🖤29🖤

5.2K 352 10
                                    


Thanks untuk semua yang selalu semangatin author🖤
-
-
Author sayanggg kalian loveyouu all:3
-
-
Yukk let's continue the story:)
-
-

Enjoyyy...

Ruang Inap VIP

Author POV.

Seulgi dan Jisoo kini sedang menangis sambil menggenggam tangan lim. Dengan Jisoo disebelah kiri dan Seulgi disebelah kanan lim.

Mereka menatap lim dengan tatapan penyesalan dan juga kemarahan yang menjadi satu. Mereka menyesal karena tidak bisa menjaga dongsaeng yang mereka sayangi ini dari insiden itu. Dan mereka juga marah dengan orang yang menabrak lim. Meskipun orang itu adalah suruhan, tapi ia tetap bersalah telah menabrak lim.

"Lim jebal~ aku tau kau kuat, jebal jangan tinggalkanku. Jebal tetap disini denganku. Aku belum membalas semua kebaikanmu terhadapku. Aku mohon biarkan aku menghabiskan waktuku bersamamu sekaligus membalas semua kebaikanmu.  Bangunlah my dongsaeng, jika kau
bangun aku janji akan menyerahkan kepopuleranku dikampus padamu" batin Jisoo dengan terkekeh di ucapan terakhir

"Lim~ my dongsaeng. Maafkan hyung mu ini karena tidak bisa melindungimu. Aku sangat benci dengan diriku sendiri karena tidak bisa menjagamu. Tapi aku bangga padamu karena kau rela mengorbankan dirimu untuk orang yang kau cinta. Mungkin aku akan melakukan hal yang sama denganmu jika aku dan Irene diposisi kalian. Tapi jebal lim~ bangunlah, aku kekurangan my dongsaeng yang dingin dan datar. Aku, Jisoo, eomma appa, Jennie, dan yang lain akan menunggumu. Tidurlah untuk beberapa saat, tapi selepas itu bangunlah. Banyak orang yang kau sayang ingin melihatmu tersenyum lagi" Seulgi menatap lim dengan air mata yang terus mengalir dan menggenggam tangan lim erat

Mereka langsung berdiri dan menghapus air mata saat mereka mendengar suara pintu terbuka

Ceklekkk..

Jennie POV.

Aku memasuki ruang rawat lim dengan yang lain. Saat kami masuk, kami melihat Jisoo oppa dan Seulgi oppa sedang menangis sambil menggenggam tangan lim dengan Jisoo oppa disamping kanan dan Seulgi oppa disamping kiri lim

Air mataku kembali tumpah saat melihat kekasih yang sangat kucinta terbaring lemah diatas brankar dengan banyaknya alat pernapasan di mulut dan juga di dadanya. Ini sangat menyakitkan untukku!

"Kenapa? Kenapa kamu mendorongku saat itu boo. Harusnya J sekarang yang diposisi boo saat ini. Mianhae boo, kamu jadi seperti ini karena menolongku. But please don't leave me boo, J tidak tau apa yang terjadi jika kamu leave J alone" aku tetap menangis dan menangis seraya bangun dari kursi roda dan berjalan perlahan kearah tempat tidur lim

Seulgi oppa perlahan memundurkan dirinya membiarkan aku berdiri di tempatnya disamping lim. Ku pegang tangan lim mengecupnya dan mengelus tangan yang lemah itu. Aku menatap lim dengan sendu dan air mata yang terus saja mengalir tiada henti. Entahlah tangisanku ini seperti mempunyai tombol On dan Off yang kini sedang On

"Boo~ kenapa kamu merelakan diri boo untuk menyelamatkan J. Sekarang lihatlah dirimu, penuh dengan alat pernapasan. J sekarang merasa ini adalah semuanya salah J membuat boo seperti ini. Harusnya J yang terbaring disini dan memakai semua alat pernapasan yang boo pakai"

Baby J || Jenlim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang