━━━━━━━━━━━━
Ada typo bilang ya kawan✌🏻
..
.
Drama kemarin sukses membuat orang-orang rumah terhibur, tapi para pemain juga kelelahan.
Namun anehnya, rumah hari ini sangat sepi. Tidak ada tanda-tanda manusia kecuali [Name] yang habis bangun tidur dengan muka kusut dan baju berantakan.
"Sepi banget, orang-orang pada kemana?"
[Name] berkeliling, sungguh tidak ada satu orang pun dirumah. Lalu disaat melihat kamar si kembar Faust, [Name] teringat sesuatu.
"Ini kan hari itu, pantesan semua orang nggaada."
[Name] kembali ke kamar, mengambil pakaian, mandi lalu pergi lagi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas dan mengecek handphone.
Dan benar saja, mereka tengah pergi untuk mempersiapkannya.
Pintu kamar terbuka, menampakkan Nacht yang baru bangun tidur dengan rambutnya yang digerai.
"Kenapa?" Tanya [Name].
Nacht hanya menggeleng, dirinya ikut naik keatas ranjang [Name] lalu tidur disana.
"Lah? Tumben, puasa nggak?" Tanya [Name] lagi, entah benar atau tidak, Nacht menggeleng.
"Loh!? Kenapa!?"
"Berisik."
"Period ya kamu–"
"Aku cowok."
━━━━━━━━━━━━
[Name] tetap membiarkan Nacht tiduran di ranjangnya, selama tidak menggangu kegiatan belajarnya, itu tidak masalah.
Terkadang Nacht juga tiba-tiba memeluk pinggang [Name], namun [Name] mencubit tangan Nacht sampai berdarah.g
"Apa peluk-peluk? Tidur sana." Ucapnya sambil melotot, menyeramkan.
Beberapa saat kemudian, datanglah Morgen yang masih mengenakan piyama–sama seperti Nacht– tanpa mengetuk pintu dan melihat kakaknya sedang tidur pulas diatas ranjang.
[Name] memandang Morgen mulai dari saat lelaki itu didepan pintu dan akhirnya ikut join ke ranjang. Tidur, itu yang mereka lakukan.
"Ini emang disengaja apa gimana njir?"
Tidak peduli, [Name] memilih berfokus pada pelajarannya.
Hal yang sama dilakukan Morgen, yaitu memeluk pinggang [Name]. "Ni orang apaan dah!?"
[Name] hendak mencubit Morgen, tapi apa daya. . . Morgen lebih imut daripada Nacht.
"Owh syid–"
"Perutmu sakit? Bagian mana yang sakit?" Tanya Morgen.
"Nggak sakit, cuma kadang-kadang." Jawab [Name].
"Juga... Lu pada kagak puasa!?" Tanya [Name], kini dirinya benar-benar menghadap ke si kembar Faust.
"Yahh, kami nggak ikut sahur tadi." Jawab Nacht yang masih setengah sadar. "Ya apa hubungannya bang toyib? Kau nggak sahur juga nggak apa-apa!"
"Terlanjur, kami udah makan snack dua bungkus dikamar tadi." Sahut Morgen.
"Ih anjir, setan kalian ya!"
"Emangnya [Name] sendiri udah puasa?" Tanya Morgen. "Belom."
━━━━━━━━━━━━
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐀𝐌𝐀𝐃𝐇𝐀𝐍 | black clover
Fiksi Umum𝐌𝐞𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐜𝐢 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧, [𝐍𝐚𝐦𝐞] 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧-𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐥𝐢𝐛𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡. 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐫𝐮𝐦...