HUSBAND | 02

4.1K 501 19
                                    

Hari ini keduanya sama-sama senggang, maklum hari Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini keduanya sama-sama senggang, maklum hari Minggu. Berhubung tidak ada hal yang bisa dilakukan dirumah, mereka memutuskan untuk keluar membeli beberapa barang kebutuhan rumah. Walau sudah tinggal berdua selama dua tahun, nyatanya Lisa masih membutuhkan beberapa barang keperluan rumah.

Lisa memang hobi belanja sejak dulu. Bedanya, sekarang dia belanja hal yang diperlukan dalam berumah tangga seperti panci, wajan, pisau, teflon, dan alat masak atau keperluan lainnya. Padahal dulu Lisa sukanya belanja skincare, baju, tas, sepatu, dan barang-barang yang dibeli dengan alasan comel. Windu senang karena Lisa bisa menyesuaikan diri.

"Yang sedang atau besar?" Windu sedikit tersentak karena dua pantat teflon hampir saja mencium dahinya saat dia menoleh.

"Besar."

"Oke, yang sedang." kata Lisa sambil menaruh teflon berukuran kecil di troli dan mengembalikan yang besar di rak. Padahal barusan Windu menyarankan yang besar supaya bisa menggoreng lebih banyak.

"Spatulanya yang hitam atau pink?"

"Hitam."

"Aku suka pink, jadi yang pink aja." baiklah, Windu tidak akan menjawab jika Lisa memintanya untuk memilih lagi.

Bergeser ke rak selanjutnya dengan Windu yang setia mengekor. Lelaki itu nampaknya sudah memantapkan niat untuk tidak menjawab jika istrinya bertanya lagi.

"Ini, pilih yang kanan atau kiri?" seperti dugaannya, wanita itu memegang dua cangkir berbeda di kedua tangannya dan meminta Windu untuk memilih.

"Terserah." jawab Windu dengan wajah datarnya. Sengaja supaya kelihatan kalau dia kesal.

"Ini cangkir buat kamu ngopi ya, seenaknya aja bilang terserah-terserah." ketus Lisa yang sempat mencubit lengan Windu. Apakah mencubit merupakan salah satu bentuk KDRT? Kalau iya, Windu mau lapor sekarang.

Windu hanya meringis sambil mengelus lengannya yang terasa panas itu. Kemudian ia kembali mendorong troli dan mengekori si wanita. Pada akhirnya cangkir yang masuk ke troli adalah pilihan Lisa sendiri.

"Ayaaaang, itu comel." Windu kembali tersentak kala Lisa tiba-tiba menepuk lengannya beberapa kali sambil melompat kegirangan dengan jari yang menunjuk sebuah benda, nampak seperti piring dengan ukiran yang menarik.

Semenjak menikah, mereka memang menerapkan sebuah panggilan untuk masing-masing, lebih tepatnya paksaan Windu. Lelaki itu memanggil sang istri dengan sebutan Lisayang, sedangkan si wanita memanggil sang suami dengan sebutan Ayang––tentu karena paksaan dari Windu. Walau pada akhirnya Lisa setuju, tapi wanita itu hanya mengatakannya saat sedang dalam mode manja atau memiliki suatu keinginan yang harus segera dituruti.

"Ayang, mau itu. Boleh ya?" Windu suka kalau Lisa jadi manja. Tapi terkesan aneh kalau Lisa yang galaknya mengalahkan emak-emak naik motor itu berubah manja untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

HUSBAND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang