MY BEST PARTNER || Chapter.50

10.4K 1.1K 139
                                    

Happy reading

🕊️🕊️🕊️

Beberapa hari kemudian || sekitar tengah malam di kamar utama..

Seprai yang berantakan serta pakaian-pakaian berserakan di lantai seperti sebuah ciri khas untuk pasangan yang tengah memadu kasih, suara kulit bersentuhan serta desahan-desahan dan geraman halus bagaikan sebuah alunan melodi indah di tengah malam yang sunyi. Sinar rembulan mengintip dari ventilasi kamar dengan pencahayaan temaram tersebut seakan menjadi sebuah lampu sorot pada dua manusia yang sedang bergerak hebat diatas ranjang. Suhu AC yang dingin pun sepertinya kalah dengan hawa panas yang mereka ciptakan dan pengharum ruangan dalam kamar juga tak berfungsi saat aroma percintaan begitu menguar hebat disana.

Mereka adalah Rangga dan Resna, memang siapa lagi-mereka seperti memanfaatkan waktu malam ini, berada dirumah besar yang megah dan hanya berdua karena putra mereka tengah menginap dirumah orang tua Resna.

Dinding kamar serta hiasan yang menempel seolah ikut menikmati percintaan panas mereka sejak beberapa jam lalu. Keduanya seperti tak kenal rasa lelah barang sedikit saja, meskipun sudah melakukannya sejak berjam-jam lamanya tapi mereka tetap terlihat bergairah.

Tatapan penuh cinta dan memuja saling mereka lemparkan satu sama lain, masing-masing dari mereka saling mengagumi keindahan tubuh pasangannya yang tak pernah memberi rasa bosan. Semuanya nampak sempurna tanpa cacat sedikitpun.

"i love you!" Bisik Rangga serak.

"i love you more!" Balas Resna.

"I want to ask you something.." sejenak Rangga menghentikan gerak tubuhnya, mengunci tatapannya pada mata sayu Resna yang masih berkabut gairah. Rangga bertemu dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya digunakan untuk membelai wajah penuh peluh istrinya.

"What?" Resna mengusap bibir Rangga lambat-lambat.

"I want a baby" Rangga menjawab dengan tatapan penuh harap kemudian menghisap jemari istrinya dengan lembut.

Resna mengangkat alis, membalas tatapan suaminya penuh cinta. Meminta seorang bayi katanya-sebenarnya dia juga menginginkan hal yang sama tapi entahlah..

Tak menjawab untuk sekedar mengiyakan atau menolak keinginan suaminya, Resna justru menarik bagian belakang leher Rangga lalu melumat bibir suaminya dengan lembut.

Resna tak ingin menjanjikan sesuatu yang dia sendiri belum tentu bisa memberi, bukankah semua tergantung pada usaha dan Tuhan.

Rangga tersenyum berusaha menelan kekecewaan karena sang istri tak memberi jawaban untuk permintaannya. Sepertinya Resna belum siap untuk mengandung anak kedua-baiklah Rangga akan memaklumi nya karena mungkin Rega juga masih terlalu kecil untuk memiliki seorang adik.

"Ngga usah di pikirin." Ucapnya, melumat kembali bibir Resna yang terbuka dan kemudian melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda hingga puncak kenikmatan itu tiba, Rangga dengan cepat melepaskan miliknya dan menyemburkan cairannya secara asal.

Tidak.

Dia tak akan menumpahkannya didalam rahim istirnya setelah mengetahui jika Resna belum siap untuk memiliki anak kedua. Meskipun Resna tak mengungkapkan nya secara gamblang tapi Rangga sangat tahu dan itu terlihat jelas dari ekspresi wajahnya saat Rangga meminta anak kedua beberapa saat lalu.

MY BEST PARTNER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang