Author Note : New Story

394 32 1
                                    

Aku akan menceritakanmu sebuah cerita. Sebuah kenangan, lebih tepatnya. Menyakitkan tapi juga begitu indah. A bittersweet memory, mereka menyebutnya. Memori yang tersimpan rapih di sel-sel kecil dalam otakku, tak bisa aku menghapusnya meski sudah sekian tahun berlalu.

Cerita ini adalah kisah cinta yang begitu istimewa. Mungkin sebagian besar orang tak akan menerimanya, bahkan mau mendengarnya saja enggan. Hanya mereka yang terpilih yang bisa memahami, mengerti, merasakan, dan bahkan merasakan koneksinya ketika cerita ini kujabarkan. Pertemuan antara dua anak manusia yang hidup penuh kemalangan, kemudian menjadi sedekat perangko dan surat, kemudian menjadi saling mengasihi satu sama lain. Salah satu anak manusia itu adalah diriku dan satunya lagi adalah sahabatku, sekaligus... segala-galanyaku. Aku masih mengingat sangat jelas bagaimana pertemuan kami waktu itu. Semua akan aku jabarkan di cerita ini.

Ini adalah kisah cinta yang begitu indah, tapi juga diselimuti oleh kebohongan. Kebenaran yang sampai kapanpun tak akan bisa diungkapkan. Aku sangat menyesal karena harus menanggung dosa dan beban ini sampai sekarang. Penyesalan memang selalu terjadi belakangan. Begitu sadar, semua kesempatan yang selama ini terpapar di depan kita hilang begitu saja. Yang hanya bisa kita lakukan adalah kembali melanjutkan hidup meski dengan suasana hati yang selalu kalut.

Sebentar lagi, kisah ini akan dimulai. Namun, sebelumnya aku ingin memberitahumu semua bahwa kisah ini tidak cocok untuk mereka yang berhati lemah. Karena aku akan menceritakan secara gamblang bagaimana kehidupanku dari sebelum bertemu dengan sahabatku sampai sesudah kehilangannya. Aku harus memperingatkanmu bahwa kisahku ini sangatlah kejam. Tapi, aku berusaha untuk mengingatnya kembali demi bisa menceritakan padamu tentang dia, bahkan meski harus membuka luka lama yang membuatku mengidap penyakit PTSD.

Kini, kisah ini akan aku mulai. Duduklah dengan nyaman, siapkan makanan ringan dan air minum kalau perlu. Dalam hitungan detik, lampu akan dimatikan dan tirai akan tertutup.

So, let's begin...

Halo, semua! Aku kembali dengan fanfiction yang berbeda dari married couple kita, Denita, yang mungkin sebentar lagi tenggelam🥲 karena itu aku gak bisa ngelanjutin A Day in the Life of Dnd, soalnya udah nggak ada momen lagi🥲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halo, semua! Aku kembali dengan fanfiction yang berbeda dari married couple kita, Denita, yang mungkin sebentar lagi tenggelam🥲 karena itu aku gak bisa ngelanjutin A Day in the Life of Dnd, soalnya udah nggak ada momen lagi🥲

Kali ini aku akan mempersembahkan sebuah AU yang mungkin agak dark dan depressing, ya. Jadi, sebelum mulai baca ini, mohon dipikir hati-hati. Aku takut kalian malah jadi sebel dan marah sama aku karena aku bakal bikin hidup Denise di sini menderita banget... begitu pun Dita... Kali ini, bukan cerita uwu khas Denita, ya. Meski nanti juga ada uwu-nya sih, cuma pasti lebih banyak sakit-sakitnya.

Intinya, ini cerita bakal sangat berbeda dengan A Day in the Life of Dnd yang lucu dan manis. Ini mungkin bakal manis, cuma manis yang bikin nangis juga gitu. Ya, susah deh jelasinnya. Mending langsung baca aja, ya, kalau berminat!

Selamat membaca dan jangan lupa vomment!

- naddiyandra

A Day in the Life of D&dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang