PART 9

1.9K 213 27
                                    

***

Pagipagi Aizreen bersiap berangkat kerja. Namun saat menuju parkiran dia diberhentikan olah ibuibu.

"Mbak, tunggu!"

"Iya. Kenapa ya?" tanya Aizreen.

"Saya hanya punya sedikit uang. Ini untuk kamu semuanya asal kamu mau membebaskan anak saya!" ucap
Ibu itu pada Aizreen.

"Maksud Ibu apa?"

"Saya tahu anak saya salah. Tapi saya tak bisa melihatnya di penjara. Tolong cabut tuntunan kamu dan bebaskan anak saya. Saya mohon!" Ibu itu menangis lalu berlutut di depan Aizreen.

"Bu bangun! Jangan seperti ini!" kata Aizreen serba salah. Dia bahkan tak mengerti masalahnya apa.

"Masa depan anak saya masih panjang. Kasihani dia!"

"Ez, masuk mobil!" suara garau Reez menyentakkan Aizreen.

"Tapi Ibu ini ...."

"Masuk Ez!"

Aizreen pun masuk ke dalam mobil Reez yang entah sejak kapan ada di sana.

Reez menghampiri ibu tadi, "masa depan anak saya hampir hancur karena anak anda. Anda tahu, kecerdasan anak turun dari ibunya? Anak anda hampir menghancurkan kepala calon ibu anak saya. Jika dia jadi bodoh dan anak saya nanti bodoh juga bagaimana? Uang yang anda beri tak akan ada gunanya. Jika anda sayang anak anda, biarkan dia merenungi kesalahannya di penjara."
Setelah bicara Reez langsung naik ke mobil.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Aizreen begitu Reez datang.

"Bukan apaapa. Semuanya sudah beres. Lain kali jangan bicara dengan orang asing lagi!"

"Hmm. Aku keluar dulu kalau gitu. Makasih untuk barusan!"

"Tunggu!"

Aizreen yang hendak membuka pintu langsung tertahan.

"Pinjam kunci apartemenmu?" pinta Reez.

"Buat apa?"

"Semua dokumenmu ada di sana kan? Kartu keluarga, akta dan surat lainnya. Bukankah semalam kau mengajakku menikah? Ayo kita menikah hari ini!" kata Reez lalu mengambil tas Aizreen mencari kunci rumah.

"Reez, tap ... tapi ...."

"Aku ambil berkas yang diperlukan. Kau tunggu di sini!"

"Reez!" Aizreen mencoba memanggil Reez tapi tak didengar. "Ish kenapa dia seenaknya mengambil keputusan?"

***

Mata Aizreen terbelalak saat Reez benarbenar membelokkan mobilnya ke KUA.

"Reez!" Aizreen menarik ujung baju Reez saat mereka hendak masuk ke dalam KUA.

"Kita daftar dulu! Kalau memungkinkan hari ini bisa langsung akad, aku akan telepon Mama untuk datang."

Semua hal diatur dengan cepat oleh Reez. Aizreen hanya jadi pemerhati. Diam dengan bingung.
Dia akan menikah tapi tak seperti menikah. Tak ada lamaran romantis, tak ada cincin, tak ada baju pengantin. Apakah dia akan menikah seperti itu? Memang hal itu bukan syarat atau rukun pernikahahan. Tapi moment ini harusnya menjadi spesial.
Aizreen melirik bajunya yang biasa dipakai untuk bekerja. Tak terlihat seperti pengantin.

Berjamjam Aizreen menunggu Reez mengurus prosedur ini itu. Beberapa kali dia menguap. Ngantuk!
Tibatiba dia melihat Bu Maryam turun dari mobil.

"Ez!"  Bu Maryam langsung memeluk Aizreen begitu dia masuk ke ruang tunggu tempat dimana Aizreen berada. "Mama bilang juga apa. Kalau sudah jodoh mau berpisah berapa lama pun pada akhirnya kalian akan bersama juga. Mama senang kamu dan Reez akhirnya menikah. Andai Papa kalian masih hidup, pasti mereka akan sangat bahagia melihat kalian menikah."

Cinta Lama Resmi Kembali!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang