasukkan buku itu ke dalam tas dan berdiri ketika langit sudah beranjak gelap.
"Tet." Dia... si perisak, memanggil Taehyung yang baru saja turun dari atas rooftop.
"Apa?" Tanya Taehyung.
"Gue sama Dowan mau ajak lo main basket ikut?" Taehyung menggeleng, membuat Seung-ho dan Dowan mengangguk kecil, paham akan Taehyung yang masih terpukul oleh realita.
Lantas pria itu berjalan ke arah parkiran dengan kunci motor yang sudah berada di genggaman tangannya, meninggalkan kedua pria itu.
Memakai helm dengan telaten, lalu mulai menjalankan motornya ini pergi ke apartemen miliknya, sekedar melihat apakah orang itu masih ada? Lucu sekali kau Taehyung.
Taehyung membuka pintu kamar apartemen miliknya, berdebu dan membuat Taehyung bersin-bersin ketika pria ini membuka pintu kamar miliknya.
Terlihat sebuah pigura yang sudah tertutup oleh debu.
Membuat foto itu tak dapat dilihat dengan jelas.
Taehyung mengusap debu yang menutupi foto itu, kemudian tersenyum kecil ketika melihat pria itu yang tersenyum ke arah kamera.
"Lo liat Jey? Mereka menyesal." Ucap Taehyung kemudian memasukkan foto itu ke dalam tas sekolahnya, lalu mendudukkan bokongnya ke pinggir ranjang, mengambil buku hitam itu lalu meletakkannya di atas nakas di kamar ini, kamar yang biasa pria itu datangi ketika pria itu terpuruk.
"Ternyata, mereka juga mengalami hal yang sama Jey hahaha." Taehyung tertawa miris.
"Baik-baik ya lo disana." Ucap Taehyung seraya berjalan ke arah luar kamar sambil menenteng tasnya kemudian menutup pintu kamar itu, dan terkejut ketika melihat Ji-Hyun berdiri di hadapannya seperti hantu.
"ANJING!"
JI-Hyun terkekeh.
"Napa lo? Kaget?" Taehyung mengangkat alisnya.
"Ngapain lo dateng kesini."
"Liat adek lo."
"Stress." Ucap Taehyung, sambil berjalan ke arah depan tak peduli dengan Ji-Hyun.
"Setelah lo udah risak adek gue, dan lo dengan mudahnya bilang ini? Apa lo nggak bajingan?" Ji-Hyun melipat kedua tangannya di dada.
"Gue cuman mau nanya."
"Soal?"
"Lo juga sama kan? Ngerasain sebuah momen itu?"
...
Taehyung menatap nanar pada sebuah gundukan tanah yang terukir sebuah nama indah dengan sebuah foto yang tersenyum dengan lebarnya.
"Ma..." Panggilnya, seraya meletakkan bunga mawar itu ke atas makam sang Mama.
"Taehyung capek Ma... mau nyusul." Ucap pria itu, menitihkan air matanya yang berjatuhan, membasahi kedua pipi pria tampan ini tanpa permisi.
"Papa nikah lagi Ma, Taehyung nggak suka." Ucapnya, benar setelah Mama meninggal dunia Papa menikah lagi dan Taehyung di lupakan, bahkan yang tadinya di nomor satu kan kini di acuhkan.
Hidupnya, sama seperti Jungkook yang selalu di nomor duakan.
Apa-apa Taehyung harus mengalah di rebut ini dan itu, sehingga apartemen itulah tempat pelariannya.
Namun, Taehyung meninggalkan apartemen itu untuk Jungkook jika suatu saat nanti pria itu akan kembali, Taehyung sudah membeli apartemen yang baru jaraknya juga tak terlalu jauh dari apartemen lamanya.
"Ternyata, roda berputar ya Ma... Taehyung sekarang bisa ngerasain apa yang Jungkook rasain Ma."
"Mama mau tau apa rasanya?"
"Sakit Ma."
"Sakit."
Hayo! ada ava nich, au deh.
Fokus aja sama jalannya jangan mikirin plot twist.Bersambung...
-crmyltte
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] For You J | Jungkook & Taehyung (SELESAI)
FanfictionDi pukuli, di khianati, di asingkan, di bully, apa lagi? apa lagi setelah ini sudah cukup dengan ini semua. dia tak kuat, Jungkook tak kuat lagi untuk menahannya, bahkan segala cacian dan makian pun sudah tak bisa ia tahan lagi. dia hanya pria yang...