__________
the third part
©pearsnpearls, april 2021
__________
He walked over to where Sally, dead Sally, lay on her side. The sound of his footsteps echoed throughout the school gym. The knife's hilt protruded cruelly from her chest as she was lying in a small pool of blood.
Jennex once again looked at Karrie, who was staring into the emptiness. Her hands were full of blood.
"What are we gonna do now?" asked Jennex. Trembled.
"Run? Can we just run?"
Rosie mengacak rambutnya frustasi seraya menatap barisan kalimat yang berjejer di layar laptopnya. Ia kira, keluar dari rumah dan menyesap segelas French Earl Grey Tea bisa membuat pikirannya kembali terbuka. Namun rupanya ia salah. Sudah dua jam ia duduk di sebuah tea house yang terletak di lantai satu sebuah mall di Jakarta Selatan tanpa berhasil menambah satu kata pun di paragraf yang sudah ditulis sejak semalam.
Editornya sudah menghubunginya sejak minggu lalu untuk mengingatkan soal deadline yang akan segera tiba. Tahun ini, perempuan itu punya kewajiban untuk menyelesaikan dua buku. Sebuah target yang seharusnya bisa dipenuhi mengingat tahun lalu Rosie dapat dengan lancar menyelesaikan empat seri buku.
Entah apa yang menyumbat inspirasinya. Tapi sejak kembali ke Jakarta dari Amerika𑁋tempatnya menjalani pendidikan pascasarjana𑁋 jari-jarinya terasa lebih berat untuk merangkai kata menjadi kalimat.
Siapa bilang bekerja sesuai passion selalu enak? Work is work, either you're passionate about it or not. It'll be sucks sometimes, of course.
Banyak orang tak paham, bekerja sesuai passion tetaplah tanggung jawab. Rosie tidak setuju dengan ungkapan choose a job you love, and you will never have to work a day in your life. Tetapi, ia juga tidak sepenuhnya setuju dengan anggapan bahwa bekerja sesuai passion adalah bullshit.
Untuknya, mencintai pekerjaan berarti tidak pergi saat hambatan datang dan ketika tiba saatnya karyanya bisa dinikmati oleh orang banyak, semuanya akan terasa setimpal.
Contohnya adalah saat buku pertamanya bisa menjadi salah satu karya yang berperan membangkitkan kembali genre horor remaja yang sempat mati suri. Lain waktu, perasaannya kembali penuh saat menandatangani seribu eksemplar pertama setiap buku barunya terbit. Melelahkan memang, tapi itu adalah salah satu kegiatan favoritnya.
Rosie bersyukur bahwa orang-orang terdekatnya tidak pernah meragukan atau menertawakan keputusannya untuk menjadi penulis. Jaden bahkan selalu jadi orang pertama yang membaca setiap karyanya. Jadi disaat-saat seperti ini, sudah jadi kebiasaan bagi Rosie untuk mencurahkan semuanya pada laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL KINGDOM COME ✔️
ChickLitJay kira kisah cintanya bersama Rosie tinggal selangkah lagi menuju selamanya, namun ternyata hati sang mawar tak sejalan. Akankah hubungan mereka yang sudah lebih dari satu dekade itu berlanjut, atau malah bertemu ujungnya? ________________________...