HUSBAND | 14

1.8K 331 9
                                    

Lama-lama Windu frustasi kalau begini terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama-lama Windu frustasi kalau begini terus. Ini sudah lima hari semenjak kepergiannya ke China, dan masalah perusahaan belum juga mereda. Heran, memang apa yang dilakukan karyawan disini sampai dia harus ikut turun tangan? Lagipula bagaimana bisa masalah sebesar ini muncul di perusahaan papanya?

Dia diberi waktu selama seminggu oleh Lisa, dan terhitung kurang dua hari lagi mulai dari sekarang. Satu masalah pada perusahaan papanya terselesaikan, masalah lainnya antri untuk datang dan segera diproses lalu pulang. Iya, urutannya seperti orang yang tengah mengantri di depan kasir.

Akankah dia bisa menyelesaikan sisa masalah ini selama dua hari?

Selama 5 hari Windu serasa jadi orang gila disini. Tidak ada Lisa dan hanya berjumpa via video call. Selalunya ada yang memeluknya ketika sedang pusing seperti ini, tapi sekarang tidak ada. Biasanya ada yang menciumnya ketika frustasi, tapi disini tidak ada. Harusnya ada yang memberinya semangat disaat dia sedang lelah, tapi mendengar suara wanita itu lewat telepon rasanya tentu beda jika mengatakannya secara langsung.

Entahlah, sepertinya Windu terlalu bucin dengan wanita itu.

Oh astagaaa, kapan ini akan segera selesai? Lagipula dia diminta kesini untuk menyelesaikan masalah perusahaan, tapi ujung-ujungnya disuruh mewakili papanya sekalian. Iya, menghadiri rapat, menandatangani ini-itu, memberi ijin, semua lah pokoknya dia yang bertanggung jawab pula.

Ngeselin memang orang-orang di perusahaan papanya itu. Tidak tahu apa kalau dia ini sudah kepalang rindu dengan istrinya?

"Selamat siang, tuan Winwin! Sekarang sudah saatnya untuk pergi menghadiri rapat bersama tuan Li." wanita itu, Yiyang, kembali masuk ke ruangannya untuk mengingatkan perihal rapat. Entah kenapa Windu jadi kesal dengan wanita itu saat sedang mengingatkan pasal rapat.

Windu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sebenarnya dia malas menghadiri rapat-rapat seperti ini. Tapi daripada panjang urusannya dan pihak perusahaan lapor ke papanya, mending turuti saja.

Windu melangkahkan kakinya dengan malas keluar dari ruangannya, dengan Yiyang yang berjalan dibelakangnya.

"Aww!" Windu sedikit terkesiap kala seseorang tiba-tiba menyentuh lengannya, lebih tepatnya menggunakan lengannya untuk berpegangan. Ternyata perempuan di belakangnya itu tiba-tiba heels yang dipakainya lepas dan otomatis dia kesleo, mungkin.

"Kau baik-baik saja?" tanya Windu antara bingung dan khawatir. Dia bingung harus melakukan apa pada wanita ini, juga khawatir pada rapatnya jika wanita ini tidak bersamanya.

Wanita itu mengangguk, "Tidak apa-apa, tuan." ucapnya. Dan ucapan itu malah membuat Windu semakin bingung.

"Maaf, tapi saya harus mengatakan ini dan saya butuh pertolongan Anda."

"Apa itu?"

"Bisa gendong saya sampai ruangan saya? Saya tahu mungkin ini kurang sopan, tapi hanya ada Anda disini. Saya benar-benar tidak bisa berjalan sendiri."

HUSBAND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang