TERBONGKAR

832 63 26
                                    







.

"Jawab dulu pertanyaan gue!"

Atnan tertawa menahan amarahnya, lalu menatap Panca.

"IYA! GUE NGE-HAMILIN ORANG!"

.

1 Minggu kemudian.....

2 Minggu lagi adalah ujian kenaikan kelas, dan selama 1 minggu itu lah Atnan dan Panca berjauhan. Semenjak Panca tahu bahwa Atnan menghamili Arryn dan tak mau bertanggung jawab, ia menjauhkan diri darinya.

Sudah ratusan kali ia membujuk Atnan untuk bertanggung jawab, namun Atnan kekeh tidak mau.

Panca sangat marah, bahkan sebagai sahabatnya ia tak bisa merubah sikapnya itu

Apakah bertanggung jawab, adalah hal sepele? Tidak.

Panca hanya ingin Atnan bisa mengerti perasaan seorang wanita, apalagi ia sudah menghancurkan masa depannya.

Dan sejak hari dimana Atnan dan Arryn bertemu, Gadis itu memilih memundurkan diri dari sekolah. Tidak ada yang tahu alasan kenapa ia berhenti sekolah, kecuali Atnan dan Panca.

Atnan berjalan di koridor sekolah, ia baru saja dari toilet. Sayup-sayup ia mendengar, siswa-siswi membicarakan Arryn.

"Iya, katanya ada yang bilang, dia hamil,"

"ihh, malu nggak tuhh, pantesan aja dia berhenti sekolah."

"Keliatannya anak baik sih... Tapi kelakuan Soo baddd."

Atnan mempercepat langkah kakinya, mereka kok tahu? Padahal ia tidak pernah cerita, Panca? Tidak, laki-laki itu ahli menutup mulut.

.

Bel pulang berbunyi, Atnan merapihkan semua peralatan ke dalam tasnya. Ia melirik Panca, yang melenggang pergi keluar kelas.

Menggendong tasnya, lalu berjalan keluar. Disepanjang koridor, banyak siswa-siswi menatapnya, dan ada juga yang melayangkan umpatan.

Dari kejauhan, ia melihat orang yang mengerumuni Mading. Penasaran, ia pun mendekatinya.

Sesampainya disana, orang-orang yang disana menjauh sambil menatap tidak suka kearah Atnan.

"Ohh, ini orang nya." Ucap salah satu perempuan yang berdiri disana.

Atnan tak mengerti, mereka semua menatapnya dengan kebencian. Ia pun melihat ke mading.

Dan apa ini...

Mading penuh dengan fotonya, dan juga sebuah tulisan.

Orang ini yang sudah nge-hamili Arryn, orang ini sudah membuat Arryn menderita, dan juga orang ini tidak mau bertanggung jawab.
Orang ini pengecut.
Dia pantas dibenci.

Cepat-cepat Atnan menyobek semua gambar yang tertempel disana. Siapa yang melakukan ini? Siapa?

Atnan memandangi satu persatu orang yang ada disana dengan perasaan campur aduk.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI?" Tanya Atnan.

Namun tak ada yang menjawab. Mereka hanya menatapnya dengan rasa benci.

Wajah Atnan memerah, semuanya sudah terbongkar, tapi siapa orang yang berani melakukannya?

Seketika otaknya tertuju pada satu orang, Panca.

Ia menabrak kerumunan yang ada disana, ia berjalan dengan tumpukan kertas yang ia genggam.

Ketika matanya menemukan Panca, ia cepat-cepat kearahnya.

Bughh

Satu pukulan mengenai pipi kanan milik Panca.

Panca yang kaget, memegangi pipinya yang sedikit membiru. Lalu, menatap Atnan.

Semua orang yang disana kaget melihat tindakan yang dilakukan olehnya.

"Apa-apaan sih Lo nan?!" Tanya Panca sambil meringis.

"HARUSNYA GUE YANG BILANG BEGITU! LO NGAPAIN NGELAKUIN INI HA! KALO LO BENCI GUE! SINII ANJING!" Ucap Atnan sambil memegang kerah baju Panca.

Panca menjauhkan tangan Atnan dari kerah bajunya.

"Miris ya hidup Lo nan! Ck nuduh-nuduh gue, bahkan Lo aja nggak tau siapa yang ngelakuin ini!"

Atnan terdiam.

"Nihh..." Panca menunjukkan tumpukan kertas yang ada di lantai kepada Atnan.

"Gue ngumpulin kertas ini yang tersebar di seluruh sekolah. Tapi apa? Lo malah nuduh gue yang nggak-nggak!"

Atnan memandangi tumpukan kertas tersebut. Jadi bukan Panca?

"Tapi... bener juga sih, orang yang ngelakuin ini semua gue kasih jempol, karna biar semua orang tau kelakuan Lo, dan juga biar Lo sadar."

Atnan menatap Panca tidak suka, apa maksudnya?

Panca memegangi pipinya, lalu berjalan mendekat kearah Atnan.

"Gue nggak tau siapa orangnya... gue harap, Lo menyesal nan!" Bisiknya.

"ATNANNNN! PANCAAA!"

Suara bass milik Pak Ripto terdengar oleh telinga Atnan, ia memiliki firasat buruk tentang ini.

"Ikut saya ke kantor BK, SEKARANG!" Ucapnya.
.





.

Setelah dari ruang BK, Atnan memilih pergi ke suatu tempat yang dulu pernah ia datangi.

Selama di ruangan tersebut, ia ditanyai secara beruntun tentang gambar dirinya yang tersebar dimana-mana.

Namun dirinya hanya menjawab, gambar tersebut hanya sebagai lelucon yang ia buat, dan cuma hoax. Namun, para murid-murid yang mendengar jawaban darinya tidak ada yang percaya.

Atnan memarkirkan motornya, ketika sampai ditempat tujuan.

Sudah lama sejak dirinya masih kecil, ia tak pernah kesini. Bahkan, banyak perubahan pada tempat ini. Seperti pohon mangga yang ia dulu sirami, kini telah berubah menjadi pohon yang sangat besar.

Terakhir kali ia datang kesini, saat dirinya bersama ayahnya merayakan ulang tahunnya yang ke-8 tahun.

Atnan duduk di bangku yang sudah rapuh itu. Menatap kedepan, memandangi pemandangan yang sama sekali tidak pernah berubah. Sungai yang terus mengalir, airnya yang sangat jernih membuat mata tidak bosan memandang.

Lalu, tiba-tiba pikirannya kembali ke kejadian tadi disekolah. Semuanya sudah terbongkar, sekarang pasti dirinya akan dibenci oleh teman sekelas, ah mungkin juga semua yang ada di sekolahannya.

Atnan meremas rambutnya, ia frustasi. Kenapa semuanya jadi membesar begini?.

Atnan berdiri dari duduknya.

"APA YANG HARUS GUE LAKUIINNNN?"






.

TBC


I'M SORRY, RYN✔️ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang