PERGI TUK SELAMANYA

977 60 15
                                    









.

Cuaca di kota saat ini sangat panas, padahal baru pukul 9 pagi. Atnan kini duduk di sebuah halte bus, ia tidak sedang menunggu bus, ia hanya ingin duduk saja.

Mulutnya penuh dengan roti yang ia beli 10 menit yang lalu, uang miliknya masih ada, jadi ia tidak usah payah bekerja apalagi mencopet.

Orang yang duduk disebelahnya, sesekali menjauhkan tubuh darinya. Karena, bau yang berasal dari tubuh Atnan. Ya, Atnan sudah 2 hari tidak mandi.

Biasanya ia mandi di sebuah toko terdekat, walaupun ia harus membayar. Mengecas hp? Ia akan menumpang di sebuah toko ataupun tempat ia bekerja.

Sembari makan, Atnan sesekali menatap orang yang berlalu lalang. Lalu matanya tertuju pada seorang wanita yang membawa banyak barang ditangannya, disampingnya ada seorang anak kecil, mungkin anaknya.

Menatap mereka berdua, pikiran Atnan langsung mengingat Arryn. Ia sering kali memikirkannya, apakah gadis itu masih mempertahankan bayinya, atau tidak?

Atnan meminum teh pucuk yang tinggal sedikit, setelah habis ia buang ke tong sampah yang berada di samping nya.

Lalu bangkit dari duduknya, baru saja ia berdiri, handphonenya berdering. Diambilnya handphone tersebut, lalu menatap layar handphonenya untuk melihat siapa yang menelponnya.

Nomor tidak dikenal.

Atnan mengerutkan dahinya, nomor siapa? Ia pun tak mengangkatnya, dan membiarkan ponselnya berdering begitu saja.

Sudah 1 minggu Atnan memberanikan diri untuk membuka ponselnya yang hampir 3 bulan tak pernah ia buka. Banyak notifikasi pesan dan telpon dari guru, teman dan ibunya.

Atnan mencoba untuk meriset ponselnya, namun lupa untuk mengganti nomor ponselnya.

Bebarapa kali ponselnya berdering membuat Atnna kesal. Lalu ia memberanikan diri untuk mengangkat nya.

"Halo?" Ucap orang tersebut dari telepon, laki-laki ternyata dan Atnan terlihat bingung.

Dia tidak asing dengan suaranya.

"Iya?" Jawab Atnan.

"Haloo? Bisa dengar saya? Halooo......"

"Iya. Dengar."

Merasa sinyal hp nya jelek, Atnan berpindah tempat.

Ia berjalan menuju pohon mangga dekat pemberhentian bus.

"Halo?" Ucap Atnan.

"Oh iya, Halo? Ini nak Atnan kan?" Tanya orang tersebut.

"Iya." Jawab Atnan dengan singkat.

"Iya nak Atnan. Ini....saya pak Bambang," kata orang yang bernama Pak Bambang.

Atnan tau sekarang siapa yang menelponnya, Pak Bambang, tetangganya yang sering memberikan sayuran ke pada ibunya, Lena.

"Ada apa?" Tanya Atnan to the point.

"Ini nak, ibu kamu....Bu Lena masuk ke rumah sakit, sekarang kamu kesini ya!"

Atnan mematung, ibunya dirumah sakit? Kenapa?

"Nak Atnan, haloo?" Panggil Pak Bambang, karena tak ada suara dari Atnan.

"I-iya, sekarang... ibu... dirumah sakit mana?"

Pertama kalinya, Atnan memanggil Lena dengan sebutan ibu setelah 7 tahun lamanya. Bahkan bibirnya sedikit kaku mengucapkan kata 'ibu'.

I'M SORRY, RYN✔️ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang