Day twenty two

569 118 84
                                    

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌⋆.ೃ࿔*:・
Black Clover x Reader
✧Ramadhan✧

Day twenty two||• Cocok [Luck Ver.]

Black Clover © Yūki Tabata
Story © Me

Typo bertebaran,
kalo ada bilang aja.
Kalo ada salah, ya benerin🧕🏻
‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿·˚ ༘

━━━━━━━━━━━━

.

.

.

Di sekolah-sekolah pasti ada yang namanya rapat wali

Ya, wali siswa-siswi diundang ke sekolah untuk rapat, guna membicarakan sesuatu untuk para siswa-siswi kedepannya.

Dan kali ini ada rapat wali siswa/i. Siapa yang menjadi wali [Name]? Dengan konyolnya Luck mengajukan diri menjadi wali [Name].

"Wait wait wait!! Ngomong apa kamu ini Luck!? Nanti malah timbul fitnah lagi! Aku baru aja puasa hari ini loh!" Yep, setelah 8 hari tidak berpuasa, akhirnya [Name]-sama kembali berpuasa.

"Nggak apa-apa, toh lagian juga masih ada yang lain."

Ada Nozel sebagai perwakilan Noelle, Fuegoleon sebagai perwakilan Leopold, Yami sebagai perwakilan Asta dan Liebe, walaupun Liebe masih dikurung(Licita sibuk), Kirsch sebagai perwakilan Mimosa, William sebagai perwakilan Yuno dan Nero karena mereka berdua sekelas.

[Name] beda kelas dari mereka, jadi yaaah. . . Dia terasingkan sendiri.

━━━━━━━━━━━━

Dan disinilah [Name] berada sekarang. Bersama Luck di depan gerbang sekolah. Dihujani pandangan heran, iri, dengki, julid dan lain-lain dari orang-orang disekitarnya.

Bahkan para guru-guru heran, kenapa [Name] suka bawa cowok ganteng kemana-mana? Gonta-ganti pula, jangan-jangan simpenannya banyak(?)

Ketika mereka berdua memasuki gerbang. Banyak bisik-bisik dan juga sindiran halus keluar dari mulut para murid, bahkan guru sekalipun.

"Arere~? Mereka nggak pernah lihat cowok ganteng ya~?"

Nice Luck! Emakmu pasti bangga!!

"Astaghfirullah, puasa kok zina sihhh!!!"

"Hahahaha!! Makan tuh zina!"

[Name] hanya tersenyum sabar didalam maskernya. Padahal kakinya sudah gatal ingin menendang mulut para betina yang nggak ngaca itu.

"Puasa kok pacaran, situ puasa apa cuma pengen dapet laper doang?" [Name] balik menyindir.

"Dih, mentang-mentang orang kaya, belagu lu? Dulu kita nemenin dari nol–"

"Mon maap nih ye, gue nggak kenal lu-lu pada. Dan satu lagi, gue emang rich, bye."

[Name] terus berjalan layaknya seorang model dengan Luck. "Bagus [Name]. Kadang perkataan lebih manjur daripada tindakan."

[Name] hanya diam meredam emosi yang sempat bergejolak tadi, agar puasanya tidak batal.

"Itu kelasku, ayo." [Name] berjalan menuntun Luck ke ruang kelasnya. Ya, cuma sebelahan sama kelasnya Noelle sih.

"Kamu nunggu dimana?" Tanya Luck. "Aku, nunggu di ruang osis aja. Mau malak anak osis, bye bye~ kalau udah selesai kabarin lewat chat, atau langsung telfon gitu!!"

[Name] berlari ke ruang osis dan berniat malak anak osis. Ketahuilah, bahwa ketua osis itu bahkan dianggap babu oleh [Name]. Kenapa? Karena ketua osisnya Yuno :)

"Hai Yanto, pinjem hapenya dong. Aku mau main Genshin, ehhe." Semua anggota osis yang memang disuruh hadir semua hari ini terkejut dengan kedatangan [Name].

Udah gitu manggil anak orang pake nama bapak salah satu dari mereka, nggak ada assalamualaikum nya, nggak niat bantu-bantu. Kesini cuma mau minjem hape RAM sultan punya Yuno, lawak lu!?

"[Name], lu kalau nggak ada kerjaan mending bantu-bantu kami biar nggak jadi beban selamanya." Ucap Yuno.

[Name] langsung cemberut, alisnya berkedut, sudut bibirnya melengkung kebawah. [Name] berbalik, berjalan keluar sambil membanting pintu ruangan osis.

"Mending adu tinju sama Asta."

Ternyata para wali siswa-siswi dari kelasnya sudah selesai duluan. Kok cepet banget? Mereka cuma basa-basi dikit terus udah, gitu!?

"Yaa~ [Name], ayo pulang~" Luck berjalan kearah [Name] sambil membawa sebuah kertas.

"Apa tuh?"

"Undangan pernikahan."

"Siapa yang mau nikah?"

"Kita."

"Kita Shinsuke?"

"Bukan, kita berdua yang mau nikah, ehehe."

"Gila kali kau Luck."


━━━━━━━━━━━━

[Name] pulang bersama Luck, tapi mereka menuju kearah yang salah. Ini bukan jalan untuk pulang, lantas mau kemana mereka?

"Oi Luck! Mau kemana kita!?"

"Jalan-jalan bentar aja~"

"Tapi jangan ngebut-ngebut blok!! AaAAAaaAaaaa!!!!"




Luck dan [Name] sampai di sebuah jembatan, kayaknya jembatan Ancol.g

Saking jauhnya mereka berkendara, mereka sampai disana saat sore hari.

"Kita ngapain disini?" Tanya [Name].

"Hmn~ lihat sunset." Jawab Luck tanpa mengalihkan pandangannya dari matahari yang tengah bersiap tenggelam.

"Mending pulang, disini banyak orang. Ini bulan puasa loh, kalau nggak bulan puasa kamu ngajak aku sampe ke pluto juga nggak apa-apa." Kata [Name].

Luck hanya diam sambil tersenyum, [Name] heran dengan tingkah Luck. Dia memilih diam disamping Luck sambil melihat matahari.

"[Name]." Panggil Luck.

[Name] menoleh, wajah Luck sudah berada tepat di depannya. "Huwa-!! Kaget goblok!"

"Ahhaha~ ada yang ingin kutanyakan padamu."

"Apa itu?"

"Kau. . . menyukai Yuno?"

Krik krik. . . . Ngeeenggg~ soo baksoooo~

[Name] terdiam mendengar pertanyaan Luck. Semilir angin menerpa wajah mereka berdua. Sampai klakson om telolet om menyadarkan lamunan [Name] dan Luck.

"Enggak." Jawab [Name].

Luck tersenyum, dia mendekat kearah [Name]. Memegang kedua pergelangan tangannya, lalu berkata.

"Bagus, kalau begitu kutunggu 5 tahun kedepan."







━━━━━━━━━━━━
Eh demi apasi, tadi ulangan matematika dapet 100 hwhwhwwh, bangganya diri ini aaaaaaaa😭👍🏻

𝐑𝐀𝐌𝐀𝐃𝐇𝐀𝐍 | black cloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang