🖤75🖤

4.2K 312 16
                                    

||Happy Reading||

***

Setelah memasuki kamar, Jennie langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. Lain hal dengan lim yang duduk di pinggir ranjang tanpa menghilangkan senyum bahagianya

"Harabeoji kau.. kau kembali. Aku selalu percaya jika kau tidak akan pernah meninggalkanku. Pernikahan ku nanti  dengan Jennie pasti akan semakin bahagia untukku karena kau disana menemaniku seperti yang kuharap kan. Aku.. sangat senang,"

"Kau pasti semakin tampan harabeoji," gumam lim terkekeh geli

Tingkah lim tertawa kecil seperti itu ternyata sudah terlihat oleh Jennie yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan berbalut bathrobe. Alis mengkerut menatap tunangannya itu aneh

"Boo.." Jennie berjalan menghampiri lim dan duduk disampingnya

"Kenapa kamu tertawa seperti itu? Apa kamu memikirkan wanita lain?," Tuding Jennie mulai kesal

Gelak tawa lim terpaksa terhenti saat sudah mendengar tudingan yang di layangkan padanya dari gadis kucingnya

"Tentu saja tidak J. Untuk apa aku memikirkan wanita lain jika aku sudah mempunyai yang terbaik dan tercantik disini?," Lim menaik turunkan alisnya menggoda

Yang biasanya Jennie akan tersipu malu mendengar gombalan lim kini ia hanya menampilkan wajah datarnya. Hormon Jennie kini sungguh selalu berubah-rubah

Senyuman goda lim luntur "Arraseo. Aku tak memikirkan wanita lain J. Aku tadi tertawa karena berpikir pasti wajah harabeoji sekarang sangat tampan,"

Melihat keseriusan lim mendadak Jennie merasa bersalah "M-mianhae boo aku tidak bermaksud menuduhmu. A-aku juga tidak tau kenapa perasaanku sekarang selalu berubah," Jennie mengurut kedua sudut keningnya

Cup

Jennie langsung mendongak terkejut saat lim mencium bibirnya "Tidak apa J. Aku mengerti. Pasti ini karena anak kita. Sepertinya dia akan memiliki sifat sepertimu. Datar dan dingin," Lim terkekeh sambil mengelus perut jennie

"Kamu juga dingin boo. Dasar tidak sadar diri," cibir Jennie

Cup

"Darimana kamu belajar berbalas kasar seperti itu padaku hem?,"

"Bukan urusanmu. Sudah sana mandi aku mau tidur. Jangan kamu berani memeluk atau menciumku kalau kamu masih belum mandi,"

Jennie beranjak naik ke atas ranjang lalu berbaring memunggungi lim

Sementara lim hanya menggeleng sabar saat sifat Jennie kembali berubah. Mungkin jika bukan karena hormon hamil. Lim sudah daritadi makan hati akan ucapan Jennie yang sangat mencubit hatinya

"Semoga saat besar nanti. Kamu tidak seperti eomma mu sayang. Kau tau.. itu sangat mengerikan," Lim bergidik takut lalu segera beranjak masuk kamar mandi

Setelah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian yang sebelumnya sudah Jennie siapkan. Lim langsung segera berbaring di samping Jennie memeluknya dari belakang

"Aku tau kamu belum tidur J. Tidurnya jangan memunggungi ku," rengek Lim menduselkan wajahnya pada punggung Jennie

Jennie yang memang pada dasarnya belum tertidur harus menghela nafasnya pasrah saat lim memaksanya untuk berbalik

Baby J || Jenlim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang