HADIAH

622 45 10
                                    








.

Tuk tuk tuk..

"Assalamualaikum."

Lamunan Atnan buyar, lalu menaruh kembali bingkai foto ditempatnya semula. Atnan menatap pintu yang terbuka dan melihat Pak Cipto berdiri sambil membawa plastik kresek berukuran sedang.

"Waalaikumsalam."

Atnan ingat, hari ini adalah hari pembayaran listrik dan air, mungkin Pak Cipto ingin menagihnya.

Atnan cepat-cepat berdiri lalu menghampirinya.

"Eh, Pak Cipto, ayo silahkan masuk pak," ucap Atnan menyambut kedatangan Pak Cipto.

"Iya,iya," ucap Pak Cipto, lalu masuk kedalam.

Atnan menyingkirkan wadah makanan di meja makan, lalu mempersilahkan Pak Cipto untuk duduk.

"Maaf Pak berantakan, hehe." Ucap Atnan nyengir kuda.

"Gapapa, namanya juga anak muda." Ucap Pak Cipto sambil tersenyum, lalu duduk diikuti dengan Atnan.

Atnan merogoh saku celananya, untuk membayar tagihan listrik dan air.

"Ini Pak uangnya." Ucap Atnan sambil memberikan uang lembar 20rb dan 5rb.

"Lohh tidak usah." Ucap Pak Cipto.

"Tapi kan-"

"Saya kesini bukan buat nagih uang." Ucap Pak Cipto.

Atnan mengerutkan dahinya, bingung.

Pak Cipto terkekeh melihat wajah bingung Atnan.

Lalu menaruh bungkusan plastik di atas meja, Atnan semakin bingung dibuatnya.

"Ini, buat kamu." Ucapnya.

Atnan menunjuk dirinya," buat saya?" Tanyanya.

"Iya, coba buka!"

Atnan menatap bungkusan plastik di depannya, ia ragu-ragu untuk membukanya.

"B-buat saya?" Tanya Atnan lagi untuk memastikan.

"Iyaaa... Buat kamu, buka saja."

Atnan dengan ragu-ragu membuka bungkusan tersebut. Setelah terbuka, ia dapat jelas melihat bahwa ini roti. Ia pun mengeluarkannya.

Pak Cipto yang melihatnya hanya tersenyum.

Atnan membuka penutup kardus tersebut, lalu...

Betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah kue coklat berukuran sedang, lalu diatasnya terdapat namanya, ATNAN.

Atnan baru ingat kalau hari ini hari ulang tahunnya. Ia lupa karena banyak pikiran. Tapi bagaimana bisa Pak Cipto tahu ulang tahunnya?

Atnan menatap Pak Cipto, "Bapak tau dari mana kalo saya hari ini ulang tahun?"

Pak Cipto tersenyum, "ah kepo kamu."

Atnan terharu, karena dihari ulang tahunnya, ia mendapatkan sebuah hadiah yang sangat berharga. Atnan berdiri dari duduknya, lalu memeluk Pak Cipto dengan erat.

"Makasih banyak Pak, makasih karena sering bantu Atnan, makasih juga karena sudah baik kepada Atnan." Atnan menangis di pelukan Pak Cipto.

Ia sekarang merindukan sosok ayahnya. Pak Cipto menepuk-nepuk punggung Atnan, ia tau jika Atnan sedang merindukan ayahnya.

"Bapak lakuin ini, karena bapak sudah nganggap kamu sebagai anak bapak. Apalagi... Bapak kan tidak punya anak." Ucapnya.

Atnan semakin mengeratkan pelukannya.

.

.

Hari semakin malam, Atnan sekarang habis mandi. Ia sudah biasa mandi malam-malam.

Setelah memakai baju, Atnan berencana untuk tidur karena kepalanya pusing memikirkan banyak hal.

Namun, melihat ruangannya berantakan, ada rasa bahwa ia harus berubah. Jika ia begini terus,  maka potensi ia untuk bertemu Arryn akan semakin lama.

Ia pun berinisiatif untuk membersihkan kamarnya, ia juga sudah berjanji kepada orang tuanya untuk bekerja keras. Besok, ia akan mencari pekerjaan lagi tanpa adanya pecat, ia yakin itu!.

"Selesai!" Katanya.

Ia menatap kamarnya, walaupun tidak begitu rapi, namun enak dipandang.

Ia pun berjalan ke pintu untuk menguncinya, setelah selesai ia berjalan ke kasurnya.

Hidung mancungnya mencium bau aneh, ia mencium sprai nya dan benar saja, bau tersebut berasal dari situ, kenapa ia baru menyadarinya kalau sprai nya bau?

Mungkin ia akan membeli yang baru nanti, tapi mengingat uangnya tidak cukup membuatnya mengurungkan niatnya.

Jika ia meminjam ke Pak Cipto? Tidak, tidak, ia tidak enak dengannya, apalagi ia sering membantunya.

Mungkin nanti jika ia sudah bekerja, ia akan membelinya.



.

PAK CIPTO SAYANG BANGET KAYANYA SAMA ATNAN.

KETEMU LAGI KITA DENGAN ATNAN DEWASA....YEYYY

TUNGGU CHAPTER BERIKUTNYA YA...

SEE YOUU

I'M SORRY, RYN✔️ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang