Follow dulu sebelum membaca: ragilrenisa_
Happy reading ❤️
****
Berbalik. Menampilkan seulas senyum yang tak sampai ke mata. Kembali duduk di sebelah Rangga dengan posisi seperti pertama dia duduk.
Resna menelan ludah. Berusaha membasahi kerongkongan yang mendadak kering.
"Oh ya, Amel siapa? Mendadak suaranya serak. Nyaris terbata.
****
Sepuluh menit berlalu. Namun Rangga kembali ke mode bungkam. Padahal Resna sudah membatalkan niatnya untuk ke dapur dan lebih memilih tetap disana. Memasang telinga untuk menjadi pendengar yang baik.
"Em-Ehm.. tadi lo bilang siapa? Amel... Dia siapa emang?" Tidak perlu bertanya. Sebenarnya Resna tau siapa Amel. Tobias pernah menceriterakan tentang ini.
"First love gue.. dia cantik!" Jawab Rangga tegas. Begitu yakin.
Resna mengangguk. Berusaha terlihat biasa dan menjadi lawan bicara yang baik. Karena dia tahu betul, Rangga butuh teman untuk mengobrol. "Ohh.. lo kangen sama dia, atau... Masih cinta dan pengen balikan gitu sama dia?" Resna tercekat. Kenapa rasanya begitu sakit saat mengatakan hal itu. Padahal sah-sah saja. Tak ada hubungannya dengan Resna.
"Kita nggak jadian."
"Lalu?" Memasang wajah penasaran. Resna ingin Rangga segera menceritakan keseluruhan tentang Amel.
"Dia pergi. Dia ninggalin gue gitu aja. Padahal gue belum sempet bilang kalau gue cinta sama dia!" Rangga nampak begitu lemas. Matanya kian sayu. Antara lelah dan mengantuk.
"Why?" Tenggorokannya begitu kering sekarang. Kenapa mendadak dia merasa sesak.
Rangga menggeleng. Mengusap wajahnya kasar kemudian melontarkan kalimat yang cukup mengejutkan. "Dia hampir mati karena gue. Karena obsesi gue!" Semakin lama suara Rangga semakin pelan. Bahkan nyaris seperti bisikan.
"Obsesi?" Resna mengulang perkataan Rangga. meyakinkan pendengaran nya, memastikan salah atau tidak.
Rangga tak menjawab. Dia sedikit menggeser tubuhnya dan merebahkan kepalanya di pangkuan Resna. Menyembunyikan wajahnya ke perut Resna. Kedua lengannya melingkar di pinggul ramping wanita itu.
Resna bingung. Namun tak berkata apapun.
Selang beberapa menit, dengkuran halus terdengar. Menandakan jika Rangga sudah tertidur. Mendadak Resna merasa pandangannya buram. Resna menangis. Ia merasa begitu sakit setelah mendengar cerita tentang Amel langsung dari bibir yang biasa mengecupnya. Meskipun tak keseluruhan, tetapi Resna sudah cukup paham posisi Amel di hidup Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
General Fiction[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...