𝐑𝐀𝐌𝐀𝐃𝐇𝐀𝐍 | black clover

Day twenty four

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌⋆.ೃ࿔*:･
Black Clover x Reader
✧Ramadhan✧

Day twenty four||•Cocok? Maybe [Langris ver.]

Black Clover © Yūki Tabata
Story © Me

Typo bertebaran,
kalo ada bilang aja.
Kalo ada salah, ya benerin🧕🏻
‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿·˚ ༘

━━━━━━━━━━━━

.

.

.

Apa yang terbesit di pikiranmu ketika disuruh kerja di ladang atau kebun? 'Ih males ah, panas' begitu?

Tidak dengan [Name] yang ini, dia malah berangkat ke ladang kecil belakang rumah dengan suka cita sambil membawa sebuah cangkul.

"HAHAHA! SELAMAT PAGI DUNIA TIPU-TIPU, [Name]-SAMA INI MAU NYANGKUL DULU. PERMESEEEE!!!!"

"Pagi-pagi jangan teriak-teriak tolol!" Sahut seseorang yang juga sedang bekerja di ladang.

[Name] celingak-celinguk kesana-kemari mencari sumber suara yang meneriakinya 'tolol' tadi.

"Siapa!? Keluar nggak? Gue cangkul juga lu ntar." [Name] bersiap untuk mencangkul siapapun yang menunjukkan dirinya nanti.

"Santai dong, ini gue." Keluarlah sosok Langris Vaude dengan cangkulnya. "Hih!! Kakek cangkul, kakek ngapain disini!!?"

"Matamu kakek cangkul, ini gue tolol." Mulutnya emang gabisa difilter dikit aja. "Ya mana gue tau babyck." [Name] berjalan melewati Langris begitu saja tanpa mempedulikan tatapan sinis dari Langris.

"Oi, kau macul yang disana!" Langris menunjuk sebuah ladang kecil, tapi panasnya minta ampun disana.

"Yee, gamau lah. Elu aja, lu kan cowok."

"Lu aja anjir."

"Gamau hih, gelay akutuh, eeewhh~"

━━━━━━━━━━━━

"Ini tomatnya yang udah dipetik taruh mana? WOI LINGGIS!!!"

"Taro aja diranjang sana aelah, bacot banget lu upil onta!"

"Gue tandain muka lu ya, awas ntar habis buka!"

Begitulah, selama mereka berdua bekerja sama di ladang yang akan ditanami jagung dan lain-lain.

Selama proses berlangsung, [Name] dan Langris tetap adu mulut sampai akhirnya William memisahkan mereka ke sisi yang berbeda.

"Astaghfirullah, bulan puasa gaboleh emosi." William ngelus dadanya yang datar :)

[Name] diam-diam membentuk bola dari tanah liat yang dia basahi, niat jahilnya kembali muncul setelah dipancing wajah Langris yang menurut [Name] patut untuk ditampol.

Dengan ketajaman mata setajam jembatan shiratal mustaqim, [Name] mengincar tepat diwajah Langris yang sedang senyam-senyum sendiri sambil menata benih jagung.

"1. . . 2. . . 3. . . Bismillah headshot!!"

Wiiinggg~