Part 12

886 117 12
                                    

***
Kenyataan tersibak saat mereka baru saja mau memulai semuanya. Saat lembaran baru  akan dibuka. Dulu dia tak pernah mencurigai apapun, tak berniat menyediki apapun. Sekarang Reez merasa menyesal setelah mengetahui kebenaran.
Menyesal karena baru tahu sekarang, atau menyesal karena sudah mencari tahu. Entahlah!

Keluar dari butik, Aizreen melihat mobil Reez sudah terparkir elok di sana. Saat mendekat,  kaca mobil tibatiba terbuka.

"Masuk!" ucap Reez.

Dengan sedikit tersenyum Aizreen pun masuk ke dalam mobil. Sungguh tak pernah dia bayangkan setelah bertahuntahun Reez akan baik lagi padanya. Menjemputnya sepulang kerja seperti sekarang. Benarbenar awal yang bagus. Semoga semuanya kekal baikbaik saja seperti ini.

"Kerja denganku saja lah!" kata Reez tibatiba.

"Hah?" tanya Aizreen  takut salah dengar.

"Bekerja di tempatku saja," ulang Reez.

Permintaan Reez yang mendadak membuat Aizreen bingung. Dia sudah nyaman dengan pekerjaannya saat ini, tapi berada di dekat Reez bisa membuat hubungan mereka semakin baik. Haruskah dia melewatkan kesempatan itu?

"Aku jadi apa di kantormu nanti? Aku bekerja di tempat Mama saja lah ya. Bukan tidak mau ikut denganmu. Tapi ak...."

"Okay kalau memang tak bisa," potong Reez santai.

Aizreen menoleh sedikit pada Reez untuk melihat ekspresinya. Tanpa sadar dia mengeluh kecil. Cepat sekali Reez menyerah dan tak membujuknya agar mau bekerja dengannya.

"Aku akan meminta Mama memecatmu. Kau tak ada pilihan lain selain pergi bekerja denganku. Kecuali kau ingin jadi suri rumah. Jadi istri yang diam di rumah menunggu suami pulang kerja," ucap Reez sambil melirik Aizreen yang terlihat tak puas hati tadi.

"Kapan aku harus mulai bekerja?" tanya Aizreen pelan. Sebenarnya dia agak tak sangka Reez akan berbicara begitu, dia pikir Reez menyerah dan berhenti membujuknya untuk pindah kerja.

"Besok!"

"Secepat itu?" Aizreen memandang Reez terkejut.

"Hmm. Lebih cepat lebih baik kan?"

"Posisiku jadi apa?"

"Jadi asisten pribadiku!" Reez memandang Aizreen sambil tersenyum. Lalu dia kembali fokus menyetir.
Satu tangannya meraih dan menggenggam tangan Aizreen. 'Aku harap semua hal itu salah, Ez!'

***

Keesokan harinya Aizreen ikut Reez ke kantornya.

"Bell, mulai hari ini Ez akan jadi asistenku!" ma'lum Reez pada Bella.

"Pantas saja kau tak sabar memindahakanku ke cabang lain. Ternyata kau ingin merekrut istrimu," cebik Bella.
Sebelumnya Bella yang menangani semua urusan Reez. Sekarang semuanya akan diserahkan pada istri Reez. Bella tak mengerti kenapa ada pria sebodoh Reez. Mau saja dipermainkan oleh wanita yang sudah sangat menyakitinya.

"Kau tahu betul kalau kau yang paling cocok menangani proyek di sana," ucap Reez.

"Terserah kau saja!" Bella keluar dari kantor Reez.
Saat keluar dia berpapasan dengan Aizreen. Tanpa menyapa Bella langsung pergi melewatinya.

Aizreen tak begitu peduli dengan wanita itu, dia masuk ke ruangan Reez.
"Reez, aku baru selesai melapor ke HRD."

"Kau bisa mulai bekerja di tempat yang tadi kutunjukkan. Rincian pekerjaanmu sudah ada di meja. Kau bisa mempelajarinya dulu."

"Okay. Kalau gitu aku akan mulai bekerja!"
Aizreen keluar dari ruangan Reez dan mulai mempersiapkan pekerjaannya.

Dari ruangannya, Reez bisa melihat tempat duduk Aizreen. Dia sangat serius sekali membaca.

Cinta Lama Resmi Kembali!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang