***
Waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari, tapi Reez masih belum bisa memejamkan mata. Sudah berbagai posisi tidur dicoba tapi tetap saja dia tak bisa lelap.
"Ish!" ucap Reez kesal lalu mengacakacak rambut. Dia turun dari kasur dan keluar kamar.
Diamdiam pintu kamar Bu Maryam dibuka. Dengan mudahnya dia berbaring di samping Aizreen. Untung kasur Mamanya besar jadi muat untuk mereka bertiga walau sedikit berdesakan. Tapi Reez tak peduli. Dia memeluk Aizreen erat.
"Besok matamu pasti bengkak, Ez!" bisik Reez melihat sisa air mata di wajah Aizreen. Dia tahu pasti Aizreen menangis saat berbicara dengan Mamanya. "Selamat malam my beloved former girlfriend!" ucap Reez sambil mencium mata Aizreen.
***
Menjelang subuh Aizreen terkejut sudah ada makhluk yang bernama suami di sebelahnya. Sementara itu Bu Maryam sudah tidak ada di kamar. Mungkin sedang mengaji, pikir Aizreen. Soalnya Bu Maryam memang selalu membiasakan diri mengaji di mushola kecil rumah mereka sebelum sholat subuh.
"Reez!" panggil Aizreen.
Perlahan Reez membuka mata, "eh kenapa kau di sini? Bukankah kau tidur dengan Mama? Kau merindukanku kah jadi pindah kesini?" ucap Reez dengan suara serak.
"Harusnya aku yang tanya kenapa kau ada di sini? Ini kamar Mama lah!"
"Masa sih?" Reez melihat sekeliling. "Ah sepertinya tidur berjalanku kumat lagi."
"Eleh sejak kapan kau punya kebiasaan tidur sambil berjalan? Alasan!" Aizreen menarik pipi Reez.
"Ish sakit, Ez!" Reez mengelus pipinya sendiri.
"Ayo bangun siapsiap sholat subuh dulu!" ajak Aizreen.
"Alah nanti lagi lah. Aku baru saja terlelap. Semalaman tak bisa tidur. Kau sholat duluan."
"Reez aku cuma tahu ada makmum masbuk bukan imam masbuk. Bagaimana ceritanya makmum sholat duluan sebelum imam hah? Atau kau mau aku mencari imam yang lain?"
"In your dream!" balas Reez lalu segera bangun dan pergi dari kamar Bu Maryam.
"Hahah!" Aizreen benarbenar dibuat tertawa lagi dengan sikap Reez sekarang.
Benar saja, setelah ada kesedihan pasti Tuhan ganti dengan kebahagiaan. Kemarin dia sudah puas menangis, sekarang dia akhirnya bisa tertawa lagi.
***
Melihat Reez datang ke meja makan membuat Aizreen dan Bu Maryam saling pandang. Tumben sekali makhluk satu itu datang sarapan. Biasanya langsung pergi bekerja.
"What?" tanya Reez karena tak berhenti dipandangi.
"Buang tabiat kah?" tanya Bu Maryam. "Sudah bosan sarapan sendirian di kantor?" sindir Bu Maryam.
"Hmm ternyata makan di kantor tak seenak di rumah."
"Dulu dia meluat melihatku, Ma. Makanya menghindar terus," timpal Aizreen.
"Ez sayang kapan aku meluat melihatmu? Kemarinkemarin aku bukan menghindarimu tapi sengaja memberimu kesempatan merindukanku," dalih Reez.
"Menyampah!" cebik Aizreen. "Biar adil sekarang aku yang akan memberimu kesempatan merindukanku. Mulai besok aku akan sarapan di butik terus pulang tengah malam. Deal?"
Reez terlihat panik.
"Hey sebulan lebih kau pergi kemarin belum cukup kah? Kita sudah satu sama lah, Ez. Aku melihatmu begini saja sudah rindu apalagi tak melihatmu."Bu Maryam sudah menggelengkan kepala mendengar ucapan anaknya yang menggelikan.
"Ma, lihat kan. Sekarang Reez sangat melekat!" adu Aizreen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Lama Resmi Kembali!
RomanceAku tak bisa menyuruh hujan yang turun kembali ke langit, pun aku tak bisa mengembalikan kembali air mata yang aku keluarkan. Tapi aku bisa kembali menghidupkan rasa yang dulu mati, aku bisa kembali menyambung kisah yang dulu (belum) usai.