Dita x Hansol

1K 79 41
                                    

DENISE POV

Waktu berjalan sangat cepat. Gak terasa, Secret Number sudah mau jalan empat bulan. Aku dan anggota lainnya benar-benar bersyukur atas kesempatan yang diberikan selama empat bulan ini. Kami diundang tampil di sana-sini, diundang ke berbagai variety show yang menyenangkan, bertemu dengan fans meski hanya lewat video call, mendapatkan first trophy, dan bahkan punya akun official di Vlive.

Di sisi lain, aku pun sampai dua kali diundang ke King of Masked Singer. Yang pertama sama Soodam, yang kedua bareng Dita, dan dua-duanya menyenangkan. Semua panelist di sana lucu dan ramah.

Selain itu, aku juga diundang menjadi bintang tamu di K-Pop Daebak Show dan bertemu Eric Nam. Bayangkan lah, seorang Eric Nam di hadapanku! Semua itu adalah pengalaman yang sangat berharga buatku.

Dita pun juga mendapatkan banyak kesempatan sepertiku. Dia diundang ke acara KBS World Indonesia dan bertemu Hansol serta Loudi di sana. Kebetulan, aku menonton acaranya, jadi aku bisa sadar kalau Dita terlihat nyaman banget di acara tersebut. Mungkin, karena dia akhirnya bisa ngomong Bahasa Indonesia setelah sekian lama harus ngomong Bahasa Inggris atau Bahasa Korea.

Overall, aku suka acara KBS itu, apalagi saat Dita keasyikan nge-dance sampai gak mau udahan. Meski pun aku gak terlalu mengerti apa yang mereka katakan karena sama-sama menggunakan Bahasa Indonesia, tapi, tetap aja, senang rasanya lihat dia begitu. Dita yang sesungguhnya adalah yang seperti itu dan aku bangga padanya bisa menguasai acara tersebut seorang diri, tanpa ditemani oleh anggota Secret Number lainnya.

Meski begitu, aku gak bisa bilang kalau aku suka host-nya. Hansol memang menyenangkan, Loudi juga sama. Mereka bisa membuat Dita nyaman ketika berada di antara mereka. Cuma, aku agak gimana gitu sama this Hansol guy. Sepertinya, dia tertarik sama My Bubu, deh. Aku bisa merasakannya. Kenapa begitu? Karena aku juga tertarik sama Dita.

Belum lagi, banyak fans yang mengatakan bahwa mereka cocok bersama, bahkan fans juga merestui mereka berdua. What? Dita punyaku. Dia pacarku. Mana mungkin dia pacaran sama Hansol, ketika dia selama ini sudah menjadi milikku?

Tapi, aku diam saja karena diam adalah emas. Aku gak mau membesar-besarkan rasa tidak sukaku. Kalau orang-orang tahu kami pacaran, bisa geger dunia. CEO aja belum tahu soal hubungan kami berdua. Biarlah para fans mengarah perhatian mereka ke Jinny-Dita aja, meski sebenarnya aku juga jealous sama mereka. Sedikit, sih. Tapi, daripada melihat Dita dijodohkan dengan Hansol, aku lebih baik melihat fans menjodohkan Dita dengan Jinny.

Kenapa? Soalnya gak mungkin, lah!

Jinny udah kalah dariku dari dulu. Memang, dia duluan yang dekat sama Dita, tapi pada akhirnya yang memiliki hatinya itu aku. Pada akhirnya, Dita hanya mencintaiku. Dan lagian, mereka cuma sahabatan aja, kok. Jinny biasa aja sama Dita. They love each other platonically. Sementara, aku dan Dita itu romantically.

"Kamu kenapa ngomong sendiri, babe?" tanya Dita tiba-tiba dan membuatku hampir lompat.

Anjir, malu banget kepergok ngomong sendiri sama pacar.

Aku cuma bisa cengengesan sebagai balasannya, lalu kabur dari hadapan perempuan itu dan pergi menuju dapur untuk mengambil minum. Aku tahu dia pasti menganggapku agak gak waras.

***

Remember the words you told me
You'd love me 'till the day I die
Surrender my everything
'Cause you made me believe you're mine

Seperti hari-hari biasanya, aku mengisi waktu luangku dengan bernyanyi diiringi gitar kesayanganku. Kali ini, aku gak bernyanyi di kamar, tapi di ruang tamu. Sementara, Soodam di sebelahku asyik memainkan handphone-nya.

A Day in the Life of D&dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang