MURID BARU

1.2K 85 65
                                    




.

"Ayo masuk." Ucap pak Hasan menyuruh seseorang yang berada di luar kelas untuk masuk kedalam.

Semua murid langsung menatap kearah pintu, tak sabar ingin tau siapa yang akan menjadi teman baru di kelasnya.

Seseorang itu mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas. Dan orang itu adalah seorang gadis.

"Wah cewek!"

"Cantik!"

"Cantik banget!"

Beberapa pujian keluar dari mulut murid-murid yang baru saja melihat gadis berambut panjang yang kini berdiri di depan dengan senyum yang merekah di wajahnya.

"Cecan dikelas nambah lagi, ya nggak nan?" Ucap teman Atnan yang bernama Panca.

Laki-laki bernama Atnan itu tak menghiraukan ucapan laki-laki yang ada di sampingnya itu. Ia hanya sibuk menatap gadis yang ada di depan sana.

"Ayo, perkenalkan nama mu." Perintah Pak Hasan.

Gadis itu mengangguk, lalu mengambil nafas dalam-dalam agar rasa gugupnya berkurang.

"Perkenalkan nama aku Arryn Genaya, panggil aja Ryn. Aku pindahan dari SMA DAUN. Aku harap, kita bisa menjadi teman." Ucap gadis tersebut, kemudian diakhiri dengan suara riuh dari dalam kelas.

"Baik Arryn, kamu bisa duduk di bangku belakang yang kosong itu." Kata pak Hasan menunjuk bangku kosong disebelah Atnan.(satu meja, satu orang, jadi duduknya satu-satu)

"Baik pak."

Gadis itu pun langsung berjalan menuju bangku yang akan menjadi tempat duduknya tersebut.

"Kalo ada kendala di dalam kelas, tanya aja sama temen-temen kamu disini. Jangan malu-malu, yang penting jangan malu-maluin kayak si Atnan. "

Lagi-lagi seisi kelas di penuhi gelak tawa penghuninya. Dan lagi-lagi Atnan lah yang menjadi sasarannya. Entah, sepertinya Pak Hasan suka sekali menjahili anak muridnya yang satu itu.

"Serah bapak hamil aja deh." Ucapan Atnan membuat gelak tawa semakin kencang, bahkan sebagian siswa sudah tak mampu untuk ketawa lagi.

"Yaudah, bapak pamit undur diri ya. Jangan kangen, karena besok ulangan, eh! Keceplosam." Pak Hasan menutup mulutnya, karena tak sengaja memberitahu kalau besok ada ulangan. Padahal niatnya mau kasih surprise besok.

"Hah!" Seluruh kelas memasang wajah kesal karena pemberitahuan tak sengaja oleh wali kelasnya itu. Padahal minggu kemaren sudah ulangan.

Pak Hasan tertawa kecil, lalu kabur keluar kelas sebelum anak muridnya pada protes.

Sepeninggal nya Pak Hasan, sebagian murid mengoceh tak terima karena besok akan ulangan lagi, dan sebagiannya lagi sibuk mengerumuni bangku milik sang murid baru.

"Hai Ryn, kenalin gue Fana."

"Hai Arryn, gue Panca."

"Hay semuanya, salam kenal." Ucap Arryn.

Atnan menatap kerumunan tersebut tanpa ekspresi, matanya tak sengaja menatap wajah Arryn yang tengah tersenyum sambil sesekali menanggapi orang yang menanyainya.

Seorang laki-laki berlari kecil ke arah meja Arryn, hingga menyenggol meja milik Atnan.

"Eh, eh." Atnan memegangi meja nya yang hampir terpental. Lalu menatap laki-laki yang tadi menyenggolnya, Lana ternyata, teman sekelasnya.

"Woi Lo nggak liat apa, ada meja disini? Main tabrak-tabrak aja!" Geram Atnan.

Lana menoleh kebelakang, tepat dimana Atnan berada. " Sorry nan, gue nggak liat, hehe."

I'M SORRY, RYN✔️ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang