Selamat membaca 😍
Jangan lupa vote dan coment nya!!🔥
Follow: ragilrenisa_
****
"Jadi..?"
"Gue nggak tau--" jawab Rangga tak bersemangat Samma sekali.
"Nggak tau? Ck! Rangga, Rangga.. kapan sih lo berubah?! Lo nggak bisa terus-terusan seperti itu. Mereka nggak salah, nggak seharusnya lo perlakukan mereka seperti wanita murahan! Sadar! Dosa lo yang dulu-dulu juga belum kelar, terus sekarang lo bikin dosa lagi?"
Menarik nafas dalam, menghirup oksigen banyak-banyak untuk mengisi paru-parunya yang kosong hingga terasa penuh. Bingung harus menanggapi seperti apa, karena benar apa yang baru saja dia dengar. Wanita-wanita itu tidak bersalah.
"Gue cuma pengen orang-orang juga ngerasain yang nyokap gue rasain--"
"Wow! Lo tolol man. Sumpah! Mereka nggak tau apa-apa soal nyokap lo dan yang nyokap lo rasain. Bukan mereka yang buat tante Gita seperti itu. Jadi.. kalo lo mau bales dendam buat tante Gita jangan sama orang-orang yang nggak bersalah!" Potong orang didepan Rangga dengan cepat.
"Terus gue harus bales ke siapa, brengsek?!"
"Bales ke orang yang bersangkutan. Lagi pula.. sekarang nyokap lo udah bahagia sama suaminya, sama kehidupan barunya. Kenapa lo masih juga ngungkit yang udah lewat?--gue tau lo nyimpen banyak sekali luka. Tapi bukan berarti lo bisa nyakitin orang lain seenak jidat lo supaya mereka juga ngerasain apa yang pernah lo rasain. Lo salah!"
Benar.
Seharusnya Rangga membalas rasa sakit hatinya pada orang yang menyakiti Gita--ibunya. Bukan pada wanita-wanita yang tidak bersalah, bahkan mereka sama sekali tak mengetahui apa yang terjadi pada kehidupan Rangga di masa lalu.
"Gue nggak ada niat sedikitpun buat nyakitin Resna.." sela Rangga lirih.
"Well.. gue paham. Semua terjadi bukan karena niat. Tapi karena ada kesempatan." Tukas lawan bicaranya acuh sambil mengangkat kedua bahu.
Lucu sekali.
Tak ada niat menyakiti, tetapi dia membuat orang lain babak belur.
"bukan gitu maksud gue--"
"So..?"
"Gue cuma nggak suka lihat dia dideketin sama cowok lain selain gue!" Nada suaranya naik beberapa oktaf, membuat si lawan bicara heran sekaligus.. kesal mungkin.
Mengangkat sebelah alisnya tinggi, memajukan tubuhnya hingga menyentuh pinggiran meja. "Pardon?-- Gue nggak salah denger nih.. emang lo siapa nya tuh cewek? Pacarnya--bukan kan? Kalian cuma sebatas partner sex!"
Deg.
Benar apa yang dikatakan manusia didepannya. Mereka tak memiliki hubungan, dia bukan kekasih dari Resna. Hubungan mereka hanya sebatas untuk memuaskan kebutuhan batin satu sama lain saja. Tidak lebih. Lalu kenapa dia harus bertingkah seperti seorang kekasih yang tengah dilanda cemburu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
General Fiction[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...