Sixth Day

623 134 85
                                    

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌⋆.ೃ࿔*:・
Black Clover x Reader
✧Ramadhan✧

Sixth Day ||• Kondangan

Black Clover © Yūki Tabata
Story © Me

Typo bertebaran,
kalo ada bilang aja.
Kalo ada salah, ya benerin🧕🏻
‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿·˚ ༘

━━━━━━━━━━━━

"HAAAAHHHH!!!? SIAPA YANG BIKIN KONDANGAN PAS PUASA-PUASA GINI!!? NGAJAK GELUD!!!?" –[Name]

"mereka non-muslim sayang, udah tertera disitu kan? Lagian kita juga bisa kesana habis maghrib nanti." – Morgen

"Nyari rendang euy." –Leopold

"Adanya cuma soto sama rawon, gue nanya temen gue yang udah ke kondangan." – Zora

"Kalian ini niatnya ke kondangan ngapain sih!?" – Fuegoleon.

"Cari makanan gratis,Om." – [Name],  Leopold, Zora, Magna, Asta, Liebe, Noelle, Nero, Mimosa, dan Luck menjawab bersamaan.

"Dasar bocah-bocah goblok." Ucap Solid.

"Apa lu Silid, diem aja. Kerjaan cuma mabar jan sok keras." Sahut Liebe.

"Nice! Best Boy!!" [Name] mengacungi jempol kepada Liebe.

Seperkian detik kemudian, suasana langsung rusuh. Ohh, hari-hari selalu begini dan terus begini.



━━━━━━━━━━━━

🎐Di lantai atas🎐

Para orang tua sepakat untuk membawa beberapa orang saja ke kondangan. "Jadi.     Kita nggausah bawa anak-anak itu. Mereka nanti malu-maluin." Ucap Nozel

"Khekhekhee, bawa aja mereka, biar rusuh disana. Kan seru kalau ada kerusuhan." Jack berdiri dengan tangan seakan dia mau menebas sesuatu.

"Bawa aja geng kolang-kaling, mereka bisa ngeramein kondangan." Yami menyarankan.

"Pas pandemi gini masih aja ada orang ngadain acara gede-gedean." Kata Charlotte.

Semua orang dewasa terdiam memikirkan rencana. "Suruh dua budak dibawah sama geng kolang-kaling aja, kita nitip semua. Kalau-kalau kena grebek, mereka yang kena." Yami menyarankan lagi.

"Nacht sama Morgen? Nggak buruk sih, tapi kadang mereka itu suka ngalah sama anak-anak." Dorothy menyahut.

"Bener juga, berhubung aku lagi mager. . . Jadi kita serahkan saja pada kembar babu itu" ucap Jack.

"Setuju." Semua langsung menjawab begitu, mereka bubar dan memberitahukan hasil diskusi tadi kepada kembar Faust. Tentu mereka tidak menerimanya semudah itu, awalnya. Tapi sekarang?

.

.

"Akak Nacht ikut aja yuk, lumayan loh disana banyak jajanan. Nanti malem nggausah terawih aja. Ehhe..." [Name] tiba-tiba menjadi seperti anak kucing.

"Benar, ayo kita saja yang kesana... Yaa?" Asta juga ikut-ikutan.

"Kumohon!" Leo bertekuk lutut sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

𝐑𝐀𝐌𝐀𝐃𝐇𝐀𝐍 | black cloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang