MENYESAL?

1K 70 18
                                    

Puasa lancar kan?
Lancar dong pastinya.
Ada yang bolong nggak?
Ada?
Pasti perempuan ada ya...

Ada 10 lebih part yang udah aku buat, masih dikit, tapi udah buat aku pusing cari kata-kata.
Saranin dong, aku harus apa biar mudah dalam nulis.

Oiya.......vote dari kalian juga membuat aku semangat dalam nulis loh, jadi sempatin vote ya, kalo nggak juga gpp, nggak maksa:)))

Semangat puasa..............


.

Atnan pulang sambil menuntun motornya, bensinnya habis dijalan tadi.

"Oh itu ya, anaknya sih Lena, yang katanya nge-hamilin anak orang?"

Ucapan dari seorang ibu-ibu membuat Atnan mengeraskan pegangannya, menahan untuk tidak marah.

"Iya jeng, katanya nggak mau bertanggung jawab, aduhhh kalo dia jadi anakku sih, aku nggak Sudi."

"Apalagi aku jeng, pasti udah aku usir, malu-maluin keluarga aja."

Atnan rasanya ingin mengumpat, namun ia tak mau menambah-nambah masalah.

Ia memarkirkan motornya.

"Aku denger juga, sih Lena juga hamil diluar nik-"

"PERGI DARI SINI!" Usir Atnan.

Ia sudah muak dirinya di jelek-jelekkan seperti itu.

Lalu, ibu-ibu itu pergi meninggalkan rumahnya.

.

Atnan berjalan untuk pergi ke-kelasnya, sebenarnya ia malas untuk datang ke sekolah. Bahkan, ia pun berangkat lebih lambat dari biasanya.

Setibanya di kelas, semua pasang mata tertuju padanya. Bahkan ada yang berbisik-bisik membicarakan dirinya. Atnan tak perduli, ia memilih duduk di bangkunya.

Belum sempat duduk, ia melihat coretan-coretan memenuhi mejanya. Coretan-coretan itu berisi tulisan kebencian.

Keluar aja dari sekolahan.

You fuck.

Anj*Ng

Malu-malu in.

Pelacur.

Ia memejamkan matanya, semua orang kini membencinya. Ia menendang mejanya, membuat sebagian orang yang ada di dalam kelas, kaget.

Atnan mengambil lagi tasnya, lalu keluar dari kelasnya. Ia akan membolos untuk hari ini, atau mungkin selamanya?

Ia membuka gerbang sekolahan, tanpa rasa khawatir akan di marahi oleh guru. Untung saja tidak ada penjaga.

"HEYY KAMU MAU NGAPAIN?"

"MASUK KEMBALI!"

Atnan menatap kearah parkir, terdapat 3 guru yang sedang menatapnya. Tanpa menjawab, ia buru-buru kabur sebelum ditangkap oleh guru-guru tersebut.

Salah satu guru berlari ke arah gerbang, dia Pak Hasan wali kelasnya. Pak Hasan menatap punggung Atnan yang mulai menjauh, ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"KAMU SAYA SKOORRR."

Atnan yang sudah menjauh, mendengar teriakan Pak Hasan, lalu berbalik sambil berjalan mundur.

"IYAA, TERIMA KASIHH PAKK!"

.

8:30

Sudah hampir 2 jam, Atnan berada di sebuah taman yang terletak sedikit jauh dari sekolahnya, ia tidak membawa sepeda motornya, karena bensinnya habis.

Mengenai dirinya akan di skor, ia tenang-tenang saja. Itu lebih baik, dari pada dirinya pergi ke sekolah. Malahan, ia berencana untuk mundur sekolah.

Kini kehidupannya menjadi sangat kacau. Kehilangan ayahnya, kehilangan teman dan juga masalah yang menimpanya saat ini.

Ia merasa bahwa dunia tidak adil padanya.

.





.
3 bulan berlalu....

Seorang pemuda melepaskan penatnya di sebuah jembatan yang sudah beberapa kali ia kunjungi.
Dengan sebatang rokok yang menemaninya sedari tadi.

Pemuda itu Atnan, sejak hari dimana ia bolos sekolah sampai sekarang, ia memilih hidup di jalanan. Ia jarang pulang ke rumah, bahkan ia tidak pernah berangkat sekolah.

Kesehariannya ia gunakan untuk bekerja paruh waktu, itupun ia tidak becus melakukannya. Jika ia tidak mendapatkan uang, Atnan terpaksa untuk mencopet. Tidur? Ia bisa melakukanya di mana saja.

Ia melakukan ini semua, karena ia ingin bebas dari masalah. Namun, semakin ia menjauh dari masalah, ia merasa bahwa bukan inilah caranya.

Ia juga semakin mengerti, bahwa perlakuan yang pernah ia perbuat, salah. Ia telat mengerti.

Rasa dibenci oleh seseorang pernah ia rasakan, apakah ini yang dirasakan oleh ibu dan Arryn?

Di setiap malam ia selalu menangis, membayangkan betapa kejam dirinya kepada ibunya. Ia sadar bahwa hati seorang perempuan itu rapuh, tapi ia selalu membuat ibunya menangis.

Arryn? Mengenai gadis itu, ia tidak tau mengenai dirinya, tapi perasaan bersalah menghantuinya.

Ia menyesal?

Ntahlah.

Namuunn....

Ia ingin bertemu dengannya.




.

TBC

I'M SORRY, RYN✔️ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang