03

26.5K 2.9K 52
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tara dipandu oleh mbok surti--art dirumah ini, menuju kamarnya yang berada di lantai 3.

"Makasih mbok." Mbok surti tersenyum dan mengangguk, lalu pergi menuju lantai bawah untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Memasuki kamar Tara dibuat terpana, meskipun tidak begitu luas tapi ini sangat nyaman. Ia suka.

Menelusuri kamar yang entah milik siapa, tapi kata mbok surti tadi ini kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menelusuri kamar yang entah milik siapa, tapi kata mbok surti tadi ini kamarnya. Jika dingat kamar Tara seperti kapal pecah, barang-barang berserakan dimana-mana. Tidak seperti kamar ini yang wangi dan rapi.

Setelah pulang nanti Tara ingin membuat kamar seperti ini untuk dirinya, kalo bisa Tara ingin ini saja yang menjadi kamarnya.

Astaga! Tara menatap tak percaya kumpulan album dan lightstick yang berjajar rapi diantara rak. Tara berdecak kagum dibuatnya.

Selesai melihat-lihat kamar Tara mendudukan bokongnya diatas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai melihat-lihat kamar Tara mendudukan bokongnya diatas ranjang. Matanya berkedip pelan mengamati orang yang berada di dalam cermin.

Mengerakan tangannya ke kanan-kiri, bayangan itu mengikutinya diangkatnya kaki keatas bayangan itu pun juga mengikutinya lagi.

"Bisa nggak sih enggak usah ngikutin gerakan gw?!" Tara menatap cermin itu marah, tapi malah ditatap balik marah.

"Lo siapa sih?! Gemes gw pengen nyekik lu!" tangannya diperagakan seolah ingin mencekik bayangan didepannya ini.

Tok tok tok

"Masuk!" Tara berteriak mempersilahkan orang yang mengetuk pintunya untuk masuk.

"Kamu lagi ngapain sayang di depan cermin begitu?!" Mami mona menatap anaknya geli, banyak perubahan setelah anak bungsunya ini bangun dari tidur panjangnya tapi ia menyukainya.

Tara menoleh menatap Mami mona yang sedang duduk diranjangnya, "mau nyekik dia mi, daritadi ngikutin gerakan Tara terus. Kan Tara kesel mi."

Mami malah tertawa mendengar ucapan sang anak, "astaga, masa udah lupa sama wajah sendiri padahal tadi kan udah liat di ruang tamu sayang."

Menatap sang Mami yang saat ini terkekeh kecil, "maksud mami?"

"Itu kamu, masa anak cantiknya Mami enggak ngenalin wajahnya sendiri." Mami merangkul bahu Tara sambil ikut memperhatikan wajahnya yang masih kencang meskipun sudak menginjak kepala empat.

Tara menggeleng, "Enggak mungkin."

"Mungkin lah, coba liat baik-baik." Tara diam mengamati bayangan didalam cermin.

"Hapalin muka sendiri oke, oh iya satu lagi. Nanti turun buat makan malam ya sayang. Mami keluar dulu, puas-puasin liat wajah kamu biar enggak bingung lagi." lanjut Mami, kemudian melenggang pergi meningalkan Tara dengan kebingungannya saat ini.

Suara pintu tertutup menyadarkan Tara dari lamunannya, mencari-cari ponsel Tara langsung mengetik sesuatu yang berada didalam pikiranya saat ini.

Oh lord! Apa ini?

Tara menggelengkan kepala, "ini enggak mungkin." melipat kedua kakinya lalu ditelungkupan kepalanya diantara kedua lutut.

Tanpa Tara sadari, air matanya mulai berkumpul di pelupuk matanya dan setetes air mulai berjatuhan diikuti tetesan lainnya. "

"Hiks."

Tara terlihat syok mengetaui kondisinya saat ini yang sangat sulit untuk dijelaskan kepada orang-orang. Tuhan sungguh tidak adil, meskipun ia diberi kesempatan hidup lagi tapi kenapa ditubuh orang lain bukan tubuh miliknya sendiri. Ia masih memiliki masalah ditubuh lamanya dan kini dirinya malah diberi masalah baru lagi.

Tara ingin pergi dari takdir yang sangat kejam untuk dirinya.

Suara tangisan Tara terdengar lebih kencang dari sebelumnya, siapa saja yang mendengar akan tergerak untuk memeluk tubuh kecil yang terlihat rapuh itu.

Biarkan Tara menerima takdirnya saat ini meskipun susah tapi perlahan dia pasti akan menerimanya dengan ikhlas.



Tbc
Jangan lupa vote+komen, okey👌

UTARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang