Typo bertebaran, kalo ada bilang aja. Kalo ada salah, ya benerin🧕🏻 ‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿‿·˚ ༘
━━━━━━━━━━━━
.
.
.
Lebaran adalah salah satu yang ditunggu-tunggu para umat Muslim didunia, hari dimana orang-orang saling bermaaf-maafan, menjaga silaturahmi dan yang ter-best adalah, THR!
Tapi satu hal yang membuat Geng Kolang-Kaling pusing tujuh keliling. Cara mengucapkan kalimat sungkem yang tepat gimana?
Orang pas didepannya belum ngapa-ngapain aja udah cengengesan gaje. "Oke guys, poin pentingnya adalah, mau pake bahasa apa nanti?" [Name] sebagai leader mengawali pembicaraan.
"Jawa, kromo inggil?" Usul Yuno.
"Jangankan kromo inggil bro, gue boso ngoko aja belum mahir, gimana mau pake kromo inggil!?" Leopold memprotes.
"Makanya belajar, jangan game mulu."
Noelle membuka dan mencari kalimat sungkem di berbagai sumber, sedangkan [Name] hanya diam menunggu jawaban teman-temannya. Kalau nanti ada yang bagus, tinggal copas.
"Eh, aku nemu di twit, coba deh cari. Ini nih, nihh" Noelle menunjukkan hasil temuannya.
[Name] segera membuka dan mencari keyword yang dimaksud Noelle, dan mereka menemukan banyak ide kata-kata sungkem disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Woah boleh dicoba nih, tinggal hafalin. Tapi, kayaknya lidah kita susah buat ngucap ini?" Berkat ucapan Asta, Yuno dan yang lain kembali berpikir.
Tidak dengan [Name], "mon maap, lidah gue lentur boss." Ucapnya sambil bermuka bangga.
Tidak diragukan lagi, lidah warga +62 kebanyakan lentur dan fasih dalam mengucapkan kata-kata bahasa asing.
"Enak banget lu, tinggal dengerin abis itu niruin." Kata Noelle.
"Loh, mbak'e iri?"
━━━━━━━━━━━━
"Kulo ngaturaken sugeng riyadi– sugeng... sugeng riyadi... APA TADI!?" Selama hafalan diruangan rahasia, Leopold yang paling berisik dari semua orang.
