PART 15

877 142 37
                                    

***
Begitu memasuki rumah, Aizreen disambut tatapan tajam Reez.

"Assalaamu'alaikum, Reez!"  ucap Aizreen.

"Wa'alaikumussalaam!" jawab Reez.

Aizreen buruburu naik tangga untuk menghindari Reez. Dia sudah berjanji akan menekan rasa keberadaannya di depan Reez. Sedikit terkejut juga Reez sudah pulang. Jika tahu mungkin Aizreen tak akan pulang sekarang.

"Sampai kapan Ez?"

Suara Reez membuat langkah Aizreen terhenti.

"Maksudmu?" tanya Aizreen tak mengerti.

"Sampai kapan kau mau diam? Sebenarnya ada berapa banyak hal yang kau sembunyikan dariku Ez?"

Tangan Aizreen memegang pegangan tangga dengan erat. Tubuhnya gemetar lagi. Mungkinkah Reez tahu?

Reez berdiri dan menghampiri Aizreen yang mematung.
"Kenapa Ez? Kenapa melakukan ini padaku?"

"Reez aku...."

Reez duduk di tangga di bawah Aizreen.
"Hari ini seseorang mengatakan padaku bahwa kau adalah menantunya Willy. Aku sempat berpikir bahwa itu lelucon tertolol yang pernah kudengar. Kau tak mungkin menikahi pria lain selain aku kan, Ez? Apalagi pria itu anaknya Willy. Aku tak mau percaya dengan yang kudengar. Aku ingin bertanya padamu apa benar kau pernah menikah dengan orang lain? Tapi aku takut mendengar jawabanmu. Aku takut aku tak bisa menerima."
Reez terdiam sebentar. "Benarkah kau meninggalkanku lalu menikahi pria lain?"

"Reez!" Aizreen berjongkok dan memeluk Reez dari belakang. "Maaf!"

"Maaf? Apa tak ada kata lain yang kau tahu selain maaf? Aku bosan Ez. Kau pergi dariku karena rasa bersalah kan? Okay aku bisa terima, tapi kenapa kau menikah dengan pria lain hah? Kau benarbenar mau menghancurkan hidupku sampai ke tulang kah?" Reez meraup rambutnya marah. "Semua itu masalalu. Okayokay aku coba terima, aku coba. Tapi masalahnya kenapa kau tak memberitahuku? Kenapa kau diam saja Ez?"

"Aku belum mengatakannya padamu karena aku tak mau semakin melukaimu seperti ini." Aizreen terisak di bahu  Reez.

"Tapi kau sudah menyakitiku, Ez!"

"Aku tahu, aku minta maaf. Aku selalu menyakitimu. Bukan hanya sekali tapi berkalikali. Maaf Reez. Tak akan lagi, aku tak akan lagi membuatmu terluka. Jadi aku sudah berpikir. Reez, ceraikan saja aku!"

"Kau bilang apa?" Reez berbalik hingga pelukan Aizreen terlepas. "Kau ingin berpisah denganku agar kau bisa kembali pada mantan suamimu?"

Aizreen menggeleng.

"Aku tak bisa percaya lagi padamu, Ez!"

"Aku hanya tak ingin kau terluka lagi karena aku, Reez. Kau akan menderita. Kita tak bisa bahagia jika bersama!"

"Begitukah? Sebegitu pedulinyakah kau pada kebahagiaanku? Tapi maaf aku tak bisa percaya lagi, Ez. Kalau kau peduli kau tak akan menyakitiku berterusan. Entah kenapa aku mulai meragukan alasanmu menikahiku. Kau ingin diterima kembali oleh keluarga mantan suamimu karena itu kau mendekatiku dan masuk ke perusahaanku. Mengkhianatiku demi mereka seperti yang terakhir kali ayahmu lakukan. Bukankah begitu, Ez? Secinta itu kah kau pada pria itu hingga rela menjual dirimu padaku agar bisa kembali bersamanya?"

"Ak...aku tidak...."

"Karena kau sudah menyerahkan diri padaku kalau begitu bagaimana mungkin aku bisa menolak?"
Reez berdiri lalu menarik Aizreen ke kamar.

"Apa yang akan kau lakukan Reez?"

"Aku akan mengembalikanmu pada mantan suamimu setelah kau memenuhi tugasmu sebagai istriku. Aku tak mungkin menikahimu dengan siasia kan?"
Tubuh Aizreen dihempas ke kasur.

Cinta Lama Resmi Kembali!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang