Follow dulu sebelum membaca: ragilrenisa_
Happy reading ❤️
*****
"Jadi, apa pula yang bawa kau kemari?" Todong Maruli ketika sudah duduk di sofa panjang seberang Rangga, bersisian dengan sang putra. Anak dari istri pertama nya, Reza.
Rangga kini sudah berada di kediaman Resna untuk menepati janjinya beberapa waktu lalu, yaitu melamar sang pujaan hati.
Kemarin setelah beristirahat selama sehari penuh di hotel bersama Resna, dan saling mengungkapkan perasaan masing-masing, kini sudah tiba waktunya dimana dia harus meminta secara resmi kepada ayah dari wanita yang di cintai nya.
Dan disinilah Rangga berada. Di sebuah ruang tamu bernuansa putih. Berhadapan dengan dua pria sekaligus yang merupakan calon mertua dan calon kakak iparnya.
Itu jika lamarannya di terima.
Dia seperti seorang terdakwa yang akan di adili di ruang sidang.
Resna sendiri tak berada disitu. Wanita itu berada di kamarnya dan tidak boleh keluar selama Rangga masih meminta nya kepada sang ayah.
Rangga berdehem. Mendadak dirinya gugup. "Em--ehm.. saya mau melamar Resna." Syukurlah, Rangga masih bisa mengeluarkan suaranya dengan jelas.
"Yakin kau?" Setengah ragu, Maruli mencoba meyakinkan sekali lagi.
"Yakin, Bah!" Sahut Rangga mantap.
"Ku tengok nggak pernah nya kelen pacaran. Kok tiba-tiba mau ngajak anak aku kawin.." Benarkan? Tak hanya Maruli, bahkan Ema dan Edho saja tidak pernah mendengar kabar bahwa mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Hanya saja waktu itu, Edho memang pernah mendapati Rangga menginap di sini ketika orang tuanya tak berada di rumah. Yang mereka tahu hanyalah, Rangga adalah teman kantornya.
Tapi lain dengan Reza yang terus menampilkan senyum sinis nya pada Rangga.
"Saya cinta sama Resna, Bah.." akunya tegas. Meyakinkan si calon mertua bahwa dirinya benar-benar mencintai putri nya.
"Cinta? Kau benar cinta sama anak ku atau ada maksud lain?" Maruli memajukan tubuh. Memberi tatapan intimidasi pada Rangga. Namun Rangga tak terusik sama sekali.
"Maksudnya?" Rangga kebingungan. Dia tak ada maksud apapun selain ingin menikahi Resna dan menjadikan wanita itu sebagai pendamping hidupnya. Dari pada dia terus menerus menjadikan Resna sebagai partner ranjangnya tanpa kepastian, itu akan terlihat sangat brengsek bukan? lebih baik dia menikahi nya kan? Toh mereka berdua saling mencintai.
"Kau dengar aku baik-baik ya.." Maruli menarik nafas dalam. "kalo sampek kau buat anak ku nangis, nggak ada urusan aku. Ku pecahkan kepalamu!" Ancam Maruli penuh penekanan. Membuat Rangga menahan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST PARTNER [END]
Fiksi Umum[ MATURE CONTENT 21++ ] Dua orang yang terjebak dalam hubungan pertemanan. Keduanya mencintai, tapi sama-sama tidak ingin mengakui. Hari-hari mereka hanya diisi perdebatan, perkelahian, dan adu mulut. Keduanya tak pernah akur, bagaikan air dan api...