__________
the fourteenth part
©pearsnpearls, september 2021
__________
Hembusan angin menerpa wajah laki-laki yang sedari tadi muram itu. Sesekali matanya terpejam untuk menghindari gemercik air yang terbang-terbang akibat perahu yang ditumpanginya.
Tidak pernah satu kali pun dalam hidupnya, Jaden membayangkan akan melakukan apa yang akan ia lakukan sekarang. Mengejar cinta yang sebenarnya sudah lama lepas.
Dia sudah tidak tahan.
Merasa bersalah sendirian di tengah ketidakpastian sikap Rosie yang menurutnya semena-mena. Seharusnya tidak perlu serumit ini, tapi ego laki-laki yang terlalu tinggi dan hati perempuan yang hanya minta diterka tanpa memberi petunjuk membuat hubungan satu dekade lebih itu sekarang di ujung tanduk.
Dari kejauhan ia bisa melihat pasir putih yang mulai menyambut. Degup jantungnya semakin kencang, ditambah kepalanya yang pusing karena goncangan selama di perjalanan.
Percakapannya dengan Mark terus menerus berulang di kepala Jaden. Dia malu, karena Mark lah yang menyadarkannya kalau Rosie selama ini memilih dirinya. Rosie selama ini sebenarnya tidak kemana-mana.
Namun meski ternyata dekat, perempuan itu terasa sangat jauh. Bahkan lebih jauh ketimbang dulu, saat jarak antarbenua memisahkan.
Kembali ke langkahnya yang berat akibat sendal basah dan pasir yang menumpuk, Jaden menyeret kedua kakinya, seraya memicingkan mata karena matahari Nusa Lembongan masih terik meski hari sudah menjelang sore.
Laki-laki itu lagi-lagi harus mendatangi kekasihnya yang melarikan diri.
Informasi dari asisten pribadi keluarganya menyebutkan kalau gadis yang ia cari saat ini sedang ada di sebuah resort di pulau sebelah Bali. Jaden sebenarnya kurang suka mengambil cara ini. Memanfaatkan koneksi untuk memata-matai.
Namun toh gadisnya itu sempat mengunggah foto hamparan laut dengan latar khas yang tak ada di banyak tempat. Artinya, mungkin ia sudah tidak benar-benar sembunyi.
Pria itu pun sampai di satu titik pantai Nusa Lembongan yang tak terlalu ramai. Ada beberapa orang dengan baju selam terlihat duduk-duduk di pinggir, beberapa terlihat meneguk air kelapa, dan sisanya membersihkan pasir-pasir yang menempel di tubuh.
Matanya tertuju pada satu sosok wanita berambut cokelat yang sangat familiar. Begitu juga pria yang sedang duduk di sebelahnya.
Rosie dan Matthew terlihat terlalu akrab di mata Jaden. Cara mereka bercanda barusan membuat pria itu sangat tidak nyaman. Langkahnya otomatis jadi cepat, ingin buru-buru menyudahi kedekatan kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL KINGDOM COME ✔️
Chick-LitJay kira kisah cintanya bersama Rosie tinggal selangkah lagi menuju selamanya, namun ternyata hati sang mawar tak sejalan. Akankah hubungan mereka yang sudah lebih dari satu dekade itu berlanjut, atau malah bertemu ujungnya? ________________________...