Untuknya

951 37 3
                                        

*GRRRAAAAAAOOR!!!!

Candra yang tengah tertidur lelap langsung terbangun setelah mendengar suara hewan meraung keras.

"Apa itu?"

Candra menoleh dan melihat Gooner yang tidur di sebelahnya juga terbangun karna suara itu.

"Semoga bukan hal buruk," kata Candra bergegas turun dari lantai dua bersama Gooner dan keluar dari kafenya.

Di tengah jalanan sudah ada banyak warga yang berkumpul seakan sedang menghalangi sesuatu di tengah-tengah mereka.

Setelah sedikit berusaha untuk mencoba melihat apa yang ada di dalam sana, Candra terkejut karna yang dia lihat adalah seekor beruang berbulu coklat tampak mencoba melarikan diri dari kerumunan warga.

"Shiro?"

Seluruh warga, termasuk beruang itu merespon suara yang berasal dari belakang barisan mereka.

"Tunggu tunggu semuanya," kata Candra mencoba melerai mereka dan menerobos masuk ke dalam.

"Lah bos Candra? Bos tau beruang ini?" Tanya salah satu warga yang ada disana.

"Iya maaf, beruang ini milik Gama. Dia tidak bermaksud membuat keributan disini," kata Candra mencoba meyakinkan semuanya.

Para warga pun kembali tenang setelah mengetahui itu. Tentu saja mereka percaya pada Candra, dia dan keluarganya sangat di kenal di kota ini maupun di kampung tempat Gama berada.

"Hei.. tenang.. tidak apa-apa.." kata Candra perlahan mendekat dan meletakkan tangannya di atas kepala beruang yang terlihat sedang waspada itu.

Setelah merasakan sentuhan Candra, beruang itu terlihat lebih tenang lalu dia duduk dan terlihat murung.

"Ada apa? Mana Gama?" Tanya Candra.

Beruang itu hanya terdiam tertunduk disana tidak memberikan respon apapun pada Candra.

"Ayah Candra, ada telpon,"

Candra dan para warga kini menoleh ke arah Gooner yang datang membawa HP milik Candra.

Alis Candra mengkerut karna yang menelponnya sepagi ini adalah Anna yang ada di Jakarta.

"Ya, ada apa gadis manis?" Tanya Candra.

"Ayah, maaf menelpon pagi-pagi begini. Tapi.. aku mau memberikan kabar baik untuk ayah," terdengar suara seorang gadis dari sebrang sana.

Alis Candra semakin mengkerut mendengarnya.

"Apa itu?" Tanyanya lagi.

Untuk sesaat tidak ada suara apapun disana, tapi suara selanjutnya benar-benar membuat matanya terbuka lebar.

"APA?? TIRA DI BEBAS KAN?" Teriak Candra terkejut.

Para warga dan sebagian anak buah Tira tertegun mendengarnya.

Para warga langsung bergegas bertanya bagaimana kondisi Tira saat ini, atau bagaimana kasusnya bisa berakhir dengan pembebasannya.

Sejak berita penangkapannya tersebar, para warga benar-benar khawatir padanya. Meskipun dia terlihat cuek dan kasar, Tira benar-benar menyayangi seluruh penduduk kota ini.

Candra pun menyampaikan pada semuanya apa saja yang di katakan Anna. Sampai persoalan kalau Gama membawa 20 orang pelaku sebenarnya pembakaran hutan saat itu.

Para warga langsung bersorak gembira mendengar kabar baik itu. Tapi mereka tidak tau kalau Candra tidak mengatakan satu bagian terakhir yang Anna katakan.

Di tambah, dia juga khawatir soal hubungan anaknya dengan Tira saat ini.

******************

Saat pertama pembebasan Tira, kedua orang itu saling bertatapan tanpa mengalihkan pandangan mereka kemana pun.

Kisah Kami (Part 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang