Selamat membaca 😍
Jangan lupa vote dan coment nya!!🔥🔥
Follow me: ragilrenisa_
****
"Icha beneran nambah cuti sampe beberapa hari kedepan?" Sambil menyantap makan siangnya, Rangga menanyakan hal yang belum dia tau secara jelas.
Saat ini Rangga dan Resna sedang manikmati makan siangnya di cafe depan kantor.
"Iya. Katanya Icha sakitnya kambuh lagi. Untung kemaren itu gue bawain kan obatnya dia, jadi lumayan kan sedikit membantu." Jawab Resna.
"Lo tau darimana?"
"Pak Barra nelpon gue waktu itu, bilang kalo Icha sakit lagi terus dia minta tolong gue bilang Icha perpanjang cuti."
"Gue kasian deh sama Icha.." Rangga mengehentikan suapan makan siangnya. "Cewek baik kayak dia aja masih ada yang nyakitin, sampe trauma lagi. Gue heran sama mantan calon suami nggak tau dirinya itu. Bisa-bisanya nyia-nyia'in cewek kayak Icha."
"Namanya juga laki. Nggak pernah cukup sama satu cewek." Bibir Resna mencebik.
"Lo nyindir gue?"
Resna mendengkus lucu. "Gue, nyindir lo? Ngapain? Gue ngomong apa adanya aja sih, kalo lo merasa kesindir ya sorry."
Menggelengkan kepala malas menanggapi ocehan Resna yang pasti akan merambat kemana-mana. Apalagi setelah kejadian beberapa hari lalu setelah kepulangan mereka dari rumah Icha.
"Terus sekarang Icha gimana? Dirawat lagi?"
"Nggak. Nggak separah waktu itu sih, katanya kemaren dia cuma mual sama pusing aja. Tapi ya tetep aja dia keinget sama kejadian-kejadian masa lalu." Resna berbicara dengan nada pelan. Tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada sahabatnya disana.
Rangga mengangsurkan tangannya untuk menggenggam tangan Resna. Dia pun ikut merasakan kepedihan yang Icha alami, karena biar bagaimanapun Icha juga sahabatnya.
Dulu saat trauma Icha kambuh pun, Rangga ikut sibuk mengurus Icha.
"Terus lo nurutin permintaan si Barra?" Tanya Rangga penasaran.
"Ya nggak lah. gue suruh pak Barra bilang langsung aja sama pak Marcell. Kan lagian mereka berdua kakak adek. Kalo pun gue yang bilang nggak akan di ACC sama Bu Sekar. Kayak nggak tau aja." Bibirnya mencebik kala mengingat Bu Sekar, atasannya yang memang sangat pelit dengan cuti.
"Tapi kan bukannya Barra sama pak Marcell nggak akur?" Tangan Rangga membuat gerakan tanda kutip.
Resna mengangkat bahu. "Maybe. Tapi, mau nggak seakur apapun mereka berdua, gue jamin pak Barra pasti tetep bakal nelpon pak Marcell demi Icha."
Rangga mengangguk mengiyakan. Benar apa yang Resna katakan, Barra pasti akan melakukan apapun demi sahabat nya itu, karena seperti yang dia tau jika Barra sangat memuja wanita satu anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
Ficção Geral[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...