HUSBAND | 12

2K 371 14
                                    

Lisa menatap suaminya yang tengah bersiap untuk pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap suaminya yang tengah bersiap untuk pergi. Dia merasa sedih karena akan ditinggal oleh Windu selama seminggu karena pekerjaan. Lelaki itu akan pergi ke China, mengurus perusahaan papanya yang sedikit terkena masalah disana.

Wanita itu mengusap air matanya yang menetes begitu saja, padahal dia sudah berusaha mati-matian untuk menahannya supaya tidak meluncur dari matanya. Entahlah, semenjak hamil dia jadi sering menangis. Bahkan kemarin dia menangis karena menonton Masha, kartun kesukaannya.

"Jangan pergi!" bujuk Lisa sambil memeluk pria itu dan membenamkan kepalanya di dada sang suami. Tak peduli baju lelaki itu basah karena terkena air matanya, dia hanya ingin mencium aroma khas yang tidak akan bisa dirasakannya selama seminggu ini. Yakin kalau dia akan merindukan lelaki itu.

Terkesan lebay memang. Diluaran sana pasti ada lebih banyak pasangan yang berpisah cukup lama dibanding mereka. Tapi sekarang Lisa sedang hamil, dan dia tidak pernah sekalipun ditinggal sampai selama itu oleh Windu.

"Jangan nangis! Aku janji akan selesaikan ini secepatnya. Janji kalau seminggu itu yang paling lama, tidak akan lewat dari satu minggu." ujar Windu sambil mengelus pucuk rambut sang istri dan sesekali menciumnya. Sebenarnya dia tak rela meninggalkan istrinya disini. Tapi mau bagaimana lagi, ini adalah urusan pekerjaan. Dia akan segera menjadi pewaris perusahaan papanya, jadi harus bisa menyelesaikan masalah kali ini. Ingin membawa wanita itu untuk pergi bersamanya pun juga tak bisa. Walau usia kandungan Lisa masih dua bulan, tapi dia tidak tega kalau membiarkan wanita hamil itu naik pesawat dan melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Wanita itu mendongakkan kepalanya, "Janji ya? Kalau sampai lebih, kita kemusuhan beneran." rajuknya dengan suara parau sehabis menangis.

Windu terkikik gemas melihat wajah wanitanya yang terlihat lebih membengkak dibanding hari-hari biasanya. Dia menyingkap poni yang menutupi kening indah itu lalu mengecupnya. Tak sampai disitu, ia kini beralih mengecup kedua mata Lisa, pipinya, hidungnya, dagunya, lalu bibirnya dengan sedikit lumatan disana. Dan yang terakhir, dia jongkok untuk menyamakan tingginya dengan perut sang wanita.

"Jagain bunda, ya! Jangan nakal di perut bunda. Ayah mau pergi sebentar." pamitnya sambil berbisik pada perut Lisa. Dia tahu janinnya masih belum terbentuk sempurna di dalam sana, masih belum bisa mendengarkan apapun yang dia katakan. Tapi itu sudah jadi kebiasaannya semenjak Lisa hamil.

Setelah memberikan tiga kecupan pada perut Lisa, ia berdiri dan melihat wajah sembab istrinya. "Aku berangkat dulu ya. Habis ini Yoga sama Karina akan datang, mereka yang akan nemenin kamu selama aku ga ada." ucapnya.

Yoga dan Karina? Dua bocah SMA itu? Bukannya menemani Lisa malah jadi mirip taman kanak-kanak.

Yoga dan Karina? Dua bocah SMA itu? Bukannya menemani Lisa malah jadi mirip taman kanak-kanak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HUSBAND✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang