Masalah Baru

1K 28 0
                                    

"Anu.. Tira, ayah sedikit penasaran," kata Wardi agak ragu untuk mengatakannya.

Alis Tira mengkerut lalu menoleh sedikit ke belakang dimana ayahnya berada.

Wardi jadi bingung sambil memeluk dan meremas-remas baju Tira.

"Apa!! Jangan minta yang aneh-aneh lagi. Sebentar lagi kita sampai," katanya kesal.

Wardi kembali terdiam duduk di belakang Tira sambil berpegangan pada bajunya.

Matahari masih belum keluar, tapi Tira memutuskan untuk mengantar ayahnya ke sawah lebih awal karna jarak dari rumahnya tidak dekat.

Setelah sampai di sawah, tampak teman-teman Wardi sudah berkumpul di saung tempat biasa mereka berisitirahat.

"Ini bekal. Jangan berharap ini makanan mewah yah, aku hanya masak dari bahan yang ada di kulkas saja," kata Tira memberikan kotak bekal pada ayahnya.

Setelah kotak itu di terima oleh ayahnya, Tira pun memutar motornya dan bersiap pergi. Tapi,

"Oh, nanti sore aku berniat ke rumah Gama. Mau ikut? Kalau mau nanti akan aku jemput," katanya lagi menoleh ke arahnya.

"Ooh.. boleh boleh. Jam setengah 4 ayah selesai. Maaf yah karna selalu merepotkan mu," katanya memelas.

Tira sangat kesal tiap kali melihat wajah ayahnya seperti itu. Pikirnya, orang tua itu seperti sengaja melakukan itu agar dia merasa bersalah karna sudah beberapa kali berbicara dengan nada tinggi.

"Sial siaal!! Wajah menyebalkan itu lagi!!!" Pikirnya geram.

"Baik baik!!!" Katanya jengkel sambil menggaruk kepalanya. Wardi tersentak karna Tira berbicara seperti itu.

"Sore nanti aku akan melakukan apapun yang ayah mau. Sekarang aku pergi dulu," katanya lalu bergegas pergi menarik gas motornya meninggalkan Wardi yang berdiri mematung dengan syal berkibar di lehernya.

**************

"45%"

Sebuah tendangan keras dari kaki kecil yang mengarah ke wajah beruang berbulu coklat itu di tahan dengan tangan besar.

Gooner yang berdiri di sebelah Candra benar-benar di buat terkejut karna Gama yang tadi bilang sudah baikan malah mengajak binatang piaraan nya dan juga robot pengawalnya sparing.

"46%"

Yang semakin membuatnya terkejut, tiap kali Gama berbicara menaikan tingkat persennya, kecepatan dan kekuatannya ikut bertambah.

Beruang coklat yang tadinya menahan serangan Gama dengan malas kini benar-benar meladeni seakan yang ada di hadapannya kini adalah musuhnya.

"Hahaha terlihat aneh yah?" Kata Candra tertawa.

Gooner tersentak lalu menggeleng menghadap Candra.

"Bukan itu masalahnya. Memangnya tidak apa-apa membiarkannya seperti ini? Shiro menyerang Gama seperti dia menyerang pemburu. Bahkan Shiro malah berubah Seperti robot tempur sungguhan," katanya panik.

"Hoo.. lalu?" Tanya Candra balik sambil tersenyum.

Alis Gooner berkedut mendengar Candra seakan meremehkannya.

Selagi mereka berbicara, ketiga tiba-tiba berhenti dan terlihat kalau Gama dan beruang nya bernafas berat. Robot perak yang kini berbentuk seperti manusia itu juga tampak sedang mengubah lengannya menjadi lebih besar.

Gooner sangat ingin menghentikan mereka. Tapi entah kenapa Gama terus menyeringai seperti menikmati pertarungan ini.

Gama pun menghela nafas lalu menarik kedua lengan bajunya sampai ke atas bahu dan melepaskan sandal yang dia pakai.

Kisah Kami (Part 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang