🖤77🖤

4K 317 26
                                    

||Happy Reading||

***

"JENNIE KAU MAU KEMANA?," teriak Irene saat Jennie langsung berlari setelah menerima telepon.

Jennie segera berlari menuju garasi mobil membawa salah satu mobil disana dengan kecepatan tinggi. Isak tangis sudah terdengar sedari ia memutuskan panggilan Jisoo secara sepihak.

"Boo jebal jangan tinggalin J. Kamu berjanji untuk tidak terluka tapi kenapa kamu melanggar janjimu hiks,"

Flashback

Kring

Jennie mengambil ponselnya saat tiba-tiba berdering. Tertera nama Jisoo disana. Tanpa pikir lagi Jennie langsung mengangkatnya.

"Yeoboseyo oppa waeyo?,"

"J-jennie lim.."

Jennie seketika menegang mendengar suara lirih Jisoo saat menyebut nama lim

"W-waeyo? Ada apa dengan lim, oppa?," tanya Jennie dengan suara bergetar

"C-cepat kesini Jennie ke alamat *** oppa tunggu disini,"

Jennie yang sudah terlanjur panik langsung mematikan sambungan telepon nya dan berlari keluar mansion menuju garasi mobil. Mengabaikan teriakan Irene yang memanggilnya

Flashback end

Saat sudah sampai di tempat yang Jisoo katakan tadi. Jennie langsung keluar dari mobil dan berlari menuju sebuah gedung cukup besar. Awalnya Jennie bingung kenapa Lim ada di gedung ini. Namun karena kekhawatirannya yang sudah memuncak Jennie tidak perduli.

"LIM.." Teriak Jennie menggema di setiap sudut gedung

Saat akan kembali berjalan tiba-tiba seseorang menahan tangan Jennie dan langsung menariknya

"Lepaskan! Lepaskan aku! Kau mau bawa aku kemana?!," Teriak Jennie berusaha memberontak

Orang itu tetap diam sambil terus menarik tangan Jennie. Jennie tidak mengenali siapa orang itu sebab ia dia menggunakan topeng. Tapi Jennie tau kalau dia adalah seorang pria.

"Lepaskan aku! Aku mau mencari tunanganku. Apa kau yang membuatnya terluka eoh?," Jennie berusaha menahan isak tangisnya

Tetap pria itu tidak bergeming. Ia terus memaksa Jennie untuk ikut dengannya. Selama itu juga Jennie terus memberontak, tapi tenaganya tak cukup kuat. Orang di hadapannya ini adalah seorang pria. Tentu Jennie kalah telak. Apalagi ia sudah lemas karena terus menangis.

Mereka sudah sampai di sebuah pintu cukup besar. Namun setelahnya pria itu langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Kenapa dia meninggalkanku disini? Apa aku harus membuka pintunya?," Gumam Jennie bermonolog sendiri

Perlahan tangan Jennie terangkat memegang badan pintu lalu mendorongnya pelan. Sebelum pintu terbuka Jennie memejamkan matanya terlebih dulu. Saat tidak merasakan apapun Jennie membuka matanya. Hingga penglihatannya jelas, Jennie langsung menutup mulutnya terkejut dan kembali menangis.

"Boo.."

Lim nya. Tunangannya. Dia sedang berdiri di hadapannya. Lim terlihat sangat tampan sekarang. Berbalut tuxedo seperti calon pengantin.

Baby J || Jenlim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang