Happy reading
🍁🍁🍁🍁🍁
Matahari sudah tinggi tapi wanita yang berada didalam sebuah kamar bernuansa merah muda tersebut sepertinya belum ingin keluar dari mimpi indahnya, dia kelelahan setelah melakukan perjalanan udara lebih dari sepuluh jam dan baru tiba di Indonesia pada pukul dua dini hari.
Dia dan suaminya tak pulang kerumahnya sendiri melainkan kerumah orang tuanya meskipun jarak dari bandara kerumah nya jauh lebih dekat dari pada kerumah orang tuanya, hal itu dikarenakan anak yang sangat ia rindukan berada disana.
Selama mereka berada di luar negeri terus selama satu minggu, si kecil memang di titipkan dirumah orang tuanya dan itu atas keputusan bersama.
Tak berapa lama ada seorang pria tampan mengenakan Jogger pants berwarna abu-abu serta kaus hitam masuk kedalam kamar dengan menggendong bocah kecil berumur satu tahun dan berpenampilan sama dengannya, bocah kecil itu tak henti berceloteh dan sesekali tertawa.
Sepertinya mereka berdua tak pernah memakai pakaian yang tak sama, entahlah itu ide siapa yang jelas mereka berdua terlihat sangat kompak dan membuat siapa saja yang melihat pasti akan iri.
Pria berumur sekitar sembilan belas itu berjalan menuju ranjang dan menurunkan si kecil disana lantas si kecil yang juga sangat tampan itu pun langsung merangkak naik ke tubuh wanita yang masih tertidur pulas.
"Ma..ma.."
"Ma..ma.."
Sambil menepuk pelan wajah wanita yang masih terbuai dengan mimpinya bocah itu terus saja memanggil bahkan sesekali mengecup bagian wajahnya hingga meninggalkan jejak basah karena ludahnya, ah lucu sekali.
Sedangkan si pria dewasa yang tadi menggendongnya justru asik memperhatikan bocah itu mengganggu ibunya sambil menahan tawa, biarkan saja si kecil melakukannya sampai si ibu terbangun.
Beberapa saat kemudian wanita itu pun bangun karena merasa tidur nyenyaknya terusik, dan saat membuka mata wanita yang tak lain adalah Resna langsung menampilkan senyum cerah nya saat melihat sang putra sedang tertawa, dan di di belakangnya ada sang adik yang juga tertawa.
“Sayang mama!!” Resna mengecupi pipi anaknya hingga Rega tertawa karena rasa menggelitik yang ditimbulkan oleh ibunya.
“Anak mama pagi banget bangunnya—“
“Ini udah siang kak bukan pagi lagi!” celetuk Edho memotong ucapan Resna yang mengatakan jika ini masih pagi padahal ini sudah hampir jam sepuluh.
Resna terbelalak. “Serius?!” tanyanya setengah tak percaya, rasanya dia baru saja memejamkan mata tapi kenapa hari sudah siang.
Edho mengangkat bahu saja sebagai jawaban, lalu dirinya asik menyembunyikan wajah di bagian punggung kakaknya—dia mengantuk karena sejak pukul empat pagi Rega sudah terbangun dan mengajaknya bermain.
Resna yang mendapati tingkah adiknya justru tersenyum dan mengusap lembut lengan adiknya yang melingkar diperut, adiknya memang terkadang seperti ini—meskipun mereka jarang sekali terlihat akur tapi sebenarnya Edho adalah sosok yang sangat manja pada kakaknya.
Terkadang memang Resna sangat merindukan adiknya yang manis seperti ini, tak melulu membangkang dan melawan padanya.
“Astaga suami gue kemana?!” Resna berteriak seolah baru ingat jika dia memiliki suami, seingatnya semalam Rangga berada dikamar ini bersamanya dia yakin itu tapi sekarang suaminya sudah tak berada di kamar ini, lalu kemana, suaminya masih memiliki waktu cuti hingga dua hari kedepan jadi tak mungkin dia ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
General Fiction[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...