Selamat membaca 😍
Jangan lupa vote dan coment nya!!🔥
Follow: ragilrenisa_
WARNING 21++⛔‼️
****
Hari-hari berjalan seperti biasa, Rangga dan Resna melakukan hal seperti biasa tanpa ada pembahasan tentang hubungan mereka berdua sebagai partner ranjang apalagi didepan Icha.
Sesekali Resna juga menginap di apartemen milik Rangga dan yang pasti mereka akan melakukan kegiatan panas seperti yang sering mereka lakukan.
Dan tentu saja Rangga menggunakan ide gilanya untuk menuntaskan imajinasi seksualnya, hal itu terkadang membuat Resna tak habis fikir.
Sebenarnya Resna ingin sekali melakukan hubungan sex secara normal, tak seperti yang biasa Rangga lakukan. Terkadang Rangga akan menggunakan benda-benda disekitar untuk membantu menuntaskan imajinasi nya yang luar biasa.
"Jadi pergi nggak kita?" Sebuah suara mengentrupsi Resna yang sedang asik memikirkan tingkah sahabatnya ketika sedang berhubungan intim dengan nya.
"Jadi. Bentar gue beresin meja dulu." Kemudian bergegas membereskan meja kerjanya, lalu mengambil tas dan ia sampirkan di bahu kirinya.
"Yuk!"
..
"Jadi lo masih tetep ngindarin pak Barra?" Resna dan Icha saat ini sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan tak jauh dari kantor.
Mereka berencana mencari gaun untuk menghadiri acara aniversarry kantor tempat mereka mengumpulkan pundi-pundi tabungan, Asgard enterprise.
Acara tersebut akan digelar lusa, atau lebih tepatnya Sabtu malam. Di sebuah hotel bintang lima yang merupakan salah satu aset dari Agnibrata group.
Icha hanya mengangkat bahu acuh sebagai respon.
Resna memutar bola matanya jengah. "Sebenernya pak Barra tuh ada salah apa sih sama lo sampe lo ngindarin dia mulu?"
"Nggak ada." Jawab Icha polos.
"Nggak ada kan? Terus kenapa lo--"
"Res, ini tuh bukan tentang dia salah apa sama aku!" Potong Icha cepat.
"So?" Masih dengan kedua tangan yang sibuk mengendalikan kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
General Fiction[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...